Modul SMK, Akuntansi, Keislaman, Tarbiyah, Motivasi dan Inspirasi

On | 0 Comment

Suatu kali Hardi berkunjung ke apartemen Argo temannya . Karena Hardi selalu menjemput Argo bekerja , dan biasanya Argo selalu saja kesiangan sehingga membuat mereka terlambat ke kantor.


Karena sudah terlalu emosi, maka Hardi menanyakan ke Argo, apakah temannya itu tidak memiliki jam tangan, maka jawab Argo , memang tak ada, katanya, lalu kalau begitu kan ada weker yang bisa membantu kamu mengetahui waktu, jawabnya lagi lagi tak ada, tetapi mungkin kamu punya jam dinding yang kamu gantungkan di salah satu dindingmu, tidak ada juga tuh, katanya.
Wah, kalau begitu , bagaimana kamu tahu sekarang jam berapa , tanya Hardi ke Argo. Itu perkara mudah katanya, sambil mengeluarkan panci dan centong. Saya akan membuka jendela, dan memukulnya keras keras, maka sudah pasti para tetangga akan keluar , dan berkata : " Hai , orang gila , berisik benar, kamu tak tahu ini jam 1 malam !".


TUSUK GIGI
Seorang pembantu di omeli oleh oleh majikannya. " Nem, kamu ini bagaimana, masa setiap hari tusuk gigi selalu habis separuh, kamu apakan sih ?".
Inem, dengan santai menjawab:" Bu, sumpah mati , bukan saya yang membuang buang tusuk gigi ibu, ini mesti anak ibu si sinyo yang melakukannya ".
" Atas dasar apa kamu menyalahkan anak saya itu ?", bentak majikannya.
" Wong kalau saya, tusuk gigi yang habis saya pakai saya taruh kan kembali lho bu, tidak pernah saya buang !".

"Ha", si ibu majikan kaget . " Jadi selama ini tusuk gigi yang saya pakai ............................????" .


FAIRUS DAN KUCING
Fairus pada dasarnya tidak menyukai kucing. Ia semakin benci ketika istrinya memelihara seekor kucing. Fairus merasa istrinya jadi lebih perhatian pada kucingnya daripada dirinya. Suatu hari Fairus memutuskan untuk membuang kucing tersebut secara diam-diam.

Ketika istrinya sedang mandi, ia pamit pergi keluar sebentar dan dibawanya si kucing. Setelah Fairus bermobil sekitar 10 km dari rumah, ia pun membuang kucing tersebut. Anehnya ketika ia sampai di rumah, si kucing sudah ada di sana. Fairus heran bercampur berang.

Sore harinya ia pergi lagi. Kali ini si kucing dibuangnya lebih jauh lagi. Namun tetap saja, sesampainya di rumah, kucing istrinya tersebut telah berada di sana. Fairus berusaha membuangnya lebih jauh lagi, lebih jauh lagi, tapi tetap saja si kucing bisa kembali ke rumah mendahului dirinya.

Suatu hari ia tidak saja membawa si kucing pergi jauh, tapi juga berputar-putar dulu. Fairus belok kanan, belok kiri, belok kanan, belok kanan lagi, berputar-putar sebelum akhirnya membuang kucing yang dibawanya.

Beberapa jam kemudian ia menelepon istrinya :
"Tik, kucingmu ada di rumah? " Tanya Fairus.

"Ada, kenapa? Tumben nanya di si Manis segala," jawab istrinya agak heran.

"Panggil dia Tik, aku mau tanya arah pulang. Aku kesasaar...! "

SIGAGAP JUALAN BUKU
Ada seorang Pengusaha yang baru memulai usaha baru untuk memasarkan Buku Cerita / Novel, karena dia butuh karyawan dia membuka lowongan kerja buat dijadikan seorang sales, dan ada seseorang yang berbicaranya gagap..

Gagap : "Sese.. la..mat paagi.. Pak...!!!"
Pengusaha : "Selamat pagi..."
Gagap : "Saa ya.. lii.. hat di sii..ni bu..tuh karr..yaa..wann.. Pak??"
Pengusaha : "Iya, saya butuh karyawan yang pandai dan bisa membuat laku buku-buku saya."
Gagap : "Saa..ya bii..sa Pak..!"
Pengusaha : "Bisa apa?? kamu ngomong saja susah.. bagaimana mau menjadi sales?? Sedangkan sales itu harus pintar berbicara dan harus lancar...?"
Gagap : "Baa..pak booleh coo..baa duulu saa..ya pas..ti bisa!!"
Pengusaha : "Baik coba kamu jual 5 buku ini.. 1 jam kemudian kamu kembali."
Gagap : "Baa..ikk Pak!!"

Setelah 1 jam Gagap kembali keperusahaan tersebut dan menyetor semua hasil penjualannya,

Gagap : "Ini Pak Haa..sill..nya."
Pengusaha : "Wahh hebat... Bagaimana kamu bisa menjualnya??"
Gagap : "Gaam..pang Pak!! Saa..ya Menna..warkan tee.russ kaa..lau dito..lak, saa..yaa bii..lang... Maau Beeli aatau.. Saaya Baacain Buukunya Saampai Haabiss.....???"


On Label: | 0 Comment

TIDAK MAU RUGI
Suatu kali Rico kepala personalia memanggil Umar ke ruangannya. "Umar, kenapa sih kamu tidak pernah disiplin, sudah masuk kerja terlambat, pulang kerja selalu lebih cepat?". Dengan santai Umar menjawab :" Justru itu pak, kenapa saya selalu pulang lebih cepat, masuknya saja sudah terlambat , masa pulangnya juga terlambat". Dengan kesal Rico menjawab:"Ya sudah, supaya tidak terlambat masuk lagi, besok kamu sudah tak usah masuk lagi!. Pergi, pergi, pergiiii !!"


MASIH GILA
Seorang dokter jiwa mencoba mencek 3 orang pasiennya, untuk mencek perkembangannya , maka kepada mereka diberikan masing masing mangkok kosong . Dokter segera berkata:" Ayo kalian makan soto mie yang ada dimeja ". Maka orang gila pertama, dengan tangan kosong tanpa sendok segera menjumput sesuatu di mangkok dan memasukan ke mulutnya, sambil mengekspresikan kenikmatan" Nyam, nyam , nyam". . Dokter geleng geleng kepala dan segera berkata, wah kamu masih parah ayo kembali ke sel pojok ( tampat orang yang paling parah gilanya ) .
Orang gila kedua lalu mengambil sendok dan garpu , dan dengan santainya memasukkan ke mangkok seperti layaknya orang sedang makan, maka dokter pun berkata:" Kamu lumayan, mesti masih belum sembuh, kamu ngerti tata cara makan dengan sopan, kamu boleh pindah ke sel tengah ( tempat orang gila yang tak terlalu parah ) karena ada perkembangan! ".
Orang gila terakhir , hanya diam saja dan tidak melakukan sesuatu dengan mangkok yang ada didepannya, maka dengan gembiranya ( karena berpikir ia sudah sembuh ) dokter itu bertanya :" Kok, kamu gak makan soto mienya?". Tiba tiba ia menjawab :" Dokter gimana sih, orang kuahnya masih panas gitu , masa saya disuruh makan.......... ".

BEDA
Dua orang pemuda sedang menggembalakan sapi mereka. Sambil menunggui sapi-sapi mereka merumput, keduanya pun berbincang-bincang di bawah pohon.

Pemuda 1 : Hm, kalau dilihat dari depan, sapi kita tidak ada bedanya yah?
Pemuda 2 : Betul juga. Jangan-jangan nanti bisa tertukar.
Pemuda 1 : Aku ada ide. Bagaimana kalau kau potong saja sebelah telinga sapimu? Jadi kita bisa bedakan.
Pemuda 2 : Ide bagus.

Akhirnya mereka memotong sebelah telinga sapi milik Pemuda 2.

Pemuda 1: Wah... akhirnya... sapi kita tidak akan pernah tertukar.
Pemuda 2: Benar. Tapi..... kalau dari belakang kok tetap sama yah?
Pemuda 1: Benar juga. Jadi bagaimana?
Pemuda 2: Begini, karena sapiku sudah dipotong telinganya, bagaimana kalau sekarang sapimu yang dipotong ekornya?
Pemuda 1: Setuju !!

Dan mereka pun memotong ekor sapi milik Pemuda 1.

Pemuda 1: Nah, akhirnya sapi kita benar-benar tidak akan pernah tertukar.
Pemuda 2: Iya. Eh, bagaimana kalau sekarang kita tes dulu. Tuh, ada anak SD lewat. Kalau anak SD saja bisa membedakan, apalagi orang dewasa kan?
Pemuda 1: Benar juga. Ayo kita panggil anak itu.

Pemuda 1: Nak, bisa tidak kau membedakan kedua sapi itu?
Anak SD : Jelas saja bisa. Yang satu warnanya putih, yang satu warnanya coklat.

???????


On Label: | 0 Comment

Sebuah pengalaman yang menyentuh saya alami sendiri dua hari yang lalu. Kejujuran, yang merupakan "barang" langka di zaman sekarang, masih saya jumpai di dalam sosok seorang supir taksi sederhana.



Cerita berawal dari jadwal saya untuk berseminar dalam rangka undangan dari BCA Kanwil XI di Balikpapan, pada hari Rabu, 27 Mei 2009. Seminar dijadwalkan berlangsung pukul 14.00 siang itu. Saya sudah tiba di sana dua jam sebelumnya. Saya berkesempatan bertemu dan meluangkan waktu bersama seorang teman, Bapak Boge. Beliau mengajak saya untuk makan siang di restoran miliknya, sebuah restoran ayam goreng terkenal, Boyolali. Saya langsung menyetujuinya.

Karena supir Pak Boge hanya mengantar beliau ke hotel tempat saya menginap, Hotel Menara Bahtera, dan langsung pergi mengurus kepentingan yang lain, kami pun pergi ke restoran dengan naik taksi. Jadwal seminar yang akan berlangsung tidak lama lagi, membuat saya harus langsung kembali ke hotel setelah makan siang, dan bersiap-siap.

Namun, saat hendak memulai seminar, saya baru menyadari, dompet saya hilang! Kepanikan melanda saya. Maklum, kartu identitas dan beberapa kartu kredit ada di dalamnya, dan tidak sedikit uang yang tersimpan di dalamnya. Staf keamanan hotel ikut membantu mencari, dan mencoba menghubungi supir taksi yang tadi mengantar saya ke restoran. Karena, siapa tahu dompet saya terjatuh di dalam taksi. Bahkan Pak Boge juga ikut membantu. Tak terkecuali Bapak Harijanto, Kakanwil BCA wilayah XI, langsung membantu memblokir kartu kredit BCA saya, untuk mejaga agar kartu kredit saya tidak disalahgunakan.

Dengan konsentrasi penuh pada topik yang saya bawakan, seminar pun berlangsung dengan seharusnya, lancar dan penuh semangat. Saat jeda istirahat, di dalam lubuk hati yang terdalam, tiba-tiba muncul perasaan yang mengatakan bahwa dompet saya akan kembali dalam keadaan utuh. Perasaan itu timbul begitu saja, yang sempat saya utarakan kepada asisten saya yang mendampingi waktu itu, David. Dan, memang benar itu terjadi!

Telah berulang kali saya buktikan, dengan keyakinan yang teguh, apa pun yang Anda harapkan, bisa terwujud! Supir taksi yang tadi mengantar saya dan Pak Boge ke restoran, sudah menunggu saya saat seminar selesai. Ia pun menyerahkan dompet saya, masih dalam keadaan utuh, tidak ada kekurangan apa pun.

Mengalirlah sebuah cerita yang menyentuh dari mulutnya. Katanya, seorang penumpang setelah saya, menemukan dompet itu dan langsung menyerahkan kepadanya. Si supir pun tanpa pikir panjang, datang ke tempat saya untuk mengembalikan dompet itu. Saya benar-benar merasa takjub dengan kejujuran yang dimiliki supir taksi, juga penumpang yang menemukan dompet tersebut.

Sebagai tanda terima kasih dan penghargaan atas sebuah kejujuran dan kebaikan yang telah dilakukannya, saya pun memberikan supir taksi itu sejumlah uang, juga kepada para staf kemanan yang telah membantu. Dengan harapan, semoga ke depannya, perbuatan baik akan selalu dilakukan.

Dari sini kita tahu, semua hal yang terjadi dalam kehidupan ini tersambung dalam sebuah mata rantai. Apa yang selama ini selalu saya utarakan dalam seminar-seminar, bahwa sudah sepatutnya kita selalu berbuat baik, telah saya temukan contoh nyatanya. Saya telah mendapatkan pertolongan dari seorang supir taksi yang baik hati. Karena saya sadar, bisa saja dia mengaku tidak menemukan dompet saya, dan tidak mengembalikannya kepada saya. Atau, mungkinkah juga keyakinan saya yang begitu kuat, mendorong hal itu terjadi.

Apa pun teori di balik peristiwa ini, pastilah ada pembelajaran yang bisa kita ambil. Di mana, butuh kehati-hatian dalam menyimpan barang milik kita sendiri, menjaganya agar tidak hilang. Di mana sebuah kejujuran sangatlah indah untuk dilakukan dan patut dihargai. Dan, di mana kekuatan pikiran benar-benar bekerja saat Anda meyakini sesuatu hal dengan sungguh-sungguh. Dan ingatlah selalu, dengan senantiasa melakukan perbuatan baik dan membantu siapa pun yang membutuhkan bantuan, Tuhan juga akan membantu kita dengan caraNya.



On Label: | 0 Comment




Terkadang aku merasa berdosa. Aktivitas ku yang padat sering meninggalkan belahan hatiku seorang diri. Aku bersyukur Allah SWT karuniakan dia untukku. Kesabarannya, kesetiannya, pengorbanannya tak kan dapat ku beli dengan harga apapu juga. Istriku moga ALLAH menjadikan mu bidadari surga kelak.




On Label: , | 0 Comment

sebagai usaha dakwah, maka RISMA berusaha merealisasikan firman Allah dalam QS AS Shaff untuk menjadi benteng yang kokoh. Maka Kami berusaha meletakkan landasan perjuangan mulia ini dalam AD ART kami. Tentu kepada Allah kami berharap keredoan-NYa.



On Label: | 0 Comment
















On Label: | 0 Comment

sungguh indah hidup tika cinta terjunjung dalam kebenaran. CInta kebenaran cinta pada yang menunjukkan ke jalan yang benar. Cinta padaNya akan kita dapatkan segalannya. InsyaAllah



On Label: | 0 Comment

Kenangan ini sungguh manis. Manisnya ukhuwah-pengorbanan-kebersamaan. Doa saling tertautkan. Hati saling berbagi dalam cinta dan benci karena Allah. Moga ukhuwah ini kian berbunga dengan keikhlasan dan berbuah keindahan akhlak. selamat berjuang sahabatku.



On Label: | 0 Comment

Ku akhiri hari siang itu dengan kata" aku bukanlah matahari yang terus memancarkan cahayanya dengan terang dan menerangi. Mungkin bahkan aku bukanlah lebih terang dari lilin dalam menerangi".

sebagai seorang guru, berkutat dengan buku dan bergaul dengan anak-anak adalah hal yanng pasti dialami. Dalam mengajar, aku lebih memposisikan diri sebagai kawan bagi anak2q. Ku ingin mereka berkata, bercerita dan berbagi segalanya tentang perjalanan mereka dan cita-cita besar mereka.
Ku sadari bahwa tidak ada makhluk yang serupa atau sama. Sering ku tatap macam ikan, macam pohon dan luar biasa tak ada yang serupa antara jenis satu dengan yang lainnya. Ini pula yang ku jadikan salah satu acuan dalam mengajar, bahwa tak seorang pun dari anak2 Q yang sama.
Inilah tantangan sekaligus harapan bagi ku sebagai guru. Membawa anak2Q menjadi diri mereka sendiri dalam perjalanan hidupnya.
Sebagai guru Ekonomi akau tak memaksakan diri dengan mengharuskan anak2Q meraih nilai 8,9 atau 10. yang ku inginkan pada mereka adalah adanya kesadaran bahwa tak ada tanaman yang tidak berguna. semua benih memiliki masa tumbuh dan berbuah sendiri-sendiri.
Mungkin diantara mereka ada yang suka pada mata pelajaran tertentu. Maka aku katakan, nak oleh kau cintai sesuatu, tapi jangan berlebihan. bisa jadi apa yang kau tidak suka hari ini adalah sesuatu yang justru sangat kau butuhkan esok hari. Artinya ingin ku katakan pada mereka, ada masanya sesuatu yang tidak menarik hatinya saat ini justru menjadi penopang hidupnya kelak. karena memang ilmu seperti benih, ada saatnya tumbuh dan berbuah sendiri-sendiri.

Di sisi lain, ku pahami bahwa tak mungkin semua orang punya perasaan yang sama terhadap sesuatu. pasti ada yang suka dan tidak suka. dan inilah yang merupakan realitas hidup kita. Termasuk pelajaran yang ku ampu dan caraku mengajar.

tentu aku bahagia jika mereka bisa menguasai pelajaran dengan baik.namun, bukan berarti anak2q harus bekerja diluar kemampuan mereka. tidak mungkin anak2 itu hanya hidup dari hanya satu pelajaran saja. Begitu pula cara mengajar ku, tentu itu bukan yang terbaik untuk semua orang. maka ku katakan pada mereka ....
"aku bukanlah matahari yang mampu bersinar di atas hampir seluruh permukaan bumi, aku mungkin tidak lebih terang dari lilin, namun inilah perjuanganku dan warna cintaku pada kalian, jika aku bukan matahari, ku harap kalian jadi rembulan yang menerangi langkah hidupmu dan belajarmu"

Jika kalian berkenan... ku sangat berbahagia jika siapapun dirimu ... berkenan berbagi saran... masukan ... dan ... kesan dengan ku melalui komentar dalam blok ini.

Selamat mengerjakan tes,... doa Q moga Allah SWT memuliakan diri kalian dengan islam dan memuliakan islam dengan kalian.
Wassalaam

Al Faqir ilaallah
Jaka Pramono,S.Pd.




On Label: | 0 Comment

Artikel Populer

Akuntansi, Pajak, Accurate, Tarbiyah dan Dakwah

FB _Q

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog