MEMAHAMI HAKIKAT PENDEKATAN SISTEM
I. Pendahuluan
Saat ini banyak orang yang skeptis bahkan pesimistis dengan kondisi pemerintahan negara ini. Masih tingginya angka korupsi, rendahnya moralitas bangsa dan etos kerja di kalangan aparatur pemerintahan hingga kinerja lembaga-lembaga negara. Pergantian kepemimpinan nasional belum juga menunjukkan perubahan yang signifikan dalam memperbaiki budaya kerja. Kemudian sebagian orang menyatakan selama sistemnya tidak berubah maka berapa kali dan berapa banyak orang yang diganti dalam kepemimpinan nasional tidak akan merubah keadaan bangsa.
Lalu mengapa orang menyalahkan sistem? Apakah sistem itu? Dan apa saja komponen atau unsur-unsur sistem sehingga begitu dianggap sebagai faktor penentu dalam perubahan keadaan?
Dalam konteks inilah kami hadirkan pembahasan kali ini dengan mengetengahkan pokok bahasan “Memahami hakikat pendekatan sistem”. Agar semua pihak memahami begitu urgennya membentuk dan mengembangkan sistem yang kondusif dalam semua lini kehidupan, khususnya bagi kita yang menjadi bagian dari sistem pendidikan.
II. Permasalahan
Permasalahan yang akan dikaji dalam makalah ini adalah :
a. Apakah yang dimaksud dengan sistem?
b. Aspek –aspek apa saja yang ada dalam sistem?
c. Tingkatan-tingkatan sistem?
d. Bagaimanakah Domain filosofis berfikir sistem?
e. Apa yang dimaksud dengan pendekatan sistem?
f. Bagaimana prinsip-prinsip pendekatan sistem dalam pendidikan?
III. Pembahasan
Jika kita mengamati dengan seksama seluruh kejadian dan peritiwa yang ada disekitar kita, maka akan kita temukan fakta bahwa tidak ada peristiwa itu yang terjadi sendirian artinya tanpa ada faktor atau kejadian lain yang terkait. Ini menunjukkan bahwa sesuatu itu tidak sesuatu an sich, tetapi dalam sesuatu itu sendiri terdapat sesuatu yang lain yang antar sesuatu yang lain tersebut terdapat interaksi ,interelasi dan interdependensi. Inilah yang kita menyebutnya dengan adanya sebuah sistem dalam sesuatu.
a. Definisi sistem
Sebagai rambu-rambu untuk merumuskan definisi, sistem terdiri atas bagian-bagian yang sering disebut sub sistem, yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu yang tidak dapat digantikan yang lain dan diantara bagian-bagian tersebut terdapat interrelasi, interaksi dan interdependensi dalam mencapai tujuan tertentu.
Soenarwan dalam bukunya Pendekatan sistem dalam pendidikan (2008:8) memberikan batasan:
“Sistem adalah suatu totalitas struktur yang terdiri dari komponen-komponen dalam mana tiap tiap komponen itu mempunyai fungsi khusus dan diantara mereka terdapat hubungan, interaksi, dan interdependensi yang secara bersama-sama menuju kepada tercapainya tujuan bersama.”
Dari definisi ini dapat digambarkan
Jika kita perhatikan definisi dan gambar di atas maka dapat kita uraikan bahwa di dalam sistem terdapat:
Subsistem atau komponen atau bagian, yaitu bagian dari suatu keseluruhan sistem yang mempunyai tugas dan fungsi tertentu dalam pencapaian tujuan sistem. Subsistem bekerja dalam suatu bentuk kerja terpadu.
Interaksi, interelasi, dan interdependensi yaitu adanya hubungan, keterkaitan dan ketergantungan antar subsistem dalam sebuah sistem untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam konteks kehidupan yang luas, kita akan mendapatkan begitu banyak sistem yang saling terkait membentuk kehidupan manusia secara komunitas. Gabungan dari sistem-sistem ini disebut “suprasistem”.
b. Aspek-aspek Sistem
Sistem memiliki tiga aspek utama yaitu:
- Aspek tujuan, yang merujuk kemana dan apa yang hendak dicapai oleh sebuah sistem serta apa yang harus dikerjakan.
- Aspek proses, yang merujuk pada bagaimana cara pencapaian tujuan tersebut dan,
- Aspek isi dari sistem.
Ketiga aspek tersebut dapat digambarkan:
c. Suprasistem
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa suprasistem merupakan gabungan sistem-sistem yang membentuk kehidupan kita. Masing-masing sistem akan bekerja memberikan kontribusi bagi perkembangan kehidupan manusia. Dari sinilah sebuah sistem akan teruji dan dinilai apakah output yang dihasilkan memberikan kontribusi positif bagi suprasistem ataukah justru memberikan warna negatif bagi suprasistem sehingga output dari sebuha sistem tidak diterima oleh masyarakat.
Dalam hal ini sangat diperlukan bagi organisasi untuk mengevaluasi terhadap outputnya dan hasil penilaian ini akan menjadi umpan balik bagi sistem itu sendiri. Dengan demikian sebuah sistem akan dinamis. Struktur hubungan antara input-output dan umpan balik dapat ditunjukkan dalam gambar berikut:
d. Tingkat-tingkat sistem
Menurut Kenneth Boulding yang dikutip oleh Soenarwan (2008:13) tingkat sistem ada sembilan yaitu:
1. Sistem dengan struktur statis
2. Sistem dinamis sederhana
3. Sistem sibernetik
4. Sistem terbuka yang dapat mempertahankan diri
5. Sistem sosial genetis
6. Sistem animal
7. Sistem manusia
8. Sistem sosial
9. Sistem transendental
Di samping itu, Boulding juga membedakan sistem dalam empat tipe, yaitu
1. Tipe statik
2. Tipe dinamik dan,
3. Tipe yang ditandai oleh mekanisme kontrol
4. Sistem terbuka dan sistem tertutup
e. Domain Filosofis Berfikir Sistem
1. Aspek ontologi berfikir sistem
Adanya kesadaran bahwa segala sesuatu tidak berdiri sendiri melainkan terkait dan tidak terpisahkan dengan yang lainnya.
2. Aspek epistemologi berfikir sistem
Dalam hal ini dalam memecahkan setiap permasalahan harus menyeluruh dan mendalam (premis holisme) didasarkan pada sifat dasar keseluruhan obyek yang dikaji.
3. Aspek aksiologi berfikir sistem.
Sistem memberikan arah menuju keteraturan, selaras dan seimbang.
f. Pendekatan Sistem
Jujun S. Suriasumantri mengartikan pendekatan system sebagai suatu cara berfikir dengan mempergunakan konsep system dalam mana obyek yang ditelaah dideskripsikan secara sistematik dan sistemik (menyeluruh). Dengan pendekatan sistem berarti pemecahan masalah atau melaksanakan sesuatu dengan menitik beratkan pada aspek totalitas sistem itu sendiri atau memandang sesuatu sebagai keseluruhan bukan parsial. Pendekatan sistem, menurut John Nc. Manama sangat tepat digunakan jika:
1. Terdapat saling hubungan yang sangat kompleks sehingga sulit dikendalikan, terutama jika terjadi penyimpangan,
2. Ada saling hubungan yang sederhana, tetapi terjadi secara serempak sehingga sukar dikendalikan tanpa menghentikan kejadian itu
3. Harus memanfaatkan umpan balik untuk melakukan tindakan-tindakan perbaikan
4. Ada keharusan untuk memantau konsekuensi-konsekuensi sosial sebagai akibat dari sistem itu
5. Terdapat bukti bahwa pelaksanaan tugas yang tengah dikerjakan itu dapat diperbaiki dengan menggunakan elemen-elemen tersebut.
g. Prinsip-prinsip pendekatan sistem dalam pendidikan.
1. Memperhatikan semua kompenen secara serentak.
2. Memulai dengan pertanyaan apa dan bagaimana
3. Mempertimbangkan performance masukan
4. Mempertimbangkan keterbatasan keadaan
5. Evaluasi program sebelum ditahbiskan.
Artikel Populer
-
STRUKTUR PENELITIAN DAN PENULISAN ILMIAH A. PENDAHULUAN Istilah karya ilmiah digunakan untuk sebuah tulisan yang mendalam sebagai hasil men...
-
Aku tidak melihat mahkota yang lebih indah melekat di atas kepala sucimu melebihi kerudung?! Aku tidak melihat kecuali sebuah permata yang d...
-
PT ANGKASA LAPORAN LABA RUGI Sales Rp 1,601,300,000.00 Sales Return ...
-
Perlakuan menurut Akuntansi (Sumber: Buku Soemarso, dan Warren Reeve Fees Edisi 21) Ringkasan: Ada 3 (tiga) jenis potongan penjualan, y...
-
Syaitan atau iblis telah divonis oleh Allah Swt sebagai makhluk yang kafir dan akan dimasukkan ke dalam neraka. Oleh karena itu, setiap ...
Akuntansi, Pajak, Accurate, Tarbiyah dan Dakwah
FB _Q
Diberdayakan oleh Blogger.
Arsip Blog
-
▼
2008
(73)
-
▼
Desember
(70)
- BISAKAH KITA BERSATU
- INDAHNYA SEDEKAH
- IBU
- PERMINTAAN, PENAWARAN, HARGA KESEIMBANGAN
- Soal Remidi Ekonomi Kelas X SMA MTA 2008/2009
- Kebiasaan buruk KIta
- Impotensi Bisa Disembuhkan
- FIQH DATANG BULAN
- Makna di Balik Tulisan Tangan
- Hubungan antara Filsafat dengan Ilmu
- Image Perubahan Pendidikan (The Images of Educatio...
- Tiga Kriteria Perilaku Abnormal
- 10 Cara Meningkatkan Inovasi
- Difusi Inovasi
- KADAR KEJAYAAN AGEN PERUBAHAN
- Mengapa sekolah/institusi pendidikan berubah perla...
- INNOVATION AND BARRIER INOVATION
- Apiterapi, Sengat dan Madu Lebah
- Makin Sering Mengalami Flow, Makin Sejahtera
- mengapa Materialistis-Konsumtif?
- Osteroporosis, Senyap Menggerogoti Tulang
- Mitos dan Fakta Kolesterol
- Terapi Enam Gelas Air
- Ayo Sukses!
- Berpikirlah Sejak Anda Bangun Tidur
- Indahnya Kasih Sayang
- CINTA DAN SAHABAT.
- Life Mental Vision (Visi Hidup).
- METODE PENELITIAN KUALITATIF
- METODE PENELITIAN KUALITATIF
- Penelitian Tentang Manfaat Tujuan Pembelajaran Khu...
- STRUKTUR PENELITIAN DAN PENULISAN ILMIAH
- MEMAHAMI HAKIKAT PENDEKATAN SISTEM
- Struktur Ilmu
- DESAIN SYSTEM INSTRUKSIONAL
- PENULISAN ARTIKEL UNTUK JURNAL ILMIAH
- Inovasi Pendidikan
- Landasan Teori Inovasi Pendidikan [
- MEMBEDAKAN FLU BURUNG DAN FLU MANUSIA
- PENYAKIT YANG PALING DITAKUTI SAAT INI
- YANG TERKENA FLU BUKAN BURUNGNYA MANUSIA IMPLIKAS...
- GIZI BURUK TIDAK SELALU TIDAK MAMPU
- Yang Muda Yang Membuat Perubahan
- KUNCI JAWABAN SEMESTER GANJIL EKONOMI SMA MTA
- 10 Alasan tidak memakai Jilbab
- ROAD to succes
- Manhaj Dakwah Kami
- Melati 3 RISMA WIKARYA
- Melati RISMA 2
- BUletin Melati RISMA WIKARYA
- MUSLIMAH
- Belajar Dari Ibrahim
- KOLEKSI SOAL UAN EKONOMI SMA
- khutbah idul adha
- Struktur Penulisan Ilmiah
- Materi tarbiyah
- Bank Soal ekonomi 7
- Bank Soal ekonomi 6
- Bank soal ekonomi 5
- Banksoal ekonomi-3
- Bank soal ekonomi-2
- Bank soal ekonomi
- Materi tarbiyyah -Manisnya iman
- Materi tarbiyah -Ma'rifatul insan
- ma'rifatullah
- Seputar Kurban 5
- Sepuutar Kurban 4
- Seputar Qurban 3
- Seputar Kurban 2
- Seputar Kurban 1
-
▼
Desember
(70)
3 Maret 2010 pukul 00.27
salam.
ana dukung antum. kata2@ cukup bagus, apalagi background@ cukup menarik... semangat terus...
7 Maret 2010 pukul 12.36
THANK'S ATAS SUPPORTNYA...