Modul SMK, Akuntansi, Keislaman, Tarbiyah, Motivasi dan Inspirasi

Jauh sebelum NKRI berdiri, Nanggroe Aceh Darussalam telah berdaulat sebagai sebuah kerajaan merdeka dan bahkan menjadi bagian dari kekhalifahan Turki Utsmaniyah.



Hal ini sungguh-sungguh disadari Soekarno sehingga dia mengajak dan membujuk Muslim Aceh untuk mau bergabung dengan rakyat Indonesia guna melawan penjajah Belanda.

Saat berkunjung ke Aceh tahun 1948, Bung Karno dengan sengaja menemui tokoh Aceh, Daud Beureueh. Bung Karno selaku Presiden RI menyapa Daud Beureueh dengan sebutan “Kakak” dan terjadilah dialog yang sampai saat ini tersimpan dengan baik dalam catatan sejarah:

Presiden Soekarno : “Saya minta bantuan Kakak agar rakyat Aceh turut mengambil bagian dalam perjuangan bersenjata yang sekarang sedang berkobar antara Indonesia dan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah kita proklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.”

Daud Beureueh : “Saudara Presiden! Kami rakyat Aceh dengan segala senang hati dapat memenuhi permintaan Presiden asal saja perang yang akan kami kobarkan itu berupa perang sabil atau perang fisabilillah, perang untuk menegakkan agama Allah sehingga kalau ada di antara kami yang terbunuh dalam perang itu maka berarti mati syahid.”

Presiden Soekarno : “Kakak! Memang yang saya maksudkan adalah perang yang seperti telah dikobarkan oleh pahlawan-pahlawan Aceh yang terkenal seperti Teungku Cik Di Tiro dan lain-lain, yaitu perang yang tidak kenal mundur, perang yang bersemboyan merdeka atau syahid.”

Daud Beureueh : “Kalau begitu kedua pendapat kita telah bertemu Saudara Presiden. Dengan demikian bolehlah saya mohon kepada Saudara Presiden, bahwa apabila perang telah usai nanti, kepada rakyat Aceh diberikan kebebasan untuk menjalankan Syariat Islam di dalam daerahnya.”

Presiden Soekarno : “Mengenai hal itu Kakak tak usah khawatir. Sebab 90% rakyat Indonesia beragama Islam.”

Daud Beureueh : “Maafkan saya Saudara Presiden, kalau saya terpaksa mengatakan bahwa hal itu tidak menjadi jaminan bagi kami. Kami menginginkan suatu kata ketentuan dari Saudara Presiden.”

Presiden Soekarno : “Kalau demikian baiklah, saya setujui permintaan Kakak itu.”

Daud Beureueh : “Alhamdulillah. Atas nama rakyat Aceh saya mengucapkan terima kasih banyak atas kebaikan hati Saudara Presiden. Kami mohon (sambil menyodorkan secarik kertas kepada presiden) sudi kiranya Saudara Presiden menulis sedikit di atas kertas ini.”

Mendengar ucapan Daud Beureueh itu Bung Karno langsung menangis terisak-isak. Airmata yang mengalir telah membasahi bajunya. Dalam keadaan sesenggukan, Soekarno berkata, “Kakak! Kalau begitu tidak ada gunanya aku menjadi presiden. Apa gunanya menjadi presiden kalau tidak dipercaya.” Dengan tetap tenang, Daud Beureueh menjawab, “Bukan kami tidak percaya, Saudara Presiden. Akan tetapi sekadar menjadi tanda yang akan kami perlihatkan kepada rakyat Aceh yang akan kami ajak untuk berperang.”

Sambil menyeka airmatanya, Bung Karno berjanji, “Wallah, Billah, kepada daerah Aceh nanti akan diberi hak untuk menyusun rumah tangganya sendiri sesuai dengan Syariat Islam. Dan Wallah, saya akan pergunakan pengaruh saya agar rakyat Aceh benar-benar dapat melaksanakan Syariat Islam di dalam daerahnya. Nah, apakah Kakak masih ragu-ragu juga?” Daud Beureueh menjawab, “Saya tidak ragu Saudara Presiden. Sekali lagi, atas nama rakyat Aceh saya mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan hati Saudara Presiden.”

Dalam suatu wawancara yang dilakukan M. Nur El Ibrahimy dengan Daud Beureueh, Daud Beureueh menyatakan bahwa melihat Bung Karno menangis terisak-isak, dirinya tidak sampai hati lagi untuk bersikeras meminta jaminan hitam di atas putih atas janji-janji presiden itu.

Soekarno mengucapkan janji tersebut pada tahun 1948. Setahun kemudian Aceh bersedia dijadikan satu provinsi sebagai bagian dari NKRI. Namun pada tahun 1951, belum kering bibir mengucap, Provinsi Aceh dibubarkan pemerintah pusat dan disatukan dengan Provinsi Sumatera Utara.

Jelas, ini menimbulkan sakit hati rakyat Aceh. Aceh yang porak-poranda setelah berperang cukup lama melawan Belanda dan kemudian Jepang, lalu menguras dan menghibahkan seluruh kekayaannya demi mempertahankan keberadaan Republik Indonesia tanpa pamrih, oleh pemerintah pusat bukannya dibangun dan ditata kembali malah dibiarkan terbengkalai.

Bukan itu saja, hak untuk mengurus diri sendiri pun akhirnya dicabut. Rumah-rumah rakyat, dayah-dayah, meunasah-meunasah, dan sebagainya yang hancur karena peperangan melawan penjajah dibiarkan porak-poranda. Bung Karno telah menjilat ludahnya sendiri dan mengkhianati janji yang telah diucapkannya atas nama Allah. Kenyataan ini oleh rakyat Aceh dianggap sebagai kesalahan yang tidak termaafkan.

Pengkhianatan Soekarno terhadap Muslim Aceh merupakan awal dari rentetan pengkhianatan—jika tidak mau dikatakan sebagai konspirasi—yang dilakukan negara terhadap Aceh dan rakyatnya, juga terhadap tokoh-tokoh Islam setelahnya.

Sejarah telah mencatat bagaimana rezim Soekarno juga telah melakukan penindasan terhadap umat Islam, terutama di tahun 1959-1965, di saat Soekarno bersedia dijadikan presiden seumur hidup dan demokrasi terpimpin.

Salah satunya adalah pembubaran Partai Masyumi dan penahanan tokoh-tokohnya. M. Natsir ditahan pada tahun 1961 dan 1966, juga Boerhanoeddin Harahap yang berada dalam tahanan dari tahun 1961 hingga 1967, Prawoto Mangkusasmito, Mohammad Roem, M.Yunan Nasution, E.Z. Muttaqin dan KH Isa Anshary, ditahan pula di Madiun pada tahun 1962. Ghazali Sjahlan, Jusuf Wibisono, Mr. dan Kasman Singodimejo di tahan di Sukabumi.

Demikian pula yang menimpa Soemarso Soemarsono, A. Mukti, Djanamar Adjam, KH.M. Syaaf dan lainnya. Mereka adalah tokoh-tokoh Masyumi. Selain ditangkap dan ditahan tanpa proses pengadilan yang benar, siksaan juga ditimpakan pada mereka.

Salah satu contoh, ini dipaparkan Ridwan Saidi, jika rezim Soekarno menyiksa Ustadz Ghazali Sjahlan hingga dia hanya diberi “makanan” berupa tetesan air pisang busuk selama di penjara. (bersambung/rd)

On Label: | 0 Comment

Jasa rakyat Aceh terhadap negeri ini sungguh amat besar. Ketika pemerintah pusat di Yogya ditangkap Belanda dalam perang mempertahankan kemerdekaan, dibentuklah PDRI (Pemerintahan Darurat RI) yang berpusat di Bukittingi, Sumatera Barat. Yang tidak diketahui khalayak banyak, semua pengeluaran dan dana operasionil PDRI ini dibiayai oleh rakyat Aceh.



Dari dana operasionil Staf Angkatan Laut, dan Staf Angkatan Udara, misi diplomasi Dr. Soedarsono ke India dan L. N. Palar di markas besar PBB di New York, AS, dana operasional perwakilan RI di Penang dan Singapura, ongkos pengeluaran duta keliling RI Haji Agus Salim dan biaya konferensi Asia di New Delhi, India, seluruhnya juga ditanggung oleh rakyat Aceh.

Semua itu dilakukan rakyat Aceh dengan ikhlas karena tahu bahwa perjuangan mempertahankan kemerdekaan termasuk amalan jihad fisabililah yang sangat tinggi nilai pahalanya.

Belum cukup dengan segala pengorbanan itu semua, rakyat Aceh juga dengan ikhlas membeli dua buah pesawat terbang untuk dihibahkan kepada pemerintah pusat. Pembelian pesawat ini memakai mata uang dollar yang diperoleh dari hasil sumbangan rakyat Aceh.

Para perempuan Aceh melepas cincin, kalung, anting, dan segala perhiasan emas peraknya yang kemudian dikumpulkan untuk ditukar dengan uang. Uang itulah yang digunakan untuk membeli pesawat yang diberi nama Seulawah yang berarti “Gunung Emas”.

Latar belakang pembelian dua pesawat ini sungguh-sungguh mengharukan: Bulan Juni 1948, Soekarno berkunjung ke Aceh. Dalam suatu pertemuan di Hotel Aceh, 16 Juni 1948, Bung Karno berkata, “Alangkah baiknya jika Indonesia mempunyai kapal udara untuk memperkuat pertahanan negara dan mempererat hubungan antara pulau dan pulau.” Hanya dalam hitungan jam setelah Bung Karno menyatakan hal itu, pengusaha-pengusaha Aceh yang tergabung dalam Gabungan Saudagar Indonesia Daerah Aceh (Gasida) menggelar pertemuan khusus. Mereka sepakat rakyat Aceh akan bersatu mengumpulkan uang dan segala perhiasan emas perak untuk membeli pesawat.

Dalam waktu dua hari terkumpul dana sekitar 130.000 Straits Dollar (Dollar Singapura). Ketua Gasida, Muhammad Juned Yusuf, beserta beberapa anggota Panitia Dana Dakota pada tanggal 1 Agustus 1948 segera berangkat ke Singapura dengan membawa dana tersebut dan emas seberat dua kilogram.

Semua itu diserahkan kepada Ketua Komisi Pembelian Pesawat Opsir Udara II Wiweko. Setelah memakan waktu sekitar tiga bulan, sebuah pesawat Dakota tiba ke tanah air pada Oktober 1948. Pesawat tersebut diberi nomor registrasi RI-001 sebagai nomor pesawat khusus VIP. Inilah yang kemudian diberi nama Seulawah alias Gunung Emas. Sedang pesawat yang satunya tidak diketahui apa dan bagaimana keberadaannya hingga kini.

Bulan November 1948, Bung Hatta berkeliling Sumatera setelah melalui Magelang, Yogyakarta, Jambi, Payakumbuh, dan Banda Aceh, lalu pulang kembali ke Yogya. Setelah melakukan penerbangan selama 50 jam terbang, maka pada 6 Desember 1948 Seulawah diterbangkan ke Calcuta, India, untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan.

Tanggal 20 Januari 1949, Seulawah selesai dirawat. Namun karena situasi di tanah air tidak memungkinkan, maka atas seizin pemerintah Burma, Seulawah diizinkan mendarat di Rangoon dan di negeri ini Seulawah melayani penerbangan sipil lebih kurang satu setengah tahun lamanya untuk menghimpun dana perjuangan bagi Republik Indonesia. Pada 2 Agustus 1950 Seulawah tiba kembali ke tanah air melewati rute Rangoon, Bangkok, Medan, dan mendarat di Bandung sehari setelahnya. Seulawah inilah cikal bakal perusahaan penerbangan niaga Indonesia pertama yang kemudian menjelma menjadi Garuda Indonesian Airways.

Saat Yogyakarta dikembalikan kepada republik, pemerintah RI sama sekali tidak punya uang untuk menggerakkan roda pemerintahannya. Dari Aceh, lagi-lagi, rakyatnya menggalang dana yang segera dialirkan ke Yogyakarta. Berbagai sumbangan berupa uang, alat tulis, alat-alat kantor seperti mesin tik dan sebagainya, serta obat-obatan, mengalir dari Aceh ke Yogya.

Bahkan rakyat Aceh kala itu menyumbangkan emas batangan seberat 5 kilogram kepada pemerintah pusat. Yang terakhir ini pun menguap entah kemana. Rakyat Aceh juga sangat prihatin dengan kondisi kesehatan Panglima Besar Jenderal Sudirman yang dikenal sebagai panglima yang sholih dan taat agama, sebab itu dari Aceh dikirimkan 40 botol obat suntik streptomisin guna mengobati penyakit paru-paru beliau.

Inilah wujud nasionalisme rakyat Aceh yang sangat tinggi dalam mempertahankan keberadaan Republik Indonesia yang kala itu masih berusia sangat muda dan sangat lemah. Tidak berlebihan kiranya, tanpa solidaritas Muslim Aceh, pemerintah Republik Indonesia akan sangat sulit mempertahankan dirinya, bahkan tidak mungkin akan lenyap ditelan keganasan Belanda.

Bung Karno pun saat itu menjuluki Aceh sebagai daerah modal bagi perjuangan Republik Indonesia. Bahkan dalam kunjungan pertamanya ke Aceh tahun 1948, kepada tokoh Aceh Teungku Muhammad Daud Beureueh, Bung Karno berjanji akan mendukung penerapan syariat Islam di seluruh wilayah Aceh. Sesuatu yang tidak lama kemudian dikhianati Bung Karno sendiri.

Pengorbanan seluruh rakyat Aceh kepada Republik Indonesia sangatlah besar dan vital. Aceh sungguh-sungguh menjadi daerah modal, menjadi semacam gudang uang bagi pemerintahan pusat dalam menjalankan roda pemerintahannya dan mempertahankan diri dari gempuran Belanda.

Nasionalisme rakyat Aceh sangat tinggi. Jasa rakyat Aceh bagi Republik Indonesia tak ternilai harganya. Tapi bagaimana balasan dari pemerintahan pusat kepada rakyat Aceh ketika Republik Indonesia sudah tegak berdiri di bawah pemerintah Presiden Soekarno? (Bersambung/rd)

On Label: | 0 Comment

Sejak pertama kali penjajah kolonial mendarat di Nusantara, umat Islam telah melakukan perlawanan dengan gagah berani guna mengusir imperialis Barat tersebut yang datang dengan tiga misi: Merampok kekayaan negeri kaya raya ini (Golden), Memperluas imperium mereka (Glorious), dan Menyebarkan salib (Gospel). Islam-lah agama perlawanan menentang kezaliman Salib Barat. Sebab itu, adalah fakta sejarah bahwa umat Islam-lah yang berada di garda terdepan dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia. Namun realita sejarah ini berusaha untuk digelapkan oleh kaum sekular dan kaum kufar sejak dulu hingga sekarang.



“Tonggak pertama pengkhianatan yang dilakukan elit negara, dalam hal ini Soekarno Hatta dan tokoh-tokoh sekuler lainnya terhadap umat Islam terjadi pada hari Kamis malam, 16 Agustus 1945,” ujar (alm) KH. Firdaus AN kepada Eramuslim di tahun 1999 saat bertemu di kediaman beliau di daerah Pejompongan, Jakarta Pusat.

Tokoh Persatuan Pelajar Islam Indonesia (PII), Abdul Qadir Djaelani, dalam bukunya “Peta Sejarah Perjuangan Politik Umat Islam di Indonesia” (1996) juga menceritakan hal ini. Seperti yang telah diketahui bersama, rakyat Indonesia sekarang hanya mengetahui jika teks proklamasi kemerdekaan, 17 Agustus 1945, yang dibacakan Soekarno itu hanya berupa naskah singkat. Padahal, seperti diakui oleh Mohammad Hatta dalam memoirnya, sesuai rencana yang disepakati dalam rapat PPKI, seharusnya pernyataan yang dibacakan pada saat proklamasi itu adalah naskah Piagam Jakarta yang dibuat pada 22 Juni 1945. Namun pada malam 16 Agustus 1945, di rumah Laksamana Maeda jalan Imam Bonjol No 1 (dahulu Myako Dori), Soekarno, Hatta, bersama-sama dengan Subardjo, Soekarni dan Sayuti Melik menggelar rapat dadakan dan menulis teks ringkas proklamasi kemerdekaan yang akan dibacakan keesokan paginya.

Mengapa bukan Piagam Jakarta yang dibacakan sebagai teks proklamasi? Alasannya sangat naif. Bung Hatta di dalam Memoirnya menulis, “(Malam itu) Tidak seorang di antara kami yang membawa dalam sakunya teks proklamasi, yang dibuat pada 22 Juni 1945, yang sekarang disebut Piagam Jakarta.” Malam itu, lanjut Hatta, seluruh anggota PPKI, pemimpin-pemimpin pemuda, beberapa orang pemimpin pergerakan, dan para anggota Cuo Sangi In telah hadir di rumah Maeda. “Semuanya ada kira-kira 40 atau 50 orang-orang terkemuka. Di jalan banyak pemuda yang menonton atau menunggu hasil pembicaraan.”

Seperti pengakuan Hatta, begitu banyak tokoh yang hadir. Namun terlalu naif jika tidak ada seorang pun yang mengantungi naskah Piagam Jakarta untuk dibacakan sebagai teks proklamasi, sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Jika hal ini benar, walau tidak masuk akal, bukankah proklamasi baru akan dilakukan esok harinya? Berarti, jika memang “tidak ada apa-apanya” maka sebenarnya sangatlah mudah untuk mengambil kembali naskah Piagam Jakarta yang ada di rumah Soekarno atau rumah Hatta yang dekat letaknya dengan kediaman Maeda.

Jika pun proklamasi harus dilakukan malam itu, maka rumah Hatta yang letaknya cuma satu kilometer dari rumah Maeda pun bisa dijangkau. Bermobil ke rumah Hatta tidak sampai memakan waktu lima menit. Jika mereka semua memang punya niat baik dan berpegang pada kesepakatan awal, maka mengambil Piagam Jakarta untuk dibacakan sebagai teks proklamasi adalah hal yang sangat mudah.

Abdul Qadir Djaelani menyatakan jika Piagam Jakarta sesungguhnya sengaja disingkirkan dalam peristiwa malam itu. Biang keladinya menurut Kang Jel—demikian sapaan akrab Abdul Qadir Djaelani, adalah kaum Nasionalis Sekuler, termasuk Soekarno-Hatta di dalamnya. “Alasannya sangat strategis. Sebab jika Piagam Jakarta dijadikan teks proklamasi, sesuai keputusan pleno BPUPKI tanggal 14 Juli 1945, maka secara historis yuridis negara Indonesia merdeka terikat dengan Piagam Jakarta,” tulis Kang Jel.

Sejarah telah mencatat, teks proklamasi yang dibacakan ternyata naskah yang ditulis terburu-buru, dan tanpa persiapan. Keesokan harinya, Sabtu, 18 Agustus 1945, sebuah konspirasi yang juga aneh malah menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta. Dalam tempo 24 jam, Soekarno-Hatta telah melakukan dua kali “tusukan” pada umat Islam. Dua tragedi yang menyakitkan tokoh-tokoh Islam dan juga umat Islam secara keseluruhan.

“Tusukan ketiga” yang dilakukan Soekarno adalah terhadap Muslim Aceh. Dari seluruh daerah di Nusantara, perlawanan Muslim Aceh merupakan perlawanan terhebat dan terdahsyat yang pernah dihadapi kolonialis Belanda saat hendak menguasai seluruh wilayah Nusantara. Nanggroe Aceh Darussalam adalah Kerajaan Islam Besar yang telah berdaulat berabad-abad sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk. Bahkan wilayah ini bersama dengan kerajaan-kerajaan Islam di Jazirah Al-Mulk (Maluku) masuk di dalam wilayah perlindungan Kekhalifahan Islam Turki Utsmaniyah. Berabad-abad sebelum UUD 1945 lahir, Aceh telah memiliki Qanun Meukuta Alam, sebuah konstitusi yang sangat lengkap sehingga kerajaan-kerajaan Islam tetangga pun mengcopy-pastenya seperti yang dilakukan Kerajaan Islam Brunei Darussalam. Qanun Meukuta alam ini sangat lengkap dan detil, jauh lengkap ketimbang UUD 1945 bahkan yang sudah “dibongkar” (amandemen) seperti sekarang ini.(bersambung/rd)

On Label: | 0 Comment

Sebab itulah, Soekarno merumuskan doktrin perjuangan politiknya sebagai Marhaenisme, yakni Marxisme yang telah di-Indonesiakan, suatu prinsip perjuangan yang mencita-citakan sosialisme Indonesia. Tujuan dari prinsip ini adalah mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia yang berkeadilan dan mandiri, lepas dari campur tangan kaum imperialisme. Marhaenisme jelas bertentangan dengan salah satu pokok Marxisme yaitu pertentangan kelas. Dalam Marhaenisme, semua kekuatan dan komponen bangsa harus bersatu untuk mewujudkan cita-cita sosialisme Indonesia. Inilah cikal bakal dari Nasakom.



Pokok ajaran Soekarnoisme yang kedua adalah Revolusi Indonesia yang memiliki dua tahapan: Pertama, tahapan revolusi borjuis nasional dan kemudian tahapan revolusi sosialisme Indonesia.

Dalam tahapan pertama, kaum Marhaen bersama kaum proletar harus bisa bersatu-padu dengan kaum borjuis nasional—sisa-sisa feodalis lama—untuk berjuang bersama-sama menghancurkan kekuasaan kolonialisme dan imperialisme asing yang telah menjajah Indonesia demi memerdekakan negara dan bangsa Indonesia dahulu. Sebab itulah, tahap pertama revolusi nasional mencapai kemerdekaan disebut sebagai “Jembatan emas menuju kemerdekaan.”

Tahap kedua, setelah merdeka, maka barulah tahap kedua dari revolusi Indonesia dilakukan yakni memerdekakan seluruh anak bangsa dari kemiskinan dan kebodohan. Tahap ini dikenal dengan istilah “Nation and Character Building”.

Pokok-pokok Soekarnoisme bisa diringkas menjadi beberapa point, yakni:

* Persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa,
* Prinsip berdikari dalam mengelola kekayaan alam bangsa yang berarti tidak tergantung pada kekuatan asing (Kekuatan kolonialisme dan imperialisme Barat),
* Pembangunan karakter bangsa guna menghapus perasaan minder (minderwaardigheid-complex) yang telah ditanamkan ratusan tahun oleh penjajah asing sehingga bangsa Indonesia memiliki kebanggaan sebagai orang Indonesia dan setara sebagai warga dunia.



Hubungan dengan Islam

Soekarno merupakan satu-satunya presiden sebuah negara di dunia yang menyatakan jika dirinya meninggal maka jenazahnya ditutupi dengan bendera Muhammadiyah, bukan bendera negara. Seperti yang dikatakannya dalam “Soekarno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia” (Cindy Adams).

Walau demikian, hubungan antara Soekarno dengan tokoh-tokoh Islam mengalami putus-sambung yang cukup sering intensitasnya.

Soekarno muda mendapat gemblengan prinsip-prinsip politik dari seorang tokoh Syarikat Islam bernama H. O. S. Tjokroaminoto. Buku Tjokroaminoto yang ditulis pada tahun 1924 berjudul “Islam dan Sosialisme” (Diterbitkan oleh PN. Bulan Bintang, 1951), merupakan salah satu inspirator bagi Soekarno dan titik awal bagi pandangan Islam Sosialistiknya. Menurut Soekarno, Islam merupakan sebuah ideologi perjuangan yang sama sekali tidak akan pernah akur dengan kapitalisme, sebab kapitalisme hanya bisa hidup jika berjalan di atas rel penindasan manusia terhadap sesama manusia lainnya dalam bentuk “The Surplus Value” dalam sistem kerjanya atau bisa disamakan dengan Riba. Kapitalisme hanya bisa hidup jika kaum Pemodal (Kaum Pengusaha) menghisap kaum pekerja (Buruh) dan juga kaum Marhaen lainnya (Wong Cilik).

Pada 29 Desember 1929, Soekarno bersama sejumlah tokoh PNI (Partai Nasional Indonesia) ditangkap dan dijebloskan ke penjara Banceuy, Bandung. Oleh Belanda, mereka dianggap teroris yang tengah merencanakan makar untuk menggulingkan pemerintahan Belanda. Dalam pengadilannya, Agustus 1930, Soekarno menyampaikan pembelaannya (Pledoi) yang amat terkenal berjudul “Indonesia Menggugat”.

Pokok dari pledoi Soekarno adalah membongkar habis-habisan Anggaran Pembelian dan Belanja pemerintahan kolonial Belanda yang dikecamnya sangat pro investor asing dan kian memiskinkan rakyat. Soekarno dibebaskan pada 31 Desember 1931.

Pada Agustus 1933, Soekarno ditangkap untuk kedua kalinya, kemudian dibuang ke Ende, Flores. Di sinilah periode kehidupan Soekarno yang sarat persinggungannya dengan Islam. Di Ende, Soekarno melahap banyak buku-buku keislaman dan banyak berdiskusi dengan tokoh-tokoh setempat maupun surat-menyurat dengan sejumlah tokoh Islam nasional seperti HM. Natsir. Pemikiran Soekarno tambah terasah dengan Islam dan kian meneguhkan pandangan Soekarno jika Islam sangat anti terhadap kapitalisme karena sifat penindasan dan penghisapannya.

Dari Ende, Soekarno diasingkan ke Bengkulu, 1938. Di Bengkulu ini Soekarno kembali berjumpa dengan tokoh-tokoh Islam setempat dan berdiskusi dengan mereka. Salah satu tokoh Muhammadiyah di Bengkulu yang sering diajak berdiskusi mengenai Islam adalah H. Hasan, ayah dari Siti Fatimah, yang kemudian anaknya diperisteri Soekarno dan berganti nama menjadi Fatmawati. Saat itu, Inggit Ganarsih yang telah diperisteri Soekarno ketika di Bandung menolak untuk dimadu dan akhirnya cerai.

Pada tahun 1942 Soekarno kembali ke Pulau Jawa dan disambut rakyat sebagai pemimpin pergerakan nasional Indonesia. Di zaman pendudukan Jepang, Soekarno dengan dukungan dari para pemimpin Islam seperti H. Agus Salim dan tokoh nasionalis Jawa seperti Ki Hadjar Dewantara, memilih bersimbiosis-mutualisme dengan Jepang. Pilihan ini pilihan sangat sulit. Namun kondisi riil politik internasional, dimana Fasisme Jepang (dibantu oleh Fasisme Italia dan Nazi Jerman) tengah berperang melawan Imperialisme Sekutu (termasuk Belanda) dalam Perang Dunia II, menyebabkan Soekarno mengambil langkah ini. Sikap kooperatif Soekarno terhadap Jepang menimbulkan antipati banyak kalangan. Sutan Syahrir yang lebih dekat dengan Amerika Serikat menuding Bung Karno sebagai Kolaborator Jepang.(bersambung/rd)

On Label: | 0 Comment

Marhaenisme, diakui sendiri oleh Soekarno adalah sintesa daripada filsafat Marxisme (Materialisme-Historis dan Materialisme-Dialektis), Islam, dan Nasionalisme. Soekarno sangat teguh memegang prinsipnya ini hingga berpuluh tahun kemudian menyodorkan konsep Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis) bagi pola pemerintahannya.


Abad di mana Soekarno lahir dan tumbuh adalah abadnya bangsa-bangsa selatan bangkit melawan penghisapan yang dilakukan imperialisme negara-negara utara. Sebab itu, salah satu obsesi seorang Soekarno adalah menghapuskan penindasan yang dilakukan oleh manusia terhadap manusia lainnya. Exploitation de l’homme par l’homme. Untuk mampu mengusir penjajah Belanda yang telah menghisap kekayaan negeri ini sejak abad ke-16 M, maka seluruh komponen bangsa ini harus bersatu-padu melawan penjajahan. Sebab itu, sejak muda Soekarno terobsesi untuk bisa menggalang persatuan dan kesatuan bangsa ini di atas segalanya. Prinsip ini terus dipegangnya hingga ke liang lahat.

Salah satu episode dalam sejarah bangsa ini telah membuktikan betapa persatuan dan kesatuan dipegang teguh oleh seorang Soekarno. Saat itu, menyusul tragedi subuh 1 Oktober 1965, kekuasaan Soekarno sedikit demi sedikit dilucuti oleh Jenderal Suharto. Lewat berbagai intrik dan konspirasi dengan CIA, sejumlah perwira angkatan darat di bawah Suharto secara terselubung maupun terang-terangan telah bersikap membangkang terhadap Soekarno yang saat itu masih sah sebagai Presiden dan Panglima Tertinggi Angkatan Perang. Hal ini membuat geram sejumlah kesatuan lain yang masih loyal pada Soekarno. Salah satu kesatuan yang dikenal sangat loyal pada Panglima Tertingginya adalah Marinir. “Putih kata Bung Karno, putih kata marinir. Hitam kata Bung Karno, hitam pula kata marinir!”, demikian tegas Panglima Marinir Mayjen (Mar) Hartono.

Pertengahan Maret 1966, Jenderal Marinir Hartono ini menghadap Bung Karno dan meminta izin agar pasukannya diperbolehkan memukul habis kekuatan Jenderal Suharto. Beberapa Batalyon dikatakan juga bersedia membantu seperti Kodam Brawijaya dan beberapa kesatuan dari AURI dan Kepolisian.

Namun permintaan ini ditentang Soekarno dengan mengatakan antara lain jika Soekarno tahu jika dirinya tengah dihabisi. “Biarlah Soekarno tenggelam sendirian asal bangsa dan negara Indonesia tetap hidup. Saya tidak mau terjadi peperangan saudara yang merobek-robek persatuan yang saya bangun selama ini,” tegasnya.

Dan sejarah pun mencatat bahwa Soekarno meninggal dalam status tahanan rumah dalam rezim fasis Jenderal Suharto. Mayjen (Mar) Hartono sendiri dibuang dengan mendubeskan dia ke Pyongyang, Korea Utara. Tokoh Marinir yang sangat pemberani dan loyal kepada Bung Karno ini ditemukan tewas ditembak kepalanya pada pagi hari, awal Januari 1971, di Jakarta. Banyak kalangan menganggap keterangan pemerintah Suharto yang menyatakan Hartono bunuh diri adalah bohong belaka. Rekannya sesama tokoh Marinir saat itu, Ali Sadikin, menegaskan jika kematian Hartono diliputi kemisteriusan. Banyak yang menduga Jenderal (Mar) Hartono menjadi korban konspirasi jahat rezim Jenderal Suharto.



Pokok-Pokok Soekarnoisme

Sejak kecil Soekarno telah berkenalan dengan ide-ide besar dari orang-orang besar di seluruh dunia dari kerakusannya membaca buku. Di usia 25 tahun, dalam Suluh Indonesia Muda (1926), terbit sebuah artikelnya yang berjudul “Nasionalistis, Islamistis, dan Marxistis”. Di dalam artikelnya ini, Soekarno menyatakan, “Bukannya kita mengharap, yang Nasionalis itu supaya berobah paham menjadi Islamis atau Marxis, bukannya maksud kita menyuruh yang Marxis dan Islamis itu berbalik menjadi Nasionalis, akan tetapi impian kita ialah kerukunan, persatuan antara ketiga golongan itu.”

Artikel tersebut ditulis Soekarno sebagai bentuk keprihatinannya melihat pecahnya Syarikat Islam “Putih” pimpinan Agus Salim dengan Syarikat Islam “Merah” yang dipimpin Semaun yang kemudian bekerjasama dengan tokoh-tokoh ISDV—partai sosialis Belanda—seperti Snevliet dan Baars. Syarikat Islam Merah ini kemudian menjadi “Syarikat Rakyat”, lalu berubah menjadi Partai Komunis Indonesia.

Di tahun 1926-1927, saat berjalan-jalan di wilayah Bandung selatan, di pematang-pematang sawahdi Cigareleng, Soekarno bertemu dengan seorang petani penggarap bernama Marhaen. Keduanya kemudian terlibat tanya jawab sederhana.

“Pak Marhaen, cangkul yang bapak pegang itu punya siapa,” tanya Soekarno.

“Milik saya,” jawab Marhaen.

“Lalu sawah yang bapak kerjakan itu milik siapa?”

“Milik orang lain,” jawabnya lagi.

Dalog singkat ini telah memahat kesan yang sangat mendalam di otaknya. Dalam ilmu teori Materialisme Historis, orang seperti Marhaen tidak bisa dikategorikan sebagai proletar, karena masih menguasai alat produksi walau itu hanya sepotong cangkul. Dalam teori Marxisme, seorang proletar adalah seseorang yang bekerja semata-mata mengandalkan tenaga. Sedang alat-alat produksinya dan juga tempatnya bekerja dikuasai oleh pemilik modal. Sebab itu, Pak Marhaen tidak bisa dikategorikan sebagai proletar. Maxisme malah memandang Pak Marhane sebagai petite borguise atau Borjuis kecil, walau Pak Marhaen hidupnya pas-pasan.

Walau menguasai alat produksi, namun Marhaen ternyata hidupnya juga miskin dan tertindas. Sebab itu, Soekarno merasa Marxisme dalam bentuk yang murni tidaklah tepat untuk menilai kondisi riil di Indonesia saat itu. (bersambung/rd)

On Label: | 0 Comment

Setelah memaparkan apa adanya tentang Jenderal Suharto, maka kini kita akan membahas Soekarno, tokoh bangsa yang memiliki segudang kontradiksi di dalam dirinya. Soekarno adalah seorang yang besar, siapa pun tidak akan menyanggah hal itu. Demi menggapai impian memerdekakan negeri dan bangsanya, Soekarno rela menghabiskan 25 tahun kehidupannya di dalam penjara kaum penjajah. Dia juga bukan tipe pemimpin yang korup, sesuatu yang membuatnya sangat berbeda dengan sosok Jenderal Suharto. Walau demikian, sebagai seorang manusia biasa, Soekarno juga memiliki sejumlah catatan buruk yang tidak boleh diulang oleh generasi penerus bangsa ini.


Soekarno, Megawati, dan Islam

Diakui atau tidak, di mata rakyat kecil, nama Soekarno masihlah harum. Sebab itu, walau Soekarno telah wafat puluhan tahun silam, namun sampai sekarang masih saja banyak orang yang ‘memperalat atau menunggangi’ kebesarannya demi menggapai ambisi pribadi dan juga kelompoknya. Dari yang mengaku sebagai titisan Soekarno, seperti yang dilakukan oleh pemimpin aliran sesat Satrio Piningit yang menyita perhatian publik nasional awal Februari lalu, sampai dengan ‘tradisi’ seorang Megawati Soekarnoputeri yang selalu memajang foto atau gambar Bung Karno sebagai latar belakang foto dirinya.

Apa yang diperbuat Megawati adalah suatu hal yang sesungguhnya wajar, karena secara biologis, Megawati memang adalah anak kandung Soekarno dari isterinya yang bernama Fatmawati. Namun fakta sejarah telah menunjukkan jika klaim tersebut hanya cukup sampai di situ, karena secara prinsip politik dan ekonomi, kebijakan yang diambil Megawati ternyata malah bertolak-belakang dengan prinsip-prinsip politik dari seorang Soekarno.

Untuk memaparkan apa adanya tentang Soekarno, kesamaan dan perbedaan antara Soekarno dengan Megawati, juga kaitannya dengan Islam dan umat Islam Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa ini, maka tulisan ini dibuat berseri. Mudah-mudahan, hal ini bisa dijadikan ibrah bagi kita semua.

HOS Tjokroaminoto, Awal Pergerakan

Soekarno dilahirkan di Lawang Seketeng-Surabaya, 6 Juni 1901, dari pasangan Ida Ayu Noman Rai—seorang perempuan berdarah bangsawan Bali—dan Raden Soekemi Sosrodihardjo, juga seorang ningrat dari Jawa Timur. Walau demikian, kehidupan keduanya tidak bisa dibilang makmur, malah serba berkekurangan. Sebab itu, Soekarno kecil yang bernama Kusno Sosrodihardjo mengaku jika masa kecilnya lebih banyak dihabiskan untuk membaca buku ketimbang bermain dengan teman sebaya yang mampu membeli petasan dan sebagainya.

DI masa kecil, keluarga Kusno pindah dari Surabaya ke Sidoardjo sebentar dan kemudian menetap di Mojokerto, Jawa Timur. Usia 14 tahun , Kusno masuk ke Hoogere Burger School (HBS), setingkat SLTP, dan menumpang (bahasa Jawa: Ngengger) di rumah HOS Tjokroaminoto, Ketua Syarikat Islam (SI). Saat ngengger di rumah itulah, Soekarno berkenalan dengan arus pergerakan nasionalisme Indonesia. HOS Tjokroaminoto banyak kedatangan tamu-tamu sesama aktivis pergerakan nasional di rumahnya, berdiskusi tentang berbagai perkembangan politik dan ekonomi bangsanya, berkeluh-kesah tentang kian rakusnya imperialis Belanda dan juga Barat menghisap kekayaan alam Nusantara, membahas kehidupan rakyat kecil yang kian sengsara, semua itu didengar oleh Soekarno remaja.

Soekarno juga melihat dengan mata kepala sendiri kesewenang-wenangan penjajah Belanda terhadap HOS Tjokroaminoto. Di tahun 1915, tersiar berita jika HOS Tjokroaminoto menerima sejumlah uang dari kaki-tangan Jerman untuk menggulingkan pemerintahan kolonial Belanda. Polisi rahasia Belanda (PID) mengirim salah seorang agennya bernama Agus Salim untuk mencari tahu kebenaran berita tersebut dengan mengutusnya untuk mendekati HOS Tjokroaminoto. Agus Salim pun masuk Syarikat Islam.

Dari berbagai informasi yang masuk ke telinga PID inilah, HOS Tjokroaminoto yang dijuluki Raja Jawa Tanpa Mahkota ini dipanggil berkali-kali ke kantor PID untuk diinterogasi. Namun disebabkan bukti yang ada sangat kurang, maka kasus ini pun berakhir begitu saja. Lain halnya dengan Agus Salim. Pemuda Minangkabau yang cerdas ini malah tertarik untuk benar-benar bergabung dengan Syarikat Islam yang memperjuangkan Indonesia Merdeka dan keluar dari PID. Kisah tentang Agus Salim ini bisa dibaca di memoar Agus Salim sendiri berjudul “Benarkah Saya Seorang Spion?”.

Di antara murid-murid politik HOS Tjokroaminoto, terdapat tiga orang yang menonjol. Mereka adalah Soekarno, Muso, dan Kartosuwiryo. Kelak, ketiganya merupakan pelopor bagi ideologi pergerakan di Indonesia. Muso menjadi pemimpin gerakan komunisme (PKI), Kartosuwiryo menjadi pemimpin pergerakan Islam (DI), dan Soekarno memimpin pergerakan nasionalisme, dengan mencoba merangkum tiga aliran pergerakan besar di Indonesia menjadi Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme).

Setelah melahap banyak buku dan berdiskusi dengan banyak aktivis pergerakan, Soekarno menyimpulkan jika musuh besar bagi bangsa Indonesia adalah imperialisme dan kolonialisme, yang dilakukan negara-negara utara terhadap negara-negara selatan. Dengan pisau bedah Materialisme Dialektis dan Materialisme Historis, yang memang sangat tajam mengurai tentang kejahatan kapitalisme, Soekarno merumuskan paham gerakan politiknya sendiri yang kemudian dikenal sebagai “Marhaenisme”. Dalam suatu kesempatan, Soekarno menyatakan jika Marhaenisme adalah Marxisme yang di-Indonesiakan.(bersambung/rd)

On Label: | 0 Comment

bERIKUT INI BEBERAPA SOAL EKONOMI KELAS X SLTA

BAGIAN 1


1. Untuk memenuhi kebutuhan, konsumen biasanya melakukan pilihan. Dengan adanya pemilihan tersebut akan menimbulkan … .

a. biaya tambahan

b. biaya hidup

c. biaya peluang

d. biaya kompensasi

e. biaya eksplisit

2. Persoalan yang timbul dari hubungan antara manusia dengan kebutuhannya disebut … .

a. inti masalah ekonomi

b. kebutuhan ekonomi

c. perosalan ekonomi

d. masalah pokok ekonomi

e. prinsip ekonomi

3. Suatu keadaan dimana sumber daya terbatas dan kebutuhan tidak terbatas dalam ilmu ekonomi disebut … .

a. kebutuhan

b. kelangkaan

c. kemakmuran

d. kepuasan

e. masalah ekonomi

4. Benda komplementer adalah benda yang …

a. telah disediakan oleh alam

b. pemakaiannya dapat digantikan oleh benda lain

c. memperolehnya dengan pengorbanan

d. penggunaannya harus dengan benda lain

e. langsung dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan

5. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari … .

a. tindakan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya

b. usaha manusia untuk melakukan tindakan ekonomi

c. usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan

d. hubungan antara gejala ekonomi yang satu dengan yang lainnya

e. usaha –usaha manusia untuk memperoleh hasil yang maksimal

6. A. Sumber produksi dikuasai oleh pemerintah

B. Setiap individu bebas melakukan kegiatan ekonomi

C. Modal memegang peranan penting dalam persaingan

D. Pemecahan permasalahan ekonomi didasarkan pada tradisi yang berlaku dalam masyarakat

E. Tujuan produksi adalah mendapat keuntungan

Yang merupakan ciri dari sistem ekonomi kapitalis adalah … .

a. A, B dan D

b. A, C dan E

c. B, C dan E

d. C, D dan E

e. A, D dan E

7. Gambar tidak dimunculkan

Dari hubungan RTK dan RTP di atas yang merupakan arus barang adalah … .

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 1 dan 4

d. 2 dan 4

e. 2 dan 3

8. Adanya diagram interaksi pelaku ekonomi, bermanfaat bagi pemerintah sebagai berikut, kecuali …

a. Analisis perhitungan pendapatan nasional

b. Analisis distribusi pendapatan nasional

c. Mengatur jumlah uang dan jumlah barang yang beredar

d. Mengetahui hak dan kewajiban negara terhadap pelaku ekonomi lainnya

e. Kegiatan konsumsi pemerintah

9. Cangkul bagi petani nilainya lebih tinggi bila dibandingkan dengan senapan angin. Penilaian ini berdasarkan pada nilai … .

a. pakai subjektif

b. pakai objektif

c. tukar objektif

d. tukar subjektif

e. pasar

10. Beberapa contoh kegiatan produksi:

1. Petani menual hasil panennya ke pasar
2. Pengrajin membuat ukiran dari kayu
3. Pengusaha memproduksi barang sekunder
4. Nelayan menangkap ikan di laut
5. Peladang mengumpulkan rotan di hutan

Yang tergolong kegiatan produksi ekstraktif dari berbagai kegiatan di atas adalah … .

a. 1 dan 2 d. 3 dan 5

b. 2 dan 3 e. 4 dan 5

c. 1 dan 4

11. Apabila suatu kebutuhan dipenuhi secara terus menerus, rasa nikmatnya makin lama akan makin menurun sehingga akhirnya menjajdi nol. Pernyataan ini merupakan … .

a. hukum permintaan d. hukum Gossen II

b. hukum penawaran e. Hukum ekonomi

c. Hukum Gossen I

12. Faktor intern dan faktor ekstern yang mempengaruhi tingkat konsumsi masayarakat adalah sebagai berikut:

1. Kebudayaan 4. Lingkungan

2. Pendapatan 5. Kepribadian

3. Sikap hidup 6. Motivasi

Yang termasuk faktor intern adalah … .

a. 1, 2, dan 3 d. 2, 5 dan 6

b. 4, 5, dan 6 e. 3, 5, dan 6

c. 2, 4, dan 5

13. Secara umum fungsi produksi dapat digambarkan dengan notasi y = f (x). Dalam hal ini y merupakan out put dan x merupakan input. Notasi tersebut berarti … .

a. besarnya output ditentukan oleh input

b. besarnya input ditentukan oleh output

c. besarnya input tidak sama dengan output

d. input sama dengan output

e. input lebih kecul dari output

14. Tabel

Tenaga Kerja


Produksi Total


TambahanHasil Produksi

2


40


-

4


80


40

5


100


20

6


110


10

7


115


5

Dari tabel di atas, the law of deminishing returns berlaku mulai tenaga kerja … .

a. 2 orang d. 6 orang

b. 4 orang e. 7 orang

c. 5 orang

15. Terhadap suatu barang yang ketinggalan mode, jumlah permintannya akan berkurang, sebaliknya terhadap barang yang sedang tren, jumlah permintaannya akan meningkat. Hal tersebut menunjukkan bahwa permintaan dipengaruhi oleh faktor … .

a. harga barang

b. pendapatan masyarakat

c. intensitas kebutuhan

d. pertambahan penduduk

e. selera

16. Tabel permintaan dan penawaran pada berbagai tingkat harga sebagai berikut:

Harga per unit


Jumlah yang diminta (unit)


Jumlah yang ditawarkan (unit)

Rp 2.000,00


200


80

Rp 2.500.00


150


100

Rp 3.000,00


110


110

Rp 3.500,00


100


150

Rp 4.000,00


75


300

Berdasarkan tabel di atas, keseimbangan terjadi pada harga … .

a. Rp 2.000,00 d. Rp 3.500,00

b. Rp 2.500,00 e. Rp 4.000.00

c. Rp 3.000,00



Data Soal no 17 dan 18

Harga Satuan per Unit


Jumlah Permintaan per hari

Rp 100.000,00


100

Rp 50.000,00


200



17. Dari data tersebut maka berikut ini yang merupakan fungsi permintaan yang benar adalah …

a. Q = 0,05P +200 d. Q = -0,002P + 100

b. Q = - 0,002P -100 e. Q = 0,002P -100

c. Q = 0,002P + 200

18. Dari data di atas, maka koefisien elastisitas permintaannya adalah … .

a. 1 d. 3

b. 2 e. kurang dari 1

c. 0

19.

Surplus produsen ditunjukkan oleh bidang … .

a. ACE D AES

b. BEC E. ABE

c. CEQ

20. Jika suatu permintaan dinyatakan dengan Q = 7-P dan fungsi penawaran dinyatakan dengan Q = 4+2P maka harga dan kuantitas keseimbangannya adalah … .

a. (6,1) d. (4,2)

b. (1,6) e. (1,7)

c. (7,1)

21. Dari berbagai rumus di bawah ini yang merupakan rumus penerimaan adalah … .

a. TR = P x Q d. TC = VC + FC

b. AR = TR:Q e. MR = MC

c.





22. Tabel penerimaan produsen:

Q


P

5


500

7


600

9


700

Dari tabel di atas, jika jumlah barang yang terjual 7 unit, besarnya penerimaan marginal (MR) adalah … .

a. Rp 700,00 d. Rp 300,00

b. Rp 600,00 e. Rp 100,00

c. Rp 350,00

23. Biaya produksi yang besarnya tidak tergantung pada jumlah produksi disebut …

a. biaya tetap rata-rata d. biaya tetap

b. biaya variabel e. biaya marginal

c. biaya total

24. Tabel biaya produksi:

Q


TFC


TVC


AC

10


Rp 10.000,00


Rp 5.000,00


Rp 1.500,00

20


Rp 10.000,00


Rp 7.000,00


…….

Berdasarkan tabel biaya produksi di atas maka besarnya AC pada waktu Q = 20 adalah … .

a. Rp 3.000,00 d. Rp 850,00

b. Rp 5.000,00 e. Rp 720,00

c. Rp 8.500,00

25. Data untuk menentukan laba atau rugi:

Q


P


TR


TC

2


1.240


2.480


3.400

3


1.140


3.420


2.550

4


1.040


4.160


3.680

5


940


4.700


3.810

6


840


5.040


4.000

Berdasarkan tabel di atas, pada tingkat produksi berapakah perusahaan memperoleh laba sebesar Rp 890?

a. 2 unit d. 5 unit

b. 3 unit e. 6 unit

c. 4 unit

26.Bersarnya laba maksimum adalah … .

a. Rp 1.000.000,00 d. Rp 600.000,00

b. Rp 500.000,00 e. Rp 400.000,00

c. Rp 700.000,00

27. Diketahui data sebagai berikut:

Total fixed cost (TFC) = Rp 20.000,00

Variabel Cost (VC) = Rp 200,00

Jika perusahaan memproduksi 400 unit barang dan terjual habis dengan harga jual Rp 500,00 per unit maka perusahaan tersebut … .

a. Rugi Rp 20.000,00 d. Laba Rp 80.000,00

b. Laba Rp 20.000,00 e. Laba Rp 10.000,00

c. Rugi Rp 80.000,00

28. Perhatikan kurva di bawah ini!

29. Pasar tempat bertemunya kekuatan penawaran dan permintaan jumlahnya sama banyak sehingga kedua belah pihak tidak saling terikat merupakan pasar … .

a. monopoli d. oligopsoni

b. monopsoni e. persaingan sempurna

c. oligopoli

30. Suatu monopoli yang ditentukan oleh faktor geografis sehingga suatu produk tidak dapat dihasilkan di daerah lain disebut … .

a. monopoli undang-undang

b. monopoli alamiah

c. monopoli negara

d. monopoli masyarakat

e. monopsoni

31. Barang-barang seperti shampo, sepeda motor, sabun mandi dan pasta gigi merupakan barang dagangan pada pasar …

a. monopoli d. persaingan sempurna

b. monopoli alamiah e. persaingan monopolistik

c. oligopoli

32. Pada hakikatnya sewa tanah adalah balas jasa yang diberikan kepada pemiliki tanah, menurut David Ricardo bahwa tinggi rendahnya sewa tanah ditentukan oleh … .

a. letak yang strategis

b. perubahan harga tanah

c. harga hasil pertanian

d. tingkat kesuburan

e. perubahan penawaran tanah

33. Upah yang diterima oleh tenaga kerja yang dihitung dari banyaknya barang yang dihasilkan merupakan cara pemberian upah dengan sistem … .

a. menurut satuan hasil

b. menurut waktu

c. borongan

d. sistem bonus

e. copartnership

34. Surat tanda utang yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berbadan hukum dengan bunga tetap dengan jangka waktu minimal 3 tahun dengan nilai nominal yang sama disebut … .

a. saham

b. wesel

c. obligasi

d. promes

e. belening

35. Perbedaan pasar uang dengan pasar modal ditentukan oleh … .

a. besarnya jumlah modal

b. besarnya investasi

c. besarnya permintaan dan penawaran

d. besarnya tabungan

e. jangka waktunya

36. Badan yang memberikan pengarahan dan pertimbangan kebijaksanaan kepada menteri keuangan di bidang pasar modal di Indonesia adalah … .

a. Badan Pelaksanaan Pasar Modal

b. Badan Pengawas Pasar Modal

c. Badan Pembina Pasar Modal

d. Badan Pasar Modal

e. Badan Komoditi Pasar Modal

37. Seorang memiliki uang sebesar Rp19.600.000,00 akan ditukarkan dengan US $. Jika kurs beli 1 US $ = Rp 9.500,00 dan kurs jual 1 US $ = Rp 9.800,00, maka ia akan memperoleh … .

a. US $ 2000

b. US $ 2063

c. US $ 2126

d. US $ 2189

e. US $ 2252

38. Faktor yang menentukan tinggi rendahnya upah tenaga kerja adalah … .

a. jumah penawaran dan pemrintaan serta tingkat kemampuan tenaga kerja

b. jumah penawaran dan pemrintaan serta jumlah penduduk

c. Jumlah penduduk dan kemampuan tenaga kerja

d. jumah penawaran dan pemrintaan serta jumlah perusahaan

e. tinggi rendahnya kemampuan tenaga kerja dan keinginan pemerintah

39. Surat-surat berharga di bawah ini diperdagangkan dalampasar uang dan pasar modal.

1. Call money 4. Promes

2. saham 5. Wesel

3. Obligasi

Yang diperdagangkan dalam pasar modal adalah … .

a. 1 dan 2 d. 2 dan 4

b. 1 dan 3 e. 4 dan 5

c. 2 dan 3

40. Dalam pasar tenaga kerja, pekerja berhimpun dalam sutau organisasi atau perserikatan sehingga organisasi tersebut menguasai pasar. Bentuk pasar tenaga kerja ini disebut … .

a. persaingan sempurna

b. oligopsoni

c. monopsoni

d. monopoli

e. oligopoli

41. Yang merupakan perbedaan antara pasar faktor produksi dengan pasar barang atau jasa adalah … .

a. penawaran faktor produksi datang dari konsumen, sedangkan penawaran barang/jasa datang dari rumah tangga produksi.

b. Penawaran faktor produksi datang dari RTP, sedangkan penawaran barang/jasa dari RTK

c. Permintaan faktor produksi datang dari RTP dan penawaran barang/jasa dari RTP

d. Permintaan faktor produksi dari RTK dan permintaan barang/jasa dari RTP

e. Penawaran barang datang dari RTP sedangkan penawaran faktor produksi dari RTK

42. Profesi penunjang di pasar modal yang bertugas untuk mengaudit laporan keuangan emiten menurut standar audit yang ditetapkan adalah … .

a. Akuntan

b. Konsultan hukum

c. Notaris

d. Perusahaan penilai

e. Penasihat investasi

43. Ciri-ciri pasar perdana dan pasar sekunder di pasar modal

1. Harga berfluktuasi sesuai kekuatan pasar
2. tidak dikenakan komisi
3. jangka waktu tidak terbatas
4. hanya untuk pembelian saham
5. digunakan untuk pemeblian dan penjualan saham
6. pemesanan dilakukan melalui anggota bursa.

Yang merupakan ciri pasar sekunder adalah…

a. 1, 2, 3, dan 4

b. 1, 2, 4, dan 5

c. 1, 3, 5, dan 6

d. 2, 3, 5, dan 6

e. 3, 4, 5, dan 6

44. Ciri dan tujuan koperasi sekolah:

1. Didirikan dalam rangka kegiatan belajar mengajar di sekolah
2. mendidik, menanamkan dan memelihara suatu kesadaran hidup bergotong royong siswa
3. sebagai laboratorium pengajaran koperasi di sekolah
4. menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian
5. anggotanya adalah kalangan siswa
6. tidak berbadan hukum

Yang merupakan ciri-ciri koperasi sekolah adalah … .

a. 1, 2, 3, dan 4

b. 1, 2, 4, dan 5

c. 1, 3, 5, dan 6

d. 2, 3, 5, dan 6

e. 3, 4, 5, dan 6

45. Berikut ini adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam persiapan pendirian koperasi adalah….., kecuali … .

a. membentuk panitia pendirian koperasi sekolah

b. menyiapkan administrasi rapat pembentukan

c. membuat rancangan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga

d. membuat proposal dan mencari sumber pendanaan rapat

e. mengajukan pengakuan kopoerasi sekolah ke kantor koperasi setempat

46. Yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi adalah … .

a. pengurus

b. pengawas

c. badan pemeriksa

d. rapat anggota

e. kepala sekolah

47. Modal koperasi yang berasal dari iurang anggota yang dibayarkan tiap bulan dengan jumlah yang tetap disebut … .

a. simpanan wajib

b. simpanan sukarela

c. simpanan pokok

d. simpanan bulanan

e. modal donasi

48. Berikut ini adalah tugas dan wewenang pengawas koperasi siswa, kecuali … .

a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi sekolah

b. Ikut mengelola koperasi

c. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan

d. Meneliti catatan yang ada pada koperasi

e. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan

49. Berikut ini adalah unsur-unsur yang ada pada koperasi siswa:

1. Rapat Anggota
2. pengurus
3. pengawas
4. dewan penasihat
5. penanggung jawab

Yang merupakan alat kelengkapan koperasi sekolah … .

a. 1, 2 dan 3

b. 1, 2 dan 4

c. 2, 4, dan 5

d. 2, 3, dan 4

e. 3, 4, dan 5

50. Menetapkan besarnya alokasi sisa hasil usaha yang akan dibagikan kepada anggota merupakan wewenang dari … .

a. pengurus

b. pengawas

c. badan pemeriksa

d. rapat anggota

e. kepala sekolah


BAGIAN 2

1. Apabila dalam keadaan keseimbangan ( MR = MC ) dan P > AVC tetapi P < AC perusahaan ……

A. Akan memperoleh untung

B. Menderita rugi masih produksi

C. Menderita rugi tetapi menghentikan produksi

D. Berada dalam keadaan pulang pokok

E. Menderita rugi harus segera menghentikan produksi



2. Dalam pasar monopoli harga pasar ditentukan oleh ……

A. Pemerintah

B. Permintaan

C. Pembeli

D. Penawaran

E. Penjual



3. Perhatikan pertanyaan berikut :

(1) Karena menang dalam persaingan

(2) Karena menguasai teknologi

(3) Alam

(4) Masyarakat

(5) Undang-undang

Yang merupakan penyebab terjadinya monopoli adalah ……

A. 1, 2 dan 3

B. 1, 3 dan 5

C. 2, 3 dan 4

D. 2, 4 dan 5

E. 3, 4 dan 5



4. Berikut ini adalah bentuk-bentuk pasar :

(1) Pasar persaingan sempurna

(2) Pasar monopoli

(3) Pasar Oligopoli

(4) Pasar uang

(5) Pasar valuta asing

Bentuk pasar yang berdasarkan pada jumlah penjual dan pembeli adalah ……

A. 1, 2 dan 3

B. 1, 3 dan 5

C. 2, 3 dan 4

D. 2, 4 dan 5

E. 3, 4 dan 5



5. Berikut adalah ciri-ciri pasar persaingan sempurna, kecuali ……

A. Pasar harus terorganisasi secara rapih

B. Penjual dan pembeli bebas bertindak, tidak ada perjanjian-perjanjian diantara mereka

C. Peran pemerintah sesuai dengan porsinya

D. Pembeli dan penjual mempunyai pengetahuan yang luas tentang pasar

E. Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak



6. Intensity monopoli merupakan konsep monopoli yang diakibatkan oleh ……

A. Monopoli yang diakibatkan oleh adanya undang-undang

B. Keadaan struktur alam yang dimiliki suatu negara

C. Adanya hak-hak yang diberikan kepada yang berhak

D. Kehebatan dan kemampuan wirausaha dalam bersaing

E. Yaitu adanya hak atas rahasia teknik dalam menciptakan ide, model tertentu





7. Beberapa kelemahan dari ada pasar monopoli adalah sebagai berikut, kecuali ……

A. Harga yang dikuasai oleh seseorang cenderung tidak mementingkan kepentingan umum

B. Kecenderungan mengeksploitasi faktor-faktor produksi

C. Keuntungan monopolis merupakan beban bagi manusia

D. Memproduksi tidak efisien karena tidak memproduksi pada biaya rata-rata minimal

E. Apabila dikuasai oleh negara dapat digunakan untuk mementingkan kepentingan umum



8. Apabila di pasar terdapat beberapa produk yang sama, hanya dibedakan oleh merek dan ciri khas misalnya produk sabun. Hal ini berarti di pasar terdapat bentuk pasar ……

A. Persaingan monopoli

B. Monopsoni

C. Oligopoli diferensiasi

D. Oligopoli

E. Oligopoli homogeny



9. Konsep pasar monopsoni terjadi apabila terdapat ……

A. Banyak penjual dan hanya ada satu pembeli

B. Banyak penjual dan hanya ada dua pembeli

C. Banyak penjual dan hanya ada beberapa pembeli

D. Beberapa pembeli dan beberapa penjual

E. Dua pembeli dan beberapa penjual



10. Beberapa ciri yang membedakan antara pasar monopoli dengan pasar persaingan monopolistik adalah ……

A. Hanya ada beberapa penjual dan pembeli

B. Produk yang dihasilkan bersifat homogen

C. Pada dasar persaingan monopolistik terdapat beberapa penjual

D. Pada pasar persaingan monopolistik

E. Barang yang diperjual belikan bervariasi



11.

Pergeseran dari D1 ke D2 tersebut diakibatkan oleh …… ( ceteris paribus )

A. Harga barang naik

B. Harga barang tetap

C. Pendapatan bertambah

D. Pendapatan turun

E. Selera turun

12. Kelompok konsumen yang mampu membeli harga di atas harga pasar disebut ……

A. Konsumen sub marginal

B. Konsumen marginal

C. Konsumen super marginal

D. Konsumen potensial

E. Konsumen actual



13. Apabila pemerintah menetapkan harga maksimum, maka akan terjadi ……

(1) Surplus konsumen

(2) Surplus produsen

(3) Excess demand

(4) Excess supply

A. Jika 1, 2 dan 3 benar

B. Jika 1 dan 3 benar

C. Jika 2 dan 4 benar

D. Jika 4 saja benar

E. Jika semuanya benar




15. Diketahui fungsi produksi : TC = 4Q + 400. jika biaya total pembuatan suatu barang sebesar Rp. 1.500,00, maka jumlah barang yang diproduksi adalah ……

A. Rp. 100 unit

B. Rp. 275 unit

C. Rp. 375 unit

D. Rp. 400 unit

E. Rp. 475 unit



16. Jika y = 2000 + 15x, di mana y = total cost dan x = jumlah produksi. Apabila produksi Rp. 40 per unit, maka perusahaan tersebut akan berada pada posisi tidak untung dan tidak rugi ( Break Event Point = BEP ) pada produksi ke ……

A. 100

B. 90

C. 80

D. 70

E. 65



17. Perekonomian yang dilakukan secara barter akan menghadapi beberapa masalah diantaranya adalah kecuali ……

A. Sulit menemukan adanya kehendak ganda yang selaras ( coincidence of wants )

B. Kesulitan menentukan perbandingan harga

C. Keterbatasan menentukan pilihan pembeli

D. Kesulitan menentukan pembayaran tertunda

E. Kesulitan mendapatkan alat tukar



18. 1. Harus digemari oleh umum

2. Harus tahan lama
3. Memiliki kualitas yang cukup
4. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai

Yang termasuk syarat uang adalah sebagai berikut :

A. 1, 2, dan 3

B. 2, 3, dan 4

C. 1, 2, dan 4

D. 1, 3, dan 4

E. semua benar



19. Di bawah ini adalah fungsi uang :

(1) Alat penimbun kekayaan

(2) Alat pembayaran

(3) Alat tukar

(4) Alat satuan hitung

Yang merupakan fungsi asli uang adalah ……

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 2 dan 3

D. 2 dan 4

E. 3 dan 4



20. Sejumlah uang yang dapat dibelikan sejumlah barang tertentu, merupakan fungsi uang sebagai ……

A. Alat satuan hitung

B. Alat pembayaran yang sah

C. Alat tukar

D. Alat pemindah kekayaan

E. Alat pembayaran hutang



21. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar adalah ……

(1) Jumlah barang yang diperdagangkan

(2) Kecepatan uang yang beredar

(3) Tingkat suku bunga

(4) Harga-harga barang

(5) Pendapat masyarakat

Faktor yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar menurut Irving Fisher ……

A. 5, 4 dan 3

B. 5, 2 dan 1

C. 4, 2 dan 1

D. 4, 3 dan 2

E. 3, 2 dan 1



22. Berikut ini adalah contoh lembaga keuangan bukan bank kecuali ……

A. BPR

B. Asuransi

C. Koperasi

D. Pegadaian

E. Bursa Efek



23. Tugas-tugas bank / perbankan adalah ……

(1) Mendiskonto dan surat berharga

(2) Mengatur menjaga dan memelihara nilai rupiah

(3) Membayar kembali rekening koran

(4) Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan

(5) Menciptakan sistem perbankan yang sehat

(6) Memberikan kredit jangka pendek dengan jaminan



Yang merupakan tugas bank sentral adalah ……

A. 1, 2 dan 3

B. 1, 3 dan 5

C. 2, 4 dan 5

D. 2, 4 dan 6

E. 3, 4 dan 6



24. Pada selembar uang Rp. 10.000 anga tersebut merupakan nilai ……

A. Eksternal

B. Internal

C. Intrinsik

D. Ekstrinsik

E. Nominal



25. Jika US$ 1 = Rp. 9.600 maka uang tersebut memiliki nilai ……

A. Internal

B. Eksternal

C. Intrinsik

D. Ekstrinsik

E. Nominal



26. Menurut Irving Fisher kenaikan harga uang terjadi apabila ……

A. Jumlah uang yang beredar bertambah

B. Kecepatan uang beredar turun

C. Jumlah uang beredar berkurang

D. Volume perdagangan meningkat

E. Jumlah beli uang dan volume perdagangan meningkat



27. Kemampuan uang untuk ditukarkan dengan barang dan jasa dipengaruhi oleh ……

(1) Harga barang

(2) Jumlah uang

(3) Perputaran uang

(4) pendapatan

Yang termasuk dalam teori Keynes adalah ……

A. 1 dan 2

B. 2 dan 3

C. 3 dan 4

D. 1 dan 3

E. 2 dan 4



28. Menurut teori kuantitas uang, kalau jumlah uang beredar banyak, akan dapat menyebabkan terjadinya ……

A. Inflasi

B. Pengangguran

C. Deflasi

D. Pertumbuhan ekonomi

E. Devaluasi



29. Dalam teori kuantitas MV = PT, apabila V dan T konstan, kebijakan moneter dapat mengatasi masalah ……

A. Devaluasi

B. Pengangguran

C. Inflasi

D. Revaluasi

E. Barang hilang dari pasaran



30. Beberapa orang motif memiliki uang adalah ……

(1) Transaksi

(2) Berspekulasi

(3) Berjaga-jaga

(4) Mendirikan usaha

Menurut JM Keynes motif memiliki uang adalah ……

A. 1, 2 dan 3 benar

B. 1 dan 3 benar

C. 2 dan 4 benar

D. 4 saja benar

E. semuanya benar



31. Bank merupakan badan usaha yang melakukan kegiatan :

(1) Pengawasan kegiatan perbankan

(2) Menelaah uang

(3) Memberi dan menerima pinjaman

(4) Transaksi valuta asing

(5) Melayani transfer keuangan

Tugas yang dilakukan oleh bank sentral Adalah ……

A. 1 dan 2

B. 1 dan 5

C. 2 dan 4

D. 3 dan 4

E. 4 dan 5



32. Pengertian bank menurut undang-undang perbankan no. 7 / 1998 adalah ……

A. Badan usaha yang menjadi perantara dalam menerima dan memberi kredit dari dan kepada masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

B. Badan usaha yang mengelola jasa keuangan dengan meminjamkan uang kepada masyarakat dalam rangka mencapai kemakmuran

C. Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

D. Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat yang kemudian diambil kembali oleh masyakarat dalam bentuk cek atau giro

E. Badan usaha yang menghimpun tabungan dari masyarakat yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan di masa yang akan datang.



33. Berikut ini adalah fungsi dan usaha yang dilakukan oleh bank perkreditan, kecuali ……

A. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan

B. Memberikan kredit

C. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

D. Menempatkan dananya dalam bentuk SBI

E. Menempatkan dana dalam bentuk deposito berjangka, sertifikat deposito



34. Berikut ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan Bank Syariah, kecuali ……

A. Berdasarkan pada syariah Islam

B. Membolehkan adanya bunga yang kecil

C. Menggunakan konsep bagi hasil ( mudharabah )

D. Menggunakan konsep penyertaan modal ( musharakah )

E. Konsep sewa murni ( ijarah )



35. Untuk menghindari dari kerugian, maka calon penerima kredit harus memiliki sifat-sifat kepribadian yang baik, yaitu ……

A. Character

B. Capital

C. Capacity

D. Collateral

E. Condition of economiyC



36. Berikut ini hal-hal yang berkaitan dengan standar kembar ( bimetallism ), kecuali ……

A. Negara yang bersangkutan menggunakan emas dan perak sebagai standar nilai mata uangnya

B. Nilai uang ditentukan perbandingan nilai harga emas dan perak

C. Perbandingan nilai emas dan nilai perak disebut mint ratio

D. Nilai uang akan selalu stabil

E. Uang yang nilainya rendah dapat menggeser uang yang nilainya tinggi



37. Berikut ini adalah keuntungan apabila menggunakan standar emas, kecuali ……

A. Standar yang dipercaya banyak masyarakat

B. Stabilitas nilai yang tinggi

C. Hanya perlu sedikit peran pemerintah

D. Perlu adanya pengaturan pemerintah

E. Tidak perlu persetujuan internasional



38. Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah dalam mengatur jumlah uang yang beredar, kebijakan moneter untuk mengurangi jumlah uang yang beredar adalah dengan cara, kecuali ……

A. Menurunkan tingkat bunga bank

B. Menjual surat-surat berharga

C. Menaikkan cadangan kas ( cash ratio )

D. Melakukan sanering mata uang

E. Melakukan kredit selektif



39. Apabila diketahui jumlah uang yang beredar di masyarakat sebesar Rp. 5.000.000,00 volume perdagangan 50.000 unit dengan tingkat harga sebesar Rp. 100.000. maka kecepatan uang beredar ……

A. 25 kali

B. 100 kali

C. 1 kali

D. 10 kali

E. 2 kali



40. Sistem penetapan kurs valuta asing di mana nilai kurs ditentukan secara bebas oleh tarik menarik permintaan dan penawaran akan valuta asing disebut ……

A. Stables exchange rate

B. Floating exchange rate

C. Fixed exchange rate

D. Puchasing exchange rate

E. Multiple exchange rate











On Label: | 0 Comment

Tiada keindahan yang menyejukkan daripada kebahagiaan karena kejujuran. Walaupun ia barang langka di abad ini, namun tidak satupun insan yang tidak ingin memilikinya.

Abdullah bin Dinar meriwayatkan, suatu hari ia melakukan perjalanan bersama Khalifah Umar bin Khathab dari Madinah ke Mekah. Di tengah jalan mereka berjumpa dengan seorang anak gembala yang tampak sibuk mengurus kambing-kambingnya. Seketika itu muncul keinginan Khalifah untuk menguji kejujuran si gembala. Kata Khalifah Umar, "Wahai gembala, juallah kepadaku seekor kambingmu." "Aku hanya seorang budak, tidak berhak menjualnya," jawab si gembala. "Katakan saja nanti kepada tuanmu, satu ekor kambingmu dimakan serigala," lanjut Khalifah. Kemudian si gembala menjawab dengan sebuah pertanyaan, "Lalu, di mana Allah?"

Khalifah Umar tertegun karena jawaban itu. Sambil meneteskan air mata ia pun berkata, "Kalimat 'di mana Allah' itu telah memerdekakan kamu di dunia ini, semoga dengan kalimat ini pula akan memerdekakan kamu di akhirat kelak." Kisah di atas merupakan gambaran pribadi yang jujur, menjalankan kewajiban dengan disiplin yang kuat, tidak akan melakukan kebohongan walau diiming-imingi dengan keuntungan materi.

Islam menganjurkan berlaku jujur bagi setiap orang --apa pun profesinya-- dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Nabi Muhammad saw menegaskan, "Berlaku jujurlah, karena sesungguhnya kejujuran itu menuntun kepada kebaikan, dan sesungguhnya kejujuran itu menuntun ke surga. Dan jauhilah dusta, karena dusta itu menyeret kepada dosa dan kemungkaran, dan sesungguhnya dosa itu menuntun ke neraka." (HR Bukhari).

Berlaku jujur memang sulit manakala ia berbenturan dengan kepentingan-kepentingan tertentu yang bersifat duniawi. Orang rela mengorbankan kejujurannya demi kepentingan materi, pangkat, jabatan dan semacamnya. Yang tergambar dalam pikirannya bahwa dengan banyaknya materi yang dia miliki segera akan dihormati orang banyak, dengan ketinggian jabatan dan kedudukan yang dia sandang serta merta mendapatkan penghargaan dan prestise di masyarakat.

Dari sini maka muncullah spekulasi kebohongan untuk maksud asal bapak senang, menghalalkan segala cara, menumpuk kekayaan di atas keprihatinan orang lain, tidak peduli akan terjadinya kesenjangan sosial, dan meningkatnya angka kemiskinan. Alhasil, kebohongan demi kebohongan dengan mudah ia lakukan demi kesenangan dan kenikmatan sesaat.

Dalam kaitannya dengan kejujuran ini, ada seorang sahabat masuk Islam, yang sebelumnya sangat gemar melakukan dosa besar --berzina, berjudi, merampok, dan lain-lain. Dengan sangat jujur dia ceritakan perbuatannya ini di hadapan Rasulullah. Setelah Nabi memahami apa yang ia kisahkan itu, beliau memberi fatwa kepada sahabat ini dengan satu kalimat pendek, "Jangan berbohong."

Awalnya, ia menganggap begitu sepele permintaan Rasulullah ini, namun ternyata implikasinya begitu indah, mampu membebaskannya dari segala perbuatan dosa. Setiap ada keinginan berbuat dosa, ia selalu teringat pada nasihat Nabi saw. Sedangkan untuk berkata jujur bahwa ia telah berbuat kejahatan, ia malu dengan dirinya sendiri. Akhirnya, dengan kesadaran penuh ia pun meninggalkan segala perbuatan dosa dan menjadi pengikut setia Rasulullah.

Sumber:
http://www.republika.co.id

On Label: | 0 Comment

Tiadak ada aktivitas semulia dakwah. Dunia menjadi terang dengan sinar kebenaran ilahiyah. Dunia menjadi sejuk dan hilang dahaganya dengan hadirnya percikan embun iman.


Beberapa Keutamaan Dakwah:

1. Dakwah menjadi utama karena ia adalah muhimmatur rusul (tugas para nabi dan rasul).
2. Dakwah menjadi utama karena ia adalah ahsanul a’mal (sebaik-baik amal).
3. Dakwah menjadi utama karena dengan berdakwah seorang muslim meraih pahala yang teramat besar (al-hushul ‘alal ajri al-azhim).
4. Dakwah menjadi utama karena dapat menyelamatkan da’i dari azab Allah swt dan pertanggungjawaban di akhirat.
5. Dakwah menjadi utama karena ia adalah jalan menuju khairu ummah (terbentuknya umat yang terbaik).

Dengan demikian berarti seorang da’i sedang menjalani kehidupan rabbaniyyah (al-hayah ar-rabbaniyyah) dan kehidupan yang penuh keberkahan (a-hayah al-mubarakah).

Narasi

dakwatuna.com - Dakwah adalah aktivitas menyeru manusia kepada Allah swt dengan hikmah dan pelajaran yang baik dengan harapan agar objek dakwah (mad’u) yang kita dakwahi beriman kepada Allah swt dan mengingkari thagut (semua yang di abdi selain Allah) sehingga mereka keluar dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam.

Jika kita melihat ayat-ayat Al-Quran maupun hadits-hadits Rasulullah saw, kita akan banyak menemukan fadhail (keutamaan) dakwah yang luar biasa. Dengan mengetahui, memahami, dan menghayati keutamaan dakwah ini seorang muslim akan termotivasi secara kuat untuk melakukan dakwah dan bergabung bersama kafilah dakwah di manapun ia berada.

Mengetahui keutamaan dakwah termasuk faktor terpenting yang mempengaruhi konsistensi seorang muslim dalam berdakwah dan menjaga semangat dakwah, karena keyakinan terhadap keutamaan dakwah dapat menjadikannya merasa ringan menghadapi beban dan rintangan dakwah betapapun beratnya.

Beberapa keutamaan dakwah yang dapat kita sebutkan dalam pokok bahasan ini adalah:

1. Dakwah adalah Muhimmatur Rusul (Tugas Utama Para Rasul alaihimussalam)

Para rasul alaihimussalam adalah orang yang diutus oleh Allah swt untuk melakukan tugas utama mereka yakni berdakwah kepada Allah. Keutamaan dakwah terletak pada disandarkannya kerja dakwah ini kepada manusia yang paling utama dan mulia yakni Rasulullah saw dan saudara-saudara beliau para nabi & rasul alaihimussalam.

Katakanlah (Hai Muhammad): “Inilah jalanku: aku dan orang-orang yang mengikutiku berdakwah (mengajak kamu) kepada Allah dengan hujah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”. (Yusuf (12): 108).

Ayat di atas menjelaskan jalan Rasulullah saw dan para pengikut beliau yakni jalan dakwah. Maka barangsiapa mengaku menjadi pengikut beliau saw, ia harus terlibat dalam dakwah sesuai kemampuannya masing-masing.

Tentang Nabi Nuh as, Allah mengisahkan kesibukan beliau yang tak kenal henti dalam menjalankan tugas berdakwah siang dan malam:

Nuh berkata: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah mendakwahi (menyeru) kaumku malam dan siang. (Nuh (71): 5).

Tentang Nabi Ibrahim as, Allah mengisahkan dakwah yang beliau lakukan kepada ayah dan umatnya:

69. dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim.

70. ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Apakah yang kamu sembah?”

71. mereka menjawab: “Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya”.

72. berkata Ibrahim: “Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa)mu sewaktu kamu berdoa (kepadanya)?,

73. atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudarat?”

74. mereka menjawab: “(Bukan karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian”.

75. Ibrahim berkata: “Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah,

76. kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu?,

77. karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan semesta alam,

78. (Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku,

79. dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku,

80. dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku,

81. dan yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),

82. dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”. (Asy-Syuara (26): 69-82).

Tentang Nabi Musa as, Allah swt mengisahkan dakwah beliau dalam banyak ayat-ayat Al-Quran, di antaranya:

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa mukjizat- mukjizat Kami kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya. Maka Musa berkata: “Sesungguhnya aku adalah utusan dari Tuhan seru sekalian alam”. Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat- mukjizat Kami dengan serta merta mereka menertawakannya. (Az-Zukhruf (43): 46-47).

Tentang Nabi Isa as, Allah swt mengisahkan dakwah beliau dalam firman-Nya:

Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmah dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku”. Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus. (Az-Zukhruf (43): 63-64).

Pintu kenabian dan kerasulan memang sudah tertutup selama-lamanya, namun kita masih dapat mewarisi pekerjaan dan tugas mulia mereka, sehingga kita berharap semoga Allah swt berkenan memuliakan kita.

2. Dakwah adalah Ahsanul A’mal (Amal yang Terbaik)

Dakwah adalah amal yang terbaik, karena dakwah memelihara amal Islami di dalam pribadi dan masyarakat. Membangun potensi dan memelihara amal shalih adalah amal dakwah, sehingga dakwah merupakan aktivitas dan amal yang mempunyai peranan penting di dalam menegakkan Islam. Tanpa dakwah ini maka amal shalih tidak akan berlangsung.

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang berdakwah (menyeru) kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (Fushilat (41): 33).

Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah mengatakan dalam tafsirnya: Allah swt menyeru manusia: “Wahai manusia, siapakah yang lebih baik perkataannya selain orang yang mengatakan Rabb kami adalah Allah, kemudian istiqamah dengan keimanan itu, berhenti pada perintah dan larangan-Nya, dan berdakwah (mengajak) hamba-hamba Allah untuk mengatakan apa yang ia katakan dan mengerjakan apa yang ia lakukan.” (Tafsir Ath-Thabari, Jami’ul Bayan Fi Ta’wil Al-Quran, 21/468).

Bagaimana tidak akan menjadi ucapan dan pekerjaan yang terbaik? Sementara dakwah adalah pekerjaan makhluk terbaik yakni para nabi dan rasul alaihimussalam.

Sayyid Quthb rahimahullah berkata dalam Fi Zhilal Al-Quran: “Sesungguhnya kalimat dakwah adalah kalimat terbaik yang diucapkan di bumi ini, ia naik ke langit di depan kalimat-kalimat baik lainnya. Akan tetapi ia harus disertai dengan amal shalih yang membenarkannya, dan disertai penyerahan diri kepada Allah sehingga tidak ada penonjolan diri di dalamnya. Dengan demikian jadilah dakwah ini murni untuk Allah, tidak ada kepentingan bagi seorang da’i kecuali menyampaikan. Setelah itu tidak pantas kalimat seorang da’i kita sikapi dengan berpaling, adab yang buruk, atau pengingkaran. Karena seorang da’i datang dan maju membawa kebaikan, sehingga ia berada dalam kedudukan yang amat tinggi…” (Fi Zhilal Al-Quran 6/295).

3. Dakwah memiliki keutamaan yang besar karena para da’i akan memperoleh balasan yang besar dan berlipat ganda (al-hushulu ‘ala al-ajri al-‘azhim).

قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم لِعَلِيٍّ: ((فَوَاللَّهِ لَأَنْ يَهْدِيَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ)) (رواه البخاري ومسلم وأحمد)

Sabda Rasulullah saw kepada Ali bin Abi Thalib: “Demi Allah, sesungguhnya Allah swt menunjuki seseorang dengan (dakwah)mu maka itu lebih bagimu dari unta merah.” (Bukhari, Muslim & Ahmad).

Ibnu Hajar Al-‘Asqalani ketika menjelaskan hadits ini mengatakan bahwa: “Unta merah adalah kendaraan yang sangat dibanggakan oleh orang Arab saat itu.”

Hadits ini menunjukkan bahwa usaha seorang da’i menyampaikan hidayah kepada seseorang adalah sesuatu yang amat besar nilainya di sisi Allah swt, lebih besar dan lebih baik dari kebanggaan seseorang terhadap kendaraan mewah miliknya.

Dalam riwayat Al-Hakim disebutkan:

« يَا عَلِيُّ، لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ عَلَى يَدَيْكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ » (رواه الحاكم في المستدرك)

“Wahai Ali, sesungguhnya Allah swt menunjuki seseorang dengan usaha kedua tanganmu, maka itu lebih bagimu dari tempat manapun yang matahari terbit di atasnya (lebih baik dari dunia dan isinya). (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak).

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ)) (رواه الترمذي عن أبي أمامة الباهلي).

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah swt memberi banyak kebaikan, para malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi, sampai semut-semut di lubangnya dan ikan-ikan selalu mendoakan orang-orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.” (HR. Tirmidzi dari Abu Umamah Al-Bahili).

Berapakah jumlah malaikat, semut dan ikan yang ada di dunia ini? Bayangkan betapa besar kebaikan yang diperoleh oleh seorang da’i dengan doa mereka semua!

Imam Tirmidzi setelah menyebutkan hadits tersebut juga mengutip ucapan Fudhail bin ‘Iyadh yang mengatakan:

عَالِمٌ عَامِلٌ مُعَلِّمٌ يُدْعَى كَبِيرًا فِي مَلَكُوتِ السَّمَوَاتِ

“Seorang yang berilmu, beramal dan mengajarkan (ilmunya) akan dipanggil sebagai orang besar (mulia) di kerajaan langit.”

Keagungan balasan bagi orang yang berdakwah tidak hanya pada besarnya balasan untuknya tetapi juga karena terus menerus nya ganjaran itu mengalir kepadanya meskipun ia telah wafat.

Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut ini:

((مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّـئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ)) (رواه مسلم عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رضي الله عنه).

“Siapa yang mencontohkan perbuatan baik dalam Islam, lalu perbuatan itu setelahnya dicontoh (orang lain), maka akan dicatat untuknya pahala seperti pahala orang yang mencontohnya tanpa dikurangi sedikit pun pahala mereka yang mencontoh nya. Dan barangsiapa mencontohkan perbuatan buruk, lalu perbuatan itu dilakukan oleh orang lain, maka akan ditulis baginya dosa seperti dosa orang yang menirunya tanpa mengurangi mereka yang menirunya. (HR. Muslim dari Jarir bin Abdillah ra).

4. Dakwah dapat menyelamatkan kita dari azab Allah swt (An-Najatu minal ‘Azab)

Dakwah yang dilakukan oleh seorang da’i akan membawa manfaat bagi dirinya sebelum manfaat itu dirasakan oleh orang lain yang menjadi objek dakwahnya (mad’u). Manfaat itu antara lain adalah terlepasnya tanggung jawabnya di hadapan Allah swt sehingga ia terhindar dari adzab Allah.

Tersebutlah sebuah daerah yang bernama “Aylah” atau “Eliah” sebuah perkampungan Bani Israil. Penduduknya diperintahkan Allah untuk menghormati hari Jumat dan menjadikannya hari besar, namun mereka tidak bersedia dan lebih menyukai hari Sabtu. Sebagai hukumannya Allah swt melarang mereka untuk mencari dan memakan ikan di hari Sabtu, dan Allah membuat ikan-ikan tidak muncul kecuali di hari Sabtu. Sekelompok orang kemudian melanggar larangan ini dan membuat perangkap ikan sehingga ikan-ikan di hari Sabtu masuk ke dalam perangkap lalu mereka mengambilnya di hari ahad dan memakannya. Sementara orang-orang yang tidak melanggar larangan Allah terbagi menjadi dua kelompok yaitu mereka yang mencegah kemunkaran dan mereka yang diam saja.

Terjadilah dialog antara orang-orang yang diam saja dengan mereka yang berdakwah mengingatkan saudara-saudaranya yang melanggar larangan Allah. Dialog ini disebutkan dalam Al-Quran:

Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu , di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?” Mereka menjawab: “Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu , dan supaya mereka bertakwa. Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. (Al-A’raf (7): 163-165).

Perhatikan jawaban orang-orang yang berdakwah ketika ditanya mengapa mereka menasehati orang-orang yang melanggar perintah Allah:

1. مَعْذِرَةً إِلَى رَبِّكُمْ

2. وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

1. Kami berdakwah agar menjadi argumentasi & penyelamat kami dihadapan Allah swt.

2. Mudah-mudahan mereka bertaqwa.

Perhatikan pula bahwa yang secara tegas diselamatkan oleh Allah dari adzab-Nya adalah orang-orang yang melarang perbuatan maksiat.

Dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar adalah kontrol sosial yang harus dilakukan oleh kaum muslimin agar kehidupan ini selalu didominasi oleh kebaikan. Kebatilan yang mendominasi kehidupan akan menyebabkan turunnya teguran atau adzab dari Allah swt. Rasulullah saw bersabda:

((مَثَلُ الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلَاهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا فَكَانَ الَّذِينَ فِي أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنْ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِي نَصِيبِنَا خَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا وَإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا)) (رواه البخاري)

Perumpamaan orang yang tegak di atas hukum-hukum Allah dengan orang yang melanggarnya seperti kaum yang menempati posisinya di atas bahtera, ada sebagian yang mendapatkan tempat di atas, dan ada sebagian yang mendapat tempat di bawah. Mereka yang berada di bawah jika akan mengambil air harus melewati orang yang berada di atas, lalu mereka berkata: “Jika kita melubangi bagian bawah milik kita dan tidak mengganggu mereka..” Kalau mereka membiarkan keinginan orang yang akan melubangi, mereka semua celaka, dan jika mereka menahan tangan mereka maka selamatlah semuanya. (HR. Bukhari).

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ((وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلَا يُسْتَجَابُ لَكُمْ)) (رواه الترمذي وقَالَ: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ).

Dari Hudzaifah bin Yaman ra dari Nabi Muhammad Saw beliau bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian harus melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, atau Allah akan menurunkan hukuman dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya dan Dia tidak mengabulkan doa kalian.” (HR Tirmidzi, beliau berkata: hadits ini hasan).

5. Dakwah adalah Jalan Menuju Khairu Ummah

Rasulullah saw berhasil mengubah masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik sepanjang zaman dengan dakwah beliau. Dakwah secara umum dan pembinaan kader secara khusus adalah jalan satu-satunya menuju terbentuknya khairu ummah yang kita idam-idamkan. Rasulullah saw melakukan tarbiyah mencetak kader-kader dakwah di kalangan para sahabat beliau di rumah Arqam bin Abil Arqam ra, beliau juga mengutus Mush’ab bin Umair ra ke Madinah untuk membentuk basis dan cikal bakal masyarakat terbaik di Madinah (Anshar).

Jalan yang ditempuh oleh Rasulullah saw ini adalah juga jalan yang harus kita tempuh untuk mengembalikan kembali kejayaan umat. Imam Malik bin Anas ra berkata:

لاَ يَصْلُحُ آخِرُ هَذِهِ الأُمَّةِ إِلاَّ بِمَا صَلُحَ بِهِ أَوَّلُهَا

Akhir umat ini tidak menjadi baik kecuali menggunakan cara yang digunakan untuk memperbaiki generasi awalnya. (Nashiruddin Al-AlBani, Fiqhul Waqi’ hlm 22).

Umat Islam harus memainkan peran dakwah & amar ma’ruf nahi munkar dalam semua keadaannya, baik ketika memperjuangkan terbentuknya khairu ummah maupun ketika cita-cita khairu ummah itu telah terwujud. Allah swt berfirman:

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (Ali Imran (3): 110).

Al-Hayatu Ar-Rabbaniyyah

Dengan semua keutamaan dakwah di atas, berarti seorang da’i dengan dakwahnya sedang menjalani hidupnya dengan kehidupan rabbaniyyah yakni kehidupan yang selalu berorientasi kepada Allah swt dan kehidupan yang selalu diisi dengan belajar Al-Quran yang menjadi sumber kebaikan serta mengajarkannya kepada orang lain.

Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, Hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.” akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (Ali Imran (3): 79).

Rasulullah saw diperintahkan oleh Allah swt untuk mengajak umatnya agar menjadi orang-orang yang Rabbani yakni mereka yang selalu belajar dan mengajarkan Al-Quran sehingga hidup mereka menjadi rabbani pula. Dakwah adalah aktivitas belajar dan mengajarkan Al-Quran baik dalam membacanya, memahaminya, mengamalkannya, memperjuangkan tegaknya hukum-hukumnya, dan konsisten dalam melakukan itu semua.

Kehidupan rabbaniyyah adalah kehidupan seorang da’i yang selalu mengorientasikan semua aktivitasnya kepada Allah swt Rabbnya, di mana kehidupan, kematian, ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah semuanya dipersembahkan untuk Allah swt. Ibadah yang menjadi tujuan hidup semua manusia dilaksanakan untuk mengagungkan Allah swt seagung-agungnya dan untuk menyatakan kehinaan dan kelemahan kita di hadapan-Nya. Dakwah adalah salah satu bentuk pengagungan kepada Allah yang paling utama, karena di dalamnya seorang da’i meninggikan kalimat-Nya melalui lisannya, amalnya, dan ajakannya kepada orang lain. Di dalam dakwah seorang da’i bersabar menghadapi berbagai ujian berat semata-mata demi mengagungkan Allah swt. Semakin berat tantangan dan ujian dalam mengagungkan Allah swt, semakin besar dan mulia bentuk pengagungan itu di sisi Allah swt.

Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam.” (Al-An’am (6): 162).

Al-Hayah Al-Mubarakah (Kehidupan yang Diberkahi)

Dengan selalu berdakwah di jalan Allah swt serang da’i telah menjadikan hidupnya penuh keberkahan. Yang dimaksud dengan keberkahan adalah kebaikan yang banyak dan melimpah di sisi Allah swt. Para Nabi alaihimussalam adalah orang yang paling diberkahi dan kehidupannya adalah kehidupan penuh keberkahan, perhatikan ucapan Nabi Isa as tentang dirinya:

Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup. (Maryam (19): 31).

Penyebab utama kehidupan Nabi Isa dan para Nabi lainnya diberkahi oleh Allah swt adalah pekerjaan mereka sebagai orang-orang yang dipilih oleh Allah untuk mendakwahkan ajaran-Nya kepada manusia. Inilah yang dipahami oleh Ibnul Qayyim – salah seorang ulama besar – ketika menjelaskan surat Maryam ayat 31 di atas. Beliau berkata:

فَإِنَّ بَرَكَةَ الرَّجُلِ:

• تَعْلِيْمُهُ لِلْخَيْرِ حَيْثُ حَلَّ،

• وَنُصْحُهُ لِكُلِّ مَنْ اِجْتَمَعَ بِهِ.

قَالَ تَعَالَى إِخْبَارًا عَنِ الْمَسِيْحِ: وجعلني مباركا أينما كنت [مريم: ٣١] أَيْ:

1. مُعَلِّمًا لِلْخَيْرِ،

2. دَاعِيًا إِلَى اللهِ،

3. مُذَكِّرًا بِهِ،

4. مُرَغِّبًا فِيْ طَاعَتِهِ.

Keberkahan seseorang itu ada pada:

• pengajarannya terhadap segala macam kebajikan di mana pun ia berada, dan

• Nasehat yang ia berikan kepada semua orang yang ijtima’ (berkumpul) dengannya.

Saat menceritakan tentang nabi Isa – ‘alaihissalam - Allah swt berfirman:

“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada”. (Q.S. Maryam: 31)

Nabi ‘Isa – ‘alaihissalam - menjadi manusia yang membawa berkah adalah karena ia:

1. Menjadi guru kebajikan
2. Juru dakwah yang menyeru manusia kepada Allah – subhanahu wa ta’ala -
3. Mengingatkan manusia tentang Allah – subhanahu wa ta’ala -
4. Mendorong dan memotivasi manusia untuk taat kepada Allah – subhanahu wa ta’ala.

Demikian Ibnul Qayyim melihat keberkahan dalam hidup seseorang, di mana kehidupan yang berkah itu - menurut beliau & sesuai arahan Al-Quran – ditentukan oleh aktivitas memberi manfaat kepada orang lain melalui dakwah dan kebaikan yang disebarkan demi meninggikan kalimat Allah swt.

On Label: | 0 Comment

Allah swt. sebagai Pencipta alam semesta dan segala isinya, tidak mungkin mencelakakan ciptaan-Nya. Dalam berbagai ayat disebutkan bahwa Allah rabbul aalamiin. Imam Ibnul Jawzi dalam tafsirnya Zaadul Masiir mengatakan bahwa kata “ar-Rab” mengandung tiga makna: (a) pemilik seperti dikatakan rabbud daar (pemilik rumah) (a) pemelihara seperti dikatakan rabbusy syai’ (pemelihara sesuatu) (c) tuan yang ditaati, seperti dikatakan dalam ayat: fayasqi rabbahu khamra (maka ia memberi tuannya minuman khamer). Semua makna ini menunjukkan betapa Allah swt. akan menjaga kelestarian ciptaan-Nya sampai pada saat yang Dia tentukan. Dan untuk mewujudkan kelestarian ini, Allah telah meletakkan hukum atau sistem mengatur perjalanan segala wujud di alam semesta, dan jalan hidup manusia.



Islam Sebagai Way Of Life

Khusus mengenai sistem yang mengatur jalan hidup manusia Allah menyebutnya dengan nama Al-Islam. Allah berfirman:

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19).

Dalam ayat yang lain:

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran 85).

Ini menunjukkan bahwa hanya Islam yang Allah akui sebagai jalan hidup manusia. Tanpa Islam manusia akan celaka. Sebab otak manusia yang Allah ciptakan kapasitasnya bukan untuk mengarang agama sendiri. Karenanya agama apapaun karangan otak manusia tidak mungkin bisa menjadi pegangan.

Islam Agama Fitrah

Lebih jauh, Allah menciptakan manusia dengan bekal fitrah yang sesuai dengan ajaran-Nya (baca: Islam). Karenanya manusia sepanjang sejarah tidak akan pernah bisa lari dari seruan fitrahnya. Bila ia menjauh dari seruan fitrah tersebut, ia pasti akan meronta-ronta. Kegelisahan demi kegelisahan akan terus mencekam dalam jiwanya. Tak terhitung kasus yang membuktikan bahwa begitu banyak manusia yang bunuh diri hanya karena kekeringan jiwa, padahal secara kebutuhan materi mereka bisa dikatakan terpenuhi. Hasil penelitian WHO, seperti diungkap harian Republika 11/10/2006, membuktikan bahwa 873 ribu manusia melakukan bunuh diri di dunia setiap tahunnya. Dan setiap 45 tahun terakhir angka tersebut rata-rata naik 60%. Bahkan di Jepang -negara yang terkenal maju secara teknologi- sempat terdata bahwa angka bunuh diri dalam satu tahun mencapai 30 ribu orang. Sebab utama tindakan bunuh diri ini rata-rata karena ketercekaman jiwa. Tidak hanya ini yang mereka lakukan, di internet begitu banyak jumlah situs yang mengajarakan bagaimana seseorang melakukan bunuh diri dengan cepat. Betapa kenyataan ini semua menunjukkan bahwa manusia benar-benar diambang kehancurannya ketika tidak mengikuti Islam. Mereka tidak akan pernah bahagia di dunia maupun di akhirat tanpa kembali kepada Islam. Sebab hanya Islam yang Allah seting paling sesuai dengan panggilan fitrahnya.

Karena itulah, sekalipun manusia berusaha menghancurkan Islam sepanjang sejarah, Islam tidak akan pernah musnah. Dibanding agama-agama lain, Islam adalah agama yang paling banyak dimusihi. Allah berfriman:

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan.” Al-Anfal 36).

Dalam surat Ath Thariq 15:

“Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya.”

Di ayat lain:

“Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.” (QS. Ash-Shaf 8).

Tetapi Allah berjanji bahwa sampai kapanpun manusia tidak akan pernah berhasil melakukan tindakan makarnya. Allah berfirman:

“Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” (QS. At-Taubah 33).

Perhatikan ketika Allah yang menjamin untuk menjaga agama ini, nampak bahwa segala upaya yang ditempuh para musuh, Allah mentahkan. Lebih dari itu, jumlah pemeluknya justru semkain bertambah dari masa ke masa. Ini adalah fakta yang membuktikan bahwa manusia cerdas masa depan pasti akan kembali kepada Islam. Mereka tidak akan pernah menerima agama yang tidak otentik dan tidak sesuai dengan fitrahnya. Mereka pasti akan segera mengkritisi berbagai penyimpangan yang terdapat dapat ajaran agama-agama tersebut.

Islam Agama Kemanusiaan

Islam adalah agama yang sangat menghargai kemanusiaan. Karenanya dalam Islam setiap prilaku yang yang tidak manusiawi harus diperangi. Tidak ada dalam Islam pembedaan antar sesama muslim hanya karena perbedaan kulit atau ras. Pun tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, semua muslim adalah sama sederajat seperti barisan gigi sisir. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Hanya kwalitas ketaqwaan yang membedakan di antara mereka. Artinya siapa yang paling tinggi derajat ketakwaannya, dialah yang paling tinggi derajat kemanusiaanya di sisi Allah.

Dalam beribadah pun Islam melarang cara-cara beribadah yang tidak manusiawi. Rasulullah saw. pernah suatu saat menegur tiga orang sahabatnya yang masing-masing ingin melakukan ibadah dengan cara tidak manusiawi: Yang pertama ingin menegakan shalat malam dan tidak tidur, yang kedua, ingin berpuasa dan tidak berbuka dan yang ketiga tidak ingin menikah. Lalu Rasulullah saw. dalam tergurannya tersebut menyebutkan:

“Akan tetapi aku berpuasa dan berbuka, aku juga tidur dan menikah. Maka barangsiapa menolak sunnahku bukan termauk golonganku.” (Ahmad).

Ini menunjukkan bahwa Rasulullah saw. memberikan contoh yang manusiawi dalam beribadah. Dengan kata lain seperti yang dikatakan Imam An nawawi al iqtishaad fil ibadah artinya tidak terlalu menyepelekan dan tidak terlalu menyiksa diri di luar batas kemanusiaannya (lihat Riyadhush shaalihiin, Imam An nawawi, Darul Warraq 1996, h.7).

Syeikh Abul Hasan An Nadwi, seorang pemikir muslim dari India, menulis sebuah buku judulnya ” maadzaa khasiral aalam bin khthaathil muslimiin” (kerugian yang menimpa manusia karena keterpurukan umat Islam). Ini menunjukkan bahwa manusia tidak akn pernah menemukan kemanusiaanya selama tidak kembali kepada islam. Terbukti memang bahwa manusia tanpa Islam, benar-benar hidup dalam kebingungan. Disebutkan dalam buku tersebut bahwa pada zaman jahiliah -sebelum datangnya Islam- kaum wanita didzalimi. Mereka tidak mendapatkan hak-hak kemanusiaannya sama sekali. Tidak sedikit dari putri-putri mereka yang dibunuh hidup-hidup. Jauh sebelum itu di Ramawi pada abad ke VI masehi manusia sungguh terpuruk dalam kebinatangan. Tontonan yang paling menyenangkan pada waktu itu adalah pertarungan yang berdarah-darah dan bahkan tidak sedikit yang harus melayangkan nyawanya. Para gladiator diadu dengan sesama mereka, atau mereka dipaksa harus bertarung melawan binatang buas seperti singa dan lain sebagainya. Suatu pertarungan yang menunjukkan tingkat kejamnya manusia terhadap kemanusiaannya sendiri. Dengan kata lain di sana nampak bahwa manusia benar-benar tidak ada harganya sama sekali.

Islam Agama Yang Menegakkan Keseimbangan

Di dalam Islam manusia menemukan dirinya benar-benar diperlakukan secara seimbang: (a) Seimbang antara fisik dan ruhani. Artinya tidak seperti agama lain yang cendrung menghilangkan makna keseimbangan ini. Sebagian agama cendrung meletakkan manusia sebagai mahluk ruhani saja, sehingga ia dilarang memenuhi kebutuhannya fisiknya, seperti tidak boleh menikah dan lain sebagainya. Sebagian yang lain cendrung menyikapi manusia sebagai mahluk fisik saja, sehingga ia diajarkan menyembah materi, bukan menyembah Allah yang ghaib. Tuhan mereka divisualisasaikan menjadi patung. Hidup mereka bergelimang materi tanpa ada unsur ruhaninya sama sekali. Islam tidak demikian. Islam meletakkan manusia sebagai mahluk fisik dan ruhani sekaligus. Tidak ada dalam Islam hak-hak kemanusiaan yang digerogoti. Semuanya, baik fisik maupun ruhani dipenuhi secara seimbang.

Perhatikan Rasululllah saw. sebagai contoh yang paling konkrit dalam hal ini. Ia berpuasa dan juga berbuka, ia juga menikah dan mengurus istri-istrinya, pun ia juga shalat malam dan tidur. Jadi tidak ada yang diabaikan dari hak-hak fisik dan ruhani. Bahkan Rasulullah bersabda: “Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada seorang mukmin yang lemah” (HR. Muslim no. 4816) Ini menunjukkan perhatiannya kepada pentingnya pembinaan fisik, lalu dalam hadits ketika menegaskan tetantang hakikat ihsan ia bersabda: “hendaknya kau menyembah Allah sekan melihatNya, dan jika tidak, ingatlah bahwa Ia melihamu” (HR. Muslim no 8). Ini menggambarkan bagaimana seharusnya manusia membina ruhaninya.

Dalam kesempatan lain Rasulullah saw. pernah mengucapkan:

“Celakalah mutanath thi’uun tiga kali.” (HR. Muslim no 2670).

Artinya celaka orang-orang yang berlebih-lebihan dalam beribadah. Bahkan suatu saat ketika Aisyah memberitahukan mengenai seorang wanita yang berlebih-lebihan dalam menegakkan shalat, Rasulullah saw. segera menegurnya: “hendaknya kau mengerjakan itu sebatas kemampuanmu, dan Allah tidak akan pernah bosan (memberikan pahala yang setimpal dengan amalmu) sampai kau sendiri yang bosan”. (HR. Bukahri 3/31, Muslim no 785). Ini semua menunjukkan betapa mempertahankan keseimbangan antara jasmani dan ruhani adalah inti ajaran Islam.

(b) Seimbang antara dunia dan akhirat. Islam mengajarkan bahwa manusia diciptakan bukan untuk di dunia saja melainkan juga di akhirat. Bahkan tujuan hidup manusia sebenarnya untuk akhirat, Allah berfirman:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Al-Qashash: 77).

Jadi berdasarkan ini dunia hanyalah keperluan. Sebab kehidupan hakiki yang seharusnya manusia capai adalah akhirat, Allah berfirman:

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Al-Ankabuut: 64).

Konsep keseimbangan ini tentu sangat berbeda dengan konsep materialisme yang hanya mengajarkan manusia menjadi mahluk materlistis. Sebab materialisme hanya membuat manusia menjadi seperti komoditi yang diperjual belikan, atau seperti mesin yang dipaksa harus bekerja siang dan malam tanpa ada kesempatan untuk ibadah dan berdzikir. Secara ruhani ia pasti akan mengalami kekeringan. Akibatnya ia akan menderita tidak hanya di dunia melainkan lebih dari itu di kahirat. Perhatikan Allah berfriman:

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaha 124).

Dalam ayat yang lain Allah menggambarkan kesalapahaman orang-orang kafir yang hanya sibuk membangun dunia:

“Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (Al-A’la 16-17).

Di sini nampak bahwa mengutamakan dunia saja adalah langkah yang salah, melainkan harus keduanya dipersiapkan secara seimbang.

Adanya Bisyaraat (kabar gembira)

Allah berfirman:

“Musa berkata kepada kaumnya, ‘Minta tolonglah kalian kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al A’raf 128).

Ayat ini menunjukkan bahwa kemenangan akan diberikan kepada hamba-hambaNya yang bertakwa. Maksudnya adalah Islam dan umatnya. Dan ini pasti terjadi cepat atau lambat, sebab Allah tidak pernah mengingkari janji. Allah berfirman: “innallaaha laa yukhliful mii’aad (sesungguhnya Allah tidak pernah menyalahi janji.” Ali Imran 9.

Rasulullah saw. dalam banyak kesempatan seringkali juga memberikan bisyarat ini. Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah telah mengumpulkan untukku dunia, maka aku menyaksikannya dari ujung timur dan barat, dan kerajaan umatku akan melampaui timur dan barat seperti yang dikumpulkan untukku, dan aku diberi dua kekayaan (emas dan perak atau kekayaan dua kerajaan Romawi dan Persia) (HR. Muslim no. 5144). Dalam hadits yang lain Rasulullah saw. bersabda: “berilah kabar gembira kepada umatku dengan kemenangan, ketenangan di negerinya, pertolongan Allah, dan kemulyaan agamanya, siapa yang menjadikan amal akhiratnya untuk dunia, maka ia tidak akan mendapatkan apa-apa di akhirat” (HR. Imam Ahmad no 20273).

Penutup

Seluruh yang kita sebutkan di atas, menjadi bukti nyata bahwa Islam adalah agama masa depan. Sampai kapanpun manusia tetap akan membutuhkannya. Sebab ia adalah way of life, dan suara firahnya. Dengan Islam manusia akan memperlakukan dirinya sebagai manusia. Dan di saat yang sama ia akan bisa menajalani hidupnya secara seimbang di muka bumi. Lebih-lebih Allah dan Rasul-Nya telah menjanjikan bahwa Islam dan umatnya pasti akan menang. Dan Allah tidak pernah mengingkari janjiNya.

Tetapi semua ini tidak bisa dicapai dengan hanya mengkahyal. Islam adalah pedoman hidup, yang harus diamalkan. Umat Islam harus bergerak untuk mengamalkannya tidak hanya dipojok-pojok masjid melainkan harus merambah ke dataran kehidupan nyata denga segala dimensinya; politik, sosial, budaya, ekonomi dan lain sebagainya. Inilah Islam yang diyakini Rasulullah saw dan sahabat-sahabatnya. Perhatikan mereka tidak hanya duduk beribadah di masjid, melainkan terus bergerak menyebarkannya dan merealisakannya dalam kehidupan nyata, secara integral. Dan dengan upaya yang integral inilah, Islam dan umatnya benar-benar pernah mampu menalukkan dua kekuatan super power pada masanya: Romawi dan Persia. Wallahu a’lam bishshawab.

On Label: | 0 Comment

Artikel Populer

Akuntansi, Pajak, Accurate, Tarbiyah dan Dakwah

FB _Q

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog