Wamaa umiru illa liya'budullaha mukhlishiina lahuddiina hunafaa-a. dan tidaklah kami perintahkan kepadamu kecuali untuk menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan dalam beragama yang hanif.
Pada suatu hari disebuah universitas diadakan kompetisi tenis lapangan antar dosen dan berhadiah jutaan rupiah. Sebutlah Bapak Fulan memenangi kompetisi tersebut setelah berjuang mengalahkan lawan-lawannya. Maka bapak Fulan ini mendapatkan hadiah sebesar Rp 5 juta rupiah. Sangat bergembiralah bapak Fulan ini. Kemudian ia berjalan ke luar kampus. saat itu tiba-tiba ada seorang wanita dengan wajah memelas datang ke Bapak Fulan ini dan sambil menangis dia mengatakan kalau saat ini dia sedang dirundunng masalah. Anak gadisnya yang merupakan satu-satunya anaknya sedang akan dioperasi di salah satu rumah sakit. Untuk operasi tersebut perlu biaya yang sangat besar, namun biaya sebesar itu tak mungkin dapat dibayar olehnya. Maka dia meminta Bapak Fulan untuk berkenan membantunya.
sejurus kemudian, Bapak Fulan ini tidak tega, tanpa pikir panjang dan memberikan amplop hadiah lomba Tenis seluruhnya ke Ibu tadi. setelah itu sang ibu mengucapkan terima kasih dan pergi. Sang bapak Fulan pun lega dapat membantu ibu tadi.
Kemudian, sang Bapak Fulan hendak pulang, namun ia teringat ternyata sepatu tenisnya masih tertinggal di lapangan tenis, maka diapun kembali ke lapangan tenis. sesampainnya di sana, teman-teman Bapak Fulan ini datang dan meminta ditraktir. Lalu sang bapak Fulan ini pun menceritakan perihal pertemuannya dengan seorang wanita di depan kampus.
Lalu, temen2 bapak Fulan ini pun berkata kalau Bapak Fulan ini kena tipu. Wanita tadi sebenarnya hanya pura-pura dan bapak Fulan ini adalah korbannya yang kesekian kali.
"jadi anak wanita tadi tidak sakit?" begitu tanya bapak Fulan ini. "iya, tidak sakit" kata temen2 bapak fulan. "Alhamdulillah kalau anaknya tidak sakit" begitu kata Bapak Fulan.
Sahabat Rembulan Hati,
saya ketika membaca kisah itu, yang ditulis dalam buku "nyala satu Tumbuh seribu" kemudian termenung. Apa kira-kira yang saya ucapkan jika yang menjadi Bapak Fulan itu saya. Memberikan uang yang lumayan banyak untuk ukuran saya kepada seorang penipu, dan uang itu juga sangat berarti bagi saya.
Inilah, kiranya pelajaran penting menghadirkan dan mengalirkan keikhlasan dalam setiap amal kita.
Keikhlasan artinya menjadikan orientasi kebaikan kita, aktivitas kita kepada Allah semata. Jika kita telah mendedikasikan kebajikan kita hanya kepada Allah maka kita tak kan pernah merasa kecewa, walaupun banyak manusia mengecewakan kita, karena Allah tidak akan pernah menginkari janji-Nya, karena Allah tidak pernah mengecewakan hamba-Nya.
Teruslah berbuat kebaikan, meskipun kita ditipu manusia, karena Allah tidak pernah menyelisihi janji-Nya.
Bila kita merasa kecewa dan menyesal dengan kebaikan yang pernah kita berikan kepada orang yang menabur keburukan, maka mari bermuhasabah, sudah ikhlaskah kita.
mari renungi kisah dari manusia permata dunia yang selalu memancarkan kemilau keindahan pribadinya.
Di sudut pasar Madinah al munawaroh, di sana di salah satu sudut pintu masuk pasar, ada seorang pengemis Yahudi yang sudah tuda dan buta. tetapi si Yahudi ini sellau berkata dengan keras setiap ada orang yang berada disekitarnya.
"kalau kamu bertemu dengan muhammad, maka jangan pernah kamu dengar kata-katanya.Dia adalah seorang pendusta, penyihir dan akan mengajakmu ke jalan yang sesat. waktu demi waktu dia terus berkata seperti itu.
Namun, disetiap pagi, ada seorang laki-laki tampan dan baik hati, yang datang kepadanya tanpa banyak kata, menyuapinya dengan sabar. Kepada laki-laki baik hati ini pun, si Yahudi berkata seperti yang dia katakan kepada orang lain.
Setelah laki-laki yang baik hati ini wafat, maka tidak ada lagi yang menyuapi si yahudi ini.
Suatu hari, Abu Bakar sahabat laki-laki yang mulia ini, bertanya kepada putrinya Aisyah yanng juga istri dari laki-laki mulia itu. " Anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan?" tanya Abu Bakar.
"Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah. hampir tidak ada satupun sunnah pun yanng belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja." Kata Aisyah.
"apa itu" tanya abu Bakar.
"Setiap pagi rasulullah selalu pergi ke ujung pasar dengan membawa makanan untuk seorang pengemis yahudi buta yang berada di sana" KAta Aisyah.
Maka keesokan harinya Abu Bakar pun datang ke ujung pasar dengan membawa makanan. Maka ketika si pengemis Yahudi tadi ditemukan, kemudian Abu bakar pun menyuapinya. Ketika itu sang yahudi pun langsung berkata" Kemana yang biasa menyuapiku?". "akulah orangnya" kata Abu Bakar. " BUkan, bukan kau orangnya, apabila dia datang kepadaku, tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selallu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskan makanan itu dengan mulutnya. setelah itu ia berikan padaku dengan mulutnya sendiri".
Abu bakar tidak dapat menahan air matanya. ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu. "aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah seorang sahabatnya. Orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah MUhammad rasulullah SAW".
setelah mendengar penuturan Abu Bakar, maka menangislah si pengemis Yahudi ini. Maka diapun menyesal dan akhirnya bersyahadat di depan Abu Bakar.
Sabahat Rembulan hati,
Keikhlasan yang bermula dari iman yang benar, akan mampu melahirkan karya dan amal yang spektakuler, amal yang tidak mungkin bagi orang biasa. Namun itulah keikhlasan, dia akan menjadikan manusia biasa dengan berhias amal yang luar biasa. semoga Kita mampu meneladaninya. Amiin
Artikel Populer
Akuntansi, Pajak, Accurate, Tarbiyah dan Dakwah
FB _Q
Diberdayakan oleh Blogger.
No comments for "Keikhlasan"!
Posting Komentar