Modul SMK, Akuntansi, Keislaman, Tarbiyah, Motivasi dan Inspirasi

Sahabatku, sesungguhnya kita meyakini bahwa islam adalah rahmatan lil 'alamin. Artinya islam hadir untuk menjadikan kehidupan kita, baik dalam pribadi, berkeluarga, berbangsa dan bernegara ini, akan menjadi penuh rahmat dan kasih sayang serta kedamaian. Namun

sering kali kita menuntut dan menjadikan ungkapan islam sebagai rahmatan lil 'alamin ini untuk mendeskreditkan saudara kita yang lain yang berjuang dengan penuh ketegasan semisal PKS maupun FPI atau barangkali MMI dan sejenisnya.
Ungkapan rahmatan lil'alamin justru diartikan kita harus diam dan jangan mendakwahkan islam kepada orang lain. Apalagi melakukan nahi munkar kepada orang lain. Seringkali ketidakberanian kita melakukan perubahan perbaikan di sekitar kita, juga berlindung dengan ungkapan islam rahmatan lil 'alamin. Sehingga ketika FPI atau yang lainnya melakukan demonstrasi atau tuntutan menutup tempat hiburan, perjudian, prostitusi, korupsi, pornografi maupun yang lainnya yang kategori kemungkaran, kita mengatakan mereka bukan islam moderat. padahal bisa jadi itu adalah kelemahan kita, ciutnya nyali kita, kemudian kita menjadikan islam rahmatan lil 'alamin sebagai kedoknya. Apalagi jika kita sebagai orang yang digelari oleh media sebagai "cendekiawan muslim", tiba-tiba kita lemparkan tuduhan "itu dakwah yang tidak bijaksana, tidak bil hikmah, rasulullah tidak seperti itu, itu tidak menggambarkan islam moderat". padahal selama ini para cendekiawan itu hanya berkutat dibalik buku dan kamar akademis bahkan sebagian menikmati uang sponsor penelitan doktoral mereka.
Ketika mereka berkomentar itu islam garis keras, itu bukan dakwah bil hikmah, tiba-tiba mereka menerima tawaran penelitian tentang islam pesanan sponsor dengan imbalan dana besar, yang kemudian mereka menyebutnya "yar zuqhu min haitsu laa yahtashib" yang menjadikan mereka mengatakan inilah hadiah bagi orang yang bertaqwa.
Al hasil mereka semakin bersemangat untuk mencerca saudara muslim mereka dengan berdalih Islam rahmatan lil 'alamiin. Na'uudzubillahi minsyarri dzaalika.

lalu apa sebenarnya Islam Rahmatan Lil 'alamiin itu?

Pada masa rasulullah SAw, yang disebut sebagai era khaoirul qurun, sebaik-baik masa, keindahan islam sebagai manifestasi islam rahmatan lil 'alamin telah merasuk dalam kehidupan dalam berbagai seginya.
Dalam seluruh sendi kehidupan telah terwarnai indahnya nilai-nilai islam. Dari segi ekonomi, kita mengenal rasulullah membangun syauqul madinah (pasar madinah) sebagai bentuk ekonomi syariah yang terimplementasikan. Pada saat itu juga terdapat pasarnya kaum yahudi. Namun lambat laun pasar Yahudi menghilang dan tinggal pasar madinah yang berjaya, karena ekonomi mengaplikasikan konsep qur'ani. Agaknya ini pula yang terjadi di saat ini, ketika ekonomi kapitalis mengalami resesi, pada saat yang bersamaan ekonomi syariah justru mengalami booming.
Penulis yakin dengan haqqul yakin bahwa akan terjadi masanya, ekonomi islam (syariah) akan meguasai dunia dengan kerahmatannya. Berdiri kokoh diatas fondasi tauhid dan kejujuran serta akuntabilitas dan kerja keras menjadikan ekonomi syariah menjadi pilihan.
Pada era rasul, juga segi kebudayaan, segi tata kota mendapat sentuhan luar biasa. Sebagai kota metropolitan madinah juga menghadapi masalah sampah namun masalah tersebut dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam bidang pemerintahan dan politik juga memiliki warna gemilang, rasulullah dengan teladannya dan kepemimpinannya yang luar biasa menjadikan negeri islam mengalami ekspansi yang luar biasa dan dirindukan. Keadilan dan taqwa menjadi fondasi pemerintahan.
Singkat kata, masa itu, masa keindahan, karena islam telah teraplikasikan dalam seluruh sendi masyarakat islam.
Artinya Islam menjadi rahmatan lil 'alamin akan terasa jika seluruh sendi kehidupan telah sesuai dan tershibgah oleh nilai-nilai ilahiyah.

BAgaimana KIta hari INI
Kita akui saat ini, umat ini dipersimpangan jalan. Umat telah terwarnai oleh berbagai ragam ideologi sehingga kehidupan umat tidak lagi terpancari oleh nilai-nilai islam. Hukum seperti pisau, tajam ke bawah, tumpul ke atas. Ekonomi kapitalis yang menggilas, membelah masyarakat menjadi kelas kaya dan miskin. Yang kaya memperoleh kekayaannya dengan menghisab yang miskin. Sistem sosial budaya tidak lagi mencerminkan kehidupan sebagai manusia, justru kita lebih bar-bar dari binatang.
Pembunuhan bayi, anak-anak, remaja, orang tua menjadi pemandangan harian media kita. Justru sering kali penderitaan orang lain dieksploitasi untuk memperoleh keuntungan sesaat. Kompetisi yang hadir adalah semangat asal bukan, asal ngomong, bukan solutif tapi reaktif.
Kebersamaan hilang, persatuan memudar, gotong royong hanya slogan, apalagi ukhuwah.
Semua itu diperparah dengan perilaku pemerintahan, dan sebagian wakil rakyat yang tidak layak kita saksikan.

Lalu Bagaimana Kita Memperbaikinya?
mengubah kondisi tersebut tidaklah mungkin semudah membalik telapan tangan. Tapi perlu kerja keras. Permasalahan yang kita hadapi tidak lagi masalah parsial, tapi permasalahan yang kompleks yang menyentuh seluruh kehidupan bangsa dan negara. Maka solusi yang hadirkan tentu adalah solusi yang sistematis dan sistemik.
mari kita renungkan, bukankah setelah negeri ini didirikan, kita mulai menjauhi TUhan, menjauhi syariatnya dengan berbagai argumentasi "sok ilmiah" kita. Atas nama pluralisme kita mengganti syariatNya yang sempurna dan bijaksana dengan hukum buatan kita yang banyak cacat dan hanya bijaksini (mementingkan diri sendiri). Sekian lama kita menjauhiNya, dan sekian lama kita menderita. Tidak jua sadarkah kita atas itu semua.
Maka kembali kepadaNya, sebagaimana ikrar pendiri bangsa ini " dengan rahmat Allah yang maha kuasa dan ...." dalam Pembukaan UUD 1945 dan "Negara berdasar kepada Ketuhanan Yang maha Esa" pasal 29 ayat 1 UUD 1945, akan menjadikan bangsa ini akan berada dalam rahmatNya.
Itulah Islam rahmatan Lil 'alamiin.

Bagaimana Perjuangan KIta Mewujudkannya.
Dakwah islam, bukanlah dakwah revolusioner. tapi dakwah ini adalah dakwah yang penuh dengan marhalah (tahapan). Dakwah islam bukan pula dakwah parsial (misal kultural atau struktural saja), namun dakwah islam adalah dakwah yang menyeluruh (Syamilan). Dan yang perlu di sadari kemuliaan islam tidak akan mampu diusung oleh satu bagian masyarakat islam saja. Maka perlu spesialisasi perjuangan yang terjalin dalam satu sistem. Kita lihat dalam al qur'an Allah memerintahkan tidaks semua orang pergi berjihad tapi harus ada yang menekuni ilmu.
Maka saat ini kita sebagai umat, bukan masanya lagi menyatakan kami terbaik, mereka salah, aku benar, kamu salah atau membanggakan jamaahnya sendiri. Belum tibakah saatnya mata rantai ukhuwah ini kita sambung dan jangan pernah diputus lagi. maka harus ada kesediaan menyambung dan disambung, berbesar hati saling menerima kelebihan dan memaafkan kekurangan, rendah hati dengan yang lain.

Dakwah Parlemen sebagai salah satu Opsi.
Saat ini di negeri kita, negeri umat islam yang bukan negeri islam ini, demokrasi menjadi sistem pemerintahan kita. Satu sisi kita menyadari bahwa permasalahan yang muncul dalam kehidupan kita dalam segala sisi ini tentu adalah karena kesalahan sistem yang kita anut. Namun ini adalah agreement pendahulu kita sebagai ummat islam. Dan bukankah kita terikat oleh janji kita. Artinya mau tidak mau ketika perubahan sistem belum menjadi common opinion maka tugas kita adalah memanfaatkan yang ada untuk mengurangi masfadatnya. Bukankah kaidah fikih kiat menyatakan apa yang tidak bisa teraih semuanya, jangan ditinggalkan semuanya.Inilah prinsip marhalah itu.

Maka diantara umat ini, harus ada yang berkhitmat menumbuhkan kader ulama yang kelak akan menerangi ummat ini, harus ada yang memperbaiki ekonomi, dan sebagian ummat yang lain berdakwah memperbaiki sistem pemerintahan.
Untuk memperbaiki sistem pemerintahan ada dua jalur yang kita dapat lakukan yaitu jalur insider dan jalur out sider. jalur out sider adalah kita tidak masuk di sistem pemerintahan, kita gunakan jalur akademik, ta'lim, dakwah di masyarakat, melalui mimbar-mibar masjid. Namun seringkali dakwah tipe ini kita justru terbentur oleh hukum positif negeri ini yang belum sesuai syariat. Misalnya masalah pornografi, perjudian, pendidikan, maka seringkali dakwah outsider belum menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Maka perlu kiranya kita lirik dakwah insider, melalui keterlibatan langsung dipemerintahan. Dan peluang itu cukup terbuka, dan jalur itu adalah melalui parlemen (DPR/MPR). Di negeri ini seluruh undang-undang yang mengatur dan mengikat warga negara adalah produk lembaga ini. Maka rasional kiranya, jika kita ingin mengubah aturan main dan kondisi negeri ini maka dakawah melalui DPR/MPR ini menjadi bagian penting. Saya mengatakan ini adalah salah satu jalan saja, sedangkan yang lain harus bekerja pada rel masing-masing dan saling mendukung seperti mata rantai yang terikat kuat.
Artinya, ummat ini perlu saluran politik, karena tidak ada jalan lain ke parlemen di negeri ini kecuali melalui partai politik. Artinya untuk saat ini dan di sini,keberadaan parpol islam sangat penting. Maka tugas kita adalah memperbanyak anggota legislatif yang memiliki kapasitas dan kompetensi baik pribadi maupun tsaqafah islamiyah di DPR/MPR kita.
Salahkah bila saya mengajak semua komponen bangsa dan ummat ini untuk mendukung partai dakwah, partai yang menjadikan aktivis dakwahnya menjadi duta umat di parlemen, untuk terus berjuang menyuarakan syariat.
Alangkah indahnya jika yang di jalur out sider terus berdakwah menyampaikan kebenaran dan yang dijalur insider berjuang membuatkan aturan formal sebagai realisasi seruan dari teman-teman dakwah out sider.
BUkan mana yang lebih penting, bukan mana yang lebih baik dari keduannya, namun kita perlu dua-duanya. Tidak perlu menggunjing satu sama lain dalam kajian masing-masing. mari membuka diri, buka hati, buka komunikasi, bertaut mesra, bergandeng tangan memebangun negeri impian.

Pemilu 2009 di depan Mata
Jika tidak salah, saat tulisan ini saya aploud, pemilu 2009 tingal 63 hari lagi. Saat inilah kita harus menyusun langkah mengatur diri, membawa gerbong dakwah islam ini menaungi negeri ini. JIka kita yakin jika negeri ini bersyariat maka akan mendapat barakah dari langit dan bumi, mengapa harus saling mencibir dan menggunjingn partai Islam.
Maka mari bergandeng tangan, kita isi DPR/MPR/DPRD kita dengan da'i -dai kita dengan segenap dukungan kita.
Saya sebagai aktivis PKS mengajak ikhwahku dari seluruh komponen bangsa dan ummat, hilangkan syak wasangka, curiga dan menciderai ikhwahnya, mari bangkit bersama membangun negeri ini.
Bagi sahabatku yang anti parpol, karena menganggap demokrasi bukan dari Islam, saya sampaikan, bangsa ini bukan didirikan oleh para pecundang demokrasi, tetapi oleh guru-guru kita, ulama kita, mujahid-mujahid kita, Jangan biarkan para pecundang itu mengotori perjuangan mujahid kita. mari berbenah diri saling mendukung, teruskan perjuangan sahabatku melalui ta'lim dan perjuangan sahabat, namun jangan lupa dukung kami yang berjuang melalui jalur shiyasi.
semakin banyak aktivis dakwah kita di parlemen, insyaAllah semakin memungkinkan kita bersama meraih dan membangun bangsa kita menjadi baldatun thayyibantun wa rabbun ghafur.

Intashurullah yan shurkum.
Doaku untuk seluruh pejuang kebenaran. Dan doamu kunantikan. mari kita gandeng bahu, ikat hati, Ya ALlah satukan kami dalam berjuang di jalanMu.
Kepada sahabatku Aktivis PKS teruslah bina diri, benahi niat, songsong kemenangan 2009. Tahun 1998 saat itu Partai Keadilan (PK) kita nomor urut 24 (Qs An Nuur) Allah takdirkan kita jadi cahaya negeri ini. Aktivis parlemen kita bersinar dengan cahayaNya dan tahu 2004 PKS no 16 (Qs An Nahl) Lebah penghasil madu. Satu demi satu aktivitas dakwah ini menebar kebaikan melalui menteri, gubernur, bupati bahkan rakyat jelata. semua merasakan keindahan daakwah ini. tahun 2009 ini kita nomor 8 (QS al Anfaal) saat kita berperang melawan kebatilan (PArtai Syaithan=Sistem Kufar) bangkitlah negeriku harapan itu masih ada.
Dan kitalah yang akan menjadi pejuangnya dan kita yang akan memenangkannya dengan pertolongan Allah yang 'azis. Allahu Akbar.






No comments for "Dakwah Parlemen sebagai Perwujudan Islam rahmatan Lil 'alamiin -lengkap"!

Artikel Populer

Akuntansi, Pajak, Accurate, Tarbiyah dan Dakwah

FB _Q

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog