Modul SMK, Akuntansi, Keislaman, Tarbiyah, Motivasi dan Inspirasi


INILAH.COM, Jakarta - Nama relawan asal Indonesia Nurfitri Moeslim Taher akhir-akhir ini banyak diberitakan media. Wajahnya sering muncul di televisi seiring maraknya pemberitaan mengenai penyerangan kapal kemanusiaan Mavi Marmara oleh Israel.


Tak pelak lagi, anak-anak Nufitri yang ditinggal di Tanah Air pun kini sering menonton berita dan gambar mengenai ibu kandung mereka. Gara-gara pemberitaan itulah kemudian membuat tiga anak Nurfitri menjadi 'curiga'.

"Lho kok itu foto mama ada di TV, katanya mama perginya nggak jauh, kok sampai ketemu tentara Israel segala," demikian pernyataan yang disampaikan Yasin, anak ketiga Nurfitri saat menonton TV.

Nurfitri adalah putri Moeslim Taher, pemilik Yayasan dan Universitas Jayabaya, Jakarta. Ia meninggalkan Indonesia untuk selanjutnya menuju Gaza, Palestina bersama 12 relawan asal Indonesia lainnya. Ia membawa amanat untuk membangun rumah sakit di Gaza, Palestina.

Nurfitri pergi meninggalkan suami dan ketiga putranya. Tiga putra Nurfitri masih kecil-kecil: Diva (9 tahun), Yasin (5 tahun) dan Harun (4 tahun). Saat berpamitan kepada ketiga anaknya, Fitri hanya mengatakan akan pergi ke luar negeri untuk tugas kemanusiaan.

"Waktu itu Mbak Fitri hanya bilang mau ke Turki," ujar Firman, adik kandung Nurfitri kepada INILAH.COM di Jakarta, Kamis (3/6). Wanita berusia 33 tahun itu tidak berterus terang kepada anaknya bahwa ia akan berangkat menuju Gaza, Palestina. "Soalnya, kalau anak-anak tahu bahwa Palestina identik dengan perang. Jadi itu dihindari sama Mbak Fitri," lanjut Firman.

Saat ini ketiga anak Nurfitri sudah sering menonton berita televisi. Selain itu, banyak pula wartawan yang datang ke rumah keluarga Nurfitri sehingga membuat tiga bocah itu makin tahu di mana sang ibu berada.

Firman menceritakan, ketiga anak Nufitri sangat merindukan ibunya. Saat masih berada di Turki, Nurfitri sempat beberapa kali menelpon mereka. "Tetapi sejak para relawan itu ditangkap tentara Israel, Mbak Fitri nggak pernah nelepon anak-anak. HP dan seragam Mbak Fitri dirampas tentara Israel," tutur Firman.

Pernah pada Selasa (1/6) malam Nurfitri menelpon ibunya, Saleha. Tapi karena sudah malam, tak ada kesempatan bagi sang anak untuk sekadar mendengar suara ibunya. Waktu itu Fitri pun menelpon dalam waktu yang singkat dalam bahasa Inggris karena (diduga) dalam pengawalan tentara Israel. Kepada ibunya, dia bilang, 'I will be back soon to you'."

Nurfitri baru bergabung dengan Mer-C pada awal 2010. Sejak itu ia sudah beberapa kali berangkat ke luar negeri, termasuk ke Turki untuk survei sebelum pergi bersama relawan lainnya pada 17 Mei 2010.

Kini Diva, Yasin dam Harun, tiga putra Nurfitri, tidak hanya menahan rasa rindu yang mendalam. Mereka pun selalu berdoaq untuk keselamatan sang ibu yang tengah menjalankan tugas kemanusiaan. [mdr]

No comments for "MUSLIMAH TELADAN KITA: NUR FITRI"!

Artikel Populer

Akuntansi, Pajak, Accurate, Tarbiyah dan Dakwah

FB _Q

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog