On Label: MATERI TARBIYAH | 0 Comment
Setiap kali menempuh perjalanan dengan pesawat terbang, saya selalu berhadapan dengan para petugas front desk di meja check-in. Pada mereka, selalu saya minta untuk dapat duduk di dekat jendela. Alasannya, indahnya pemandangan di luar lebih bisa saya nikmati jika saya ada dekat jendela. Alasan yang lebih penting lagi, saya dapat sandaran tidur yang lebih luas! Hasilnya, kadang-kadang dapat. Lebih sering tidak dapat.
On Label: MOTIVASI DAN IMPROVISASI HIDUP | 0 Comment
Senin, 31 Januari 2011 22:13
On Label: KEISLAMAN | 0 Comment
On Label: TEKNOLOGI PENDIDIKAN | 0 Comment
- Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/In Focus
- Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
- Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
- Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
- Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
- Kesimpulan
On Label: TEKNOLOGI PENDIDIKAN | 0 Comment
On Label: TEKNOLOGI PENDIDIKAN | 0 Comment
On Label: TEKNOLOGI PENDIDIKAN | 0 Comment
On Label: KEISLAMAN | 1 Comments
On Label: KESEHATAN, MOTIVASI DAN IMPROVISASI HIDUP | 1 Comments
On Label: KEISLAMAN | 1 Comments
On Label: KEISLAMAN | 0 Comment
On Label: KEISLAMAN | 0 Comment
On Label: KEISLAMAN | 0 Comment
“Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah SAW lalu Rasulullah SAW bersabda : Saksikanlah oleh kalian.” (Shahih Muslim No. 5010)
Hadist riwayat Anas RA, dia berkata :
“Penduduk Makkah meminta kepada Rasulullah SAW untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah SAW memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali.” (Shahih Muslim No. 5013)
On Label: KEISLAMAN | 1 Comments
Namun, Nabi Ibrahim tak takut menghadapi hukuman dari kaumnya itu. Lalu, Allah SWT menyelamatkannya dari panasnya api yang menyala-nyala. "Kami berfirman, 'hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim'." (QS Al-Anbiyaa [21]: 69)
Konon, Nabi Ibrahim AS dibakar di wilayah Urfa, Turki.
Di tempat pembakaran itu, terdapat kolam ikan yang cukup luas. Kolam itu berisi ikan berwarna hitam dove yang seperti ikan gabus. Hanya ada satu jenis ikan dalam kolam itu dengan berbagai ukuran, mulai dari kecil hingga besar.
Masyarakat setempat mengatakan bahwa ikan-ikan yang berada di kawasan pembakaran Nabi Ibrahim itu tidak boleh dimakan. Kolam itu rupanya mengalir ke berbagai selokan di sekitar tempat itu. Selokan yang jernih itu dihiasi dengan sejumlah ikan hitam itu.
Sekitar 100 meter dari tempat pembakaran terdapat tempat kelahiran Nabi Ibrahim. Di samping tempat kelahiran itu telah berdiri dua masjid, yaitu Masjid Maulid Halil yang didirikan pada 1808 M dan Masjid Maulid Halil Baru yang didirikan pada 1980 M.
Dari tempat kelahiran terdapat bukit di belakang masjid. Bukit itu adalah tempat Nabi Ibrahim dilempar dari atas bukit ke tempat pembakaran dengan api yang telah menyala. Di bukit itu terdapat dua tiang besar dan bekas bangunan tua yang sudah runtuh, tetapi dirawat dan dijadikan museum oleh pemerintah setempat.
On Label: KEISLAMAN | 0 Comment
Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”
On Label: KEISLAMAN | 0 Comment
On Label: KEISLAMAN | 1 Comments
On Label: AKUNTANSI PAJAK, DOWNLOAD | 0 Comment
Kisah usaha ibu muda ini berawal dari kegagalan usaha sang suami yang berujung pada kebangkrutan. Sang suami saat itu mengalami depresi karena kegagalannya tersebut. Melihat kondisi seperti itu, wanita tegar ini langsung berinisiatif untuk menghidupkan kembali salah satu usaha milik suaminya. Saat itu yang masih mereka punyai hanya beberapa unit mesin jahit bekas usaha konveksi suaminya.
On Label: KEISLAMAN | 0 Comment
Bisa dibayangkan bagaimana reaksi pasien tersebut. Sedih, gelisah, depresi, tidak ada lagi gairah dan upaya. Berbeda halnya jika si dokter yang merawatnya itu mengatakan hal lain, kondisinya memang sangat parah, namun, menurutnya, masih ada harapan untuk sembuh. Tentu si pasien sangat bergembira mendengarnya. Kata-kata dokter itu akan mempengaruhi semangatnya untuk sembuh.
On Label: MATERI TARBIYAH | 0 Comment
Dalam keseharian kadang kita pernah melihat atau bahkan mengalami juga kejadiannya, yaitu perselisihan dengan orang lain karena sebuah masalah yang akhirnya timbul perdebatan. Bisa jadi saat itu kita memang tidak bersalah dan berusaha menerangkan kejadian yang sebenarnya (Bicara dari Hati). Tetapi pada kenyataannya dan sayangnya orang yang bermasalah pada kita itu tidak mau mengerti, bahkan bisa lebih seru lagi...sampai ada istilah seperti ini "Koq jadi Galakan dia..." ha..ha..ha !
On Label: MOTIVASI DAN IMPROVISASI HIDUP | 0 Comment
Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Tuhan mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi. Dialah penolongmu yang sepadan, bukan sparing partner yang sepadan. Ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu, tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu, dialah yang akan menutupi kekuranganmu. Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki : perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal sepele...¡�� hingga ketika laki-laki tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya...sehingga tanpa kau sadari ketika kau menjalankan sisa hidupmu... kau menjad! i lebih kuat karena kehadirannya di sisimu. |
On Label: KEISLAMAN, Keluarga Sakinah | 0 Comment
Oleh Aam Amirudin |
Andai di dunia ini tidak ada cinta, maka hidup akan serasa gersang, hampa dan tidak ada dinamika. Cinta bisa membuat sesuatu yang berat menjadi ringan, yang sulit menjadi sederhana, permusuhan menjadi perdamaian dan yang jauh menjadi dekat. Itulah gambaran kekuatan cinta. Cinta, ditilik dari sudut manapun selalu menarik untuk dibahas. Sejarah mencatat, sejumlah seniman, teolog sampai filosop membicarakan cinta dari berbagai perspektifnya baik dalam bentuk roman, puisi, syair bahkan sampai dalam bentuk tulisan ilmiah yang bernuansa teologis, fenomenologis, psikologis ataupun sosiologis. |
On Label: MOTIVASI DAN IMPROVISASI HIDUP | 0 Comment
Seorang pecundang akan berkata “Ini mungkin, tapi sulit” sedangkan seorang pemenang akan berkata “Ini sulit, tapi mungkin” Sekarang kita tinggal memilih, kita akan menjadi siapa? Seorang pecundang atau seorang pemenang? Seorang pecundang yang hanya dengan melihat saja sudah menyerah, pasang kuda – kuda dan dalam hitungan ketiga lari menjauh. Seorang pecundang yang patah semangat, hilang kepercayaan diri, takut, dan percaya bahwa apa yang dilakukan akan percuma saja bahkan gatot (gagal total). Ataukah seorang pemenang, seorang pemenang yang percaya bahwa dia akan berhasil, dengan semangat, usaha, kerja keras, dan do’a dia percaya mampu menaklukkan dunia. Selanjutnya? Terserah anda! |
On Label: MOTIVASI DAN IMPROVISASI HIDUP | 0 Comment
On Label: KEISLAMAN, MATERI TARBIYAH | 0 Comment
Kenapa Harus Wanita Shalihah?
Terkadang orang heran dan bertanya, kenapa harus mereka?
Yang bajunya panjang, tertutup rapat, dan malu-malu kalau berjalan..
Aku menjawab.. Karena mereka, lebih rela bangun pagi menyiapkan sarapan buat sang suami dibanding tidur bersama mimpi yang kebanyakan dilakukan oleh perempuan lain saat ini..
Ada juga yang bertanya, mengapa harus mereka?
Yang sama laki-laki-pun tak mau menyentuh, yang kalau berbicara ditundukkan pandangannya.. Bagaimana mereka bisa berbaur…
Aku menjawab.. Tahukah kalian.. bahwa hati mereka selalu terpaut kepada yang lemah, pada pengemis di jalanan, pada perempuan-perempuan renta yang tak lagi kuat menata hidup. Hidup mereka adalah sebuah totalitas untuk berkarya di hadapan-Nya.. Bersama dengan siapapun selama mendatangkan manfaat adalah kepribadian mereka.. Untuk itu, aku menjamin mereka kepadamu, bahwa kau takkan rugi memiliki mereka, kau takkan rugi dengan segala kesederhanaan, dan kau takkan rugi dengan semua kepolosan yang mereka miliki.. Hati yang bening dan jernih dari mereka telah membuat mereka menjadi seorang manusia sosial yang lebih utuh dari wanita di manapun..
Sering juga kudengar..
On Label: KEISLAMAN | 0 Comment
On Label: MATERI TARBIYAH | 0 Comment
Sebenarnya setiap orang pasti bisa bangun pagi. Karena, kita semua pernah sekolah dan harus sudah berada di sekolah pukul 07.00. Aktivitas ketika dewasalah yang membuat kita terbiasa dengan jadwal yang kita atur sendiri. Sebagian orang, karena pekerjaannya, juga membuatnya harus terjaga hingga malam dan baru tidur dini hari.
Karena itu, ketika Anda harus mengubah kebiasaan itu menjadi bangun pagi setiap hari, jelas Anda merasa tersiksa. Namun, selalu ada cara untuk mengatasi hal-hal seperti ini.
On Label: KESEHATAN | 0 Comment
Anda pernah mendengar slogan "Early to bed, early to rise, makes a man healthy, wealthy, and wise"? Slogan ini sungguh tepat karena ketika Anda tidur lebih cepat dan bangun lebih awal, Anda mendapat cukup waktu istirahat dan bangun dalam kondisi yang segar-bugar. Dengan kondisi ini, Anda bisa lebih meningkatkan produktivitas hidup Anda sepanjang hari.
Maka, untuk Anda yang masih belum bisa mendapatkan quality time akibat selalu begadang dan bangun kesiangan, coba pertimbangkan untuk lebih mengatur waktu. Bangun pagi itu menyenangkan, lho, karena Anda bisa mendapatkan waktu ekstra untuk melakukan hal-hal yang ingin Anda lakukan.
On Label: KESEHATAN | 0 Comment
Menatap komputer terlalu lama, minum alkohol berlebihan, sedang menderita pilek, cuaca berangin atau kering juga bisa meningkatkan penguapan pada kelenjar air mata sehingga mata menjadi kering. Mata kering yang berlangsung kronis (sudah lama) juga bisa menjadi pertanda adanya penyakit autoimun seperti lupus.
On Label: KESEHATAN | 0 Comment
KOMPAS.com — 10 makanan super di bawah ini sudah teruji dapat melawan penyakit dan meningkatkan energi. Masukan buah-buah itu ke dalam menu harian bisa menjadi trik tercepat untuk mendapatkan tubuh sehat yang optimal.
1. Lemon Mengapa sehat? Di dalam buah ini terdapat lebih dari 100 persen vitamin C yang kita butuhkan setiap hari. Vitamin C berfungsi meningkatkan kadar kolesterol "baik" HDL dan memperkuat tulang. Plus, flavonoid yang terkandung dalam lemon bisa menekan pertumbuhan sel kanker dan berperan sebagai senjata antiperadangan. Tips: Tambahkan potongan lemon dalam teh hijau. Sebuah studi dari Purdue Univrsity menemukan, citrus mampu menaikkan kemampuan tubuh menyerap antioksidan dalam teh hingga 80 persen.
On Label: KESEHATAN | 0 Comment
Dan agar si kecil terhindar dari bahaya kleptomania, tak ada salahnya Moms mencoba trik di bawah ini, sejak dini.
On Label: KEISLAMAN, Keluarga Sakinah | 0 Comment
Memiliki anak dengan kecerdasan dalam berbagai hal memang membanggakan. Sebagai orangtua, sebaiknya anak tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, melainkan kecerdasan finansial. Kecerdasan finansial merupakan kemampuan seseorang untuk mengelola sumber daya,baik di dalam dirinya sendiri maupun di luar dirinya untuk menghasilkan uang.
On Label: KEISLAMAN, Keluarga Sakinah | 0 Comment
YANG namanya ikatan rumah tangga, melibatkan dua individu berbeda dengan jalan pikir yang juga berbeda. Karenanya, umum jika pasangan suami istri terlibat dalam pertengkaran.
Begitu juga dengan hubungan Anda berdua, setiap pasangan tentu pernah bertengkar. Tapi, apa topik yang paling sering diperdebatkan? Simak artikel berikut!
On Label: KEISLAMAN, Keluarga Sakinah | 0 Comment
On Label: KESEHATAN | 0 Comment
ketika dalam kondisi stres, tubuh sebenarnya membutuhkan vitamin dan mineral lebih banyak untuk tetap bekerja secara optimal.
Berikut beberapa daftar makanan yang dapat mengurangi stres dan mampu menambah energi serta menjaga suhu tetap stabil, dilansir dari Health24.
On Label: KESEHATAN | 0 Comment
MENDENGKUR, suara nyaring yang keluar dari saluran pernapasan bagian atas sebagai hasil getaran atap lunak rongga mulut dan uvula, sepotong daging kecil yang menggantung di belakangnya. Sederhana, namun dapat menjadi perhatian khusus pasangan ataupun tetangga penderita kebiasaan buruk ini.
Dr Ralph E Stanley FRCS, konsultan senior Stanley Ear Nose Throat & Sinus Centre, Gleneagles Medical Centre, Singapura, mengatakan diagnosis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan telinga, hidung, dan tenggorokkan secara saksama menggunakan laringoskop hidung untuk menelaah apakah terdapat sumbatan di hidung dan sinus-sinusnya hingga saluran tenggorok. Kasus yang paling banyak ditemukan adalah infeksi sinus hidung, pembesaran konka hidung, polip hidung, dan pembesaran tonsil. Bagian dasar lidah pun tak luput dari pengamatan.
On Label: KESEHATAN | 1 Comments
Normalnya, ketika sperma membuahi sel telur, saat itulah embrio terbentuk. Embrio membagi karakterisitik sel genetik dari ayahnya dan ibunya. Walaupun begitu, beberapa genetik tertentu yang tidak normal dapat menyebabkan keguguran.
On Label: KEISLAMAN, Keluarga Sakinah | 0 Comment
Ingat prosesi pernikahan adalah bagian dari rasa syukur kita kepada Allah dan bagian dari beribadah. Makanya ...biar mantep nikahnya...baca ya... moga manfaat...
1. Khitbah (Peminangan)
Seorang muslim yang akan menikahi seorang muslimah, hendaklah ia meminang terlebih dahulu, karena dimungkinkan ia sedang dipinang oleh oarng lain. Dalam hal ini Islam melarang seorang muslim meminang wanita yang sedang dipinang oleh orang lain.
2. Aqad Nikah
Dalam aqad nikah ada beberapa syarat, rukun dan kewajiban yang harus dipenuhi:
Adanya suka sama suka dari kedua calon mempelai.
Adanya ijab qabul.
Adanya mahar.
Adanya wali
Adanya saksi-saksi.
3. Walimah
Walimatul ‘urusy (pesta pernikahan) hukumnya wajib dan diusahakan sesederhana mungkin dan dalam walimah hendaklah diundang pula orang-orang miskin. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Selenggarakanlah walimah meskipun hanya dengan menyembelih seekor kambing.” (HR.Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasa-i, Ad Darimi, Ahmad, dari sahabat Anas bin Malik)
Sebagian hal yang dilarang dalam pernikahan yang wajib di hindarkan
1. Pacaran.
2. Tukar cincin.
3. Menuntut mahar yg tinggi.
4. Mengikuti upacara adat.
5. Mencukur jenggot bagi laki-laki dan mencukur alis mata bagi wanita.
6. Kepercayaan terhadap hari baik dan sial dalam menentukan waktu pernikahan
7. Mengucapkan ucapan selamat ala kaum jahiliyah.
8. Adanya ikhtilath (bercampur-baurnya antara laki-laki dan perempuan).
9. Musik, nyanyi dan pelanggaran-pelanggaran lainnya.
Marilah kita berupaya untuk melaksanakan pernikahan dan membina rumah tangga dengan cara yang Islami, serta berusaha meninggalkan aturan, tata-cara, upacara dan adat istiadat yang bertentangan dengan Islam. Jangan meniru cara-cara orang-orang kafir dan orang-orang yang banyak berbuat dosa dan maksiat.
Hak dan Kewajiban Suami Istri
Anjuran Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam untuk menikah mengandung berbagai manfaat, sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama, diantaranya:
1. Dapat menundukkan pandangan.
2. Akan terjaga kehormatan
3. Terpelihara kemaluan dari beragam maksiat.
4. Akan ditolong dan dimudahkan oleh Allah.
5. Dapat menjaga syahwat, yang merupakan salah satu sebab dijaminnya ia untuk masuk ke dalam surga.
6. Mendatangkan ketenangan dalam hidup.
7. Akan terwujud keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, sebagaimana firman Allah:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah, ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih dan saying. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar Rumm:21)
8. Akan mendapatkan keturunan yang shalih.
9. Menikah dapat menjadi sebab peningkatan jumlah ummat Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.
Ada sebagian kaum muslimin yang telah menikah dan dikaruniai oleh Allah seorang anak atau dua orang anak, kemudian mereka membatasi kelahiran, tidak mau mempunyai anak lagi dengan berbagai alasan yang tidak syar’i. Perbuatan mereka telah melanggar syari’at Islam. Fatwa-fatwa ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah telah menjelaskan dengan tegas, bahwa membatasi kelahiran atau dengan istilah lainnya “keluarga berencana”, hukumnya adalah haram.
Sesungguhnya banyak anak itu banyak manfaatnya. Dianatara manfaaat dengan banyaknya anak dan keturunan, adalah:
a. Di Dunia mereka akan saling menolong dalam kebajikan.
b. Mereka akan membantu meringankan beban orang tuanya.
c. Do’a mereka akan menjadi amal yang bermanfaat ketika orang tuanya sudah tidak lagi beramal (telah meninggal dunia).
d. Jika ditaqdirkan oleh Allah anaknya meninggal ketika masih kecil, insya Allah ia akan menjadi syafa’at (penolong) bagi orang tuanya nanti di akhirat.
e. Anak akan menjadi hijab (pemelihara) dirinya dengan api neraka, manakala orang tuanya mampu menjadikan anak-anaknya sebagai anak yang shalih dan shalihah.
f. Dengan banyaknya anak, akan menjadikan salah satu sebab bagi kemenangan kaum muslimin ketika dikumandangkan jihad fi sabilillah, karena jumlah yang sangat banyak.
g. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bangga dengan jumlah umatnya yang banyak. Apabila seorang muslim cinta kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, maka hendaklah ia mengikuti keinginan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam untuk memperbanyak anak, karena Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bangga dengan tingginya kuantitas umatnya pada hari kiamat.
Bila Belum Dikaruniai Anak
Apabila ditaqdirkan Allah sepasang suami isteri sudah menikah sekian lama, namun belum juga dikaruniai anak, maka janganlah dia berputus asa dari rahmat Allah. Hendaklah dia terus berdo’a sebagaimana Nabi Ibrahim dan Zakaria ‘Alaihis Salam telah berdoa kepada Allah, sampai Allah mengabulkan do’a mereka. Dan hendaknya bersabar dan ridho dengan qadha’ dan qadar yang Allah tentukan, serta meyakini bahwa semua itu ada hikmahnya.
Do’a mohon dikaruniai keturunan yang baik dan shalih terdapat dalam Al Qur’an, yaitu:
ربّ هبل من الصلحين
“Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih.” (QS. Ash Shaafat:100).
ربّنا هب لنا من ازواجنا وذرّيّتنا قرّة اعين واجعلنا للمتّقين اماما
“Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al Furqan:74).
“Ya Rabbku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah waris yang paling baik.” (QS. Al Anbiyaa:89).
Mudah-mudahan Allah memberikan keturunan yang shalih kepada pasangan suami isteri yang belum dikaruniai anak.
On Label: KEISLAMAN, Keluarga Sakinah | 0 Comment
Dalam Hadits Rasulullah saw bersabda, “Setiap pekerjaan yang baik, jika tidak dimulakan dengan “Bismillah” (menyebut nama Allah) maka (pekerjaan tersebut) akan terputus (dari keberkahan Allah)”.
Dalam keseharian kita tentunya selalu melakukan kegiatan dan aktivitas, tanpa kegiatan dan aktivitas kehidupan kita akan hampa, hambar dan tidak produktif. Kegiatan tersebut bisa dilakukan dimana saja, di rumah, di kantor, di jalan, di warung, di pasar, di sekolah dan ditempat-tempat lainnya.
Dan –bagi orang beriman- kegiatan atau aktivitas adalah sarana menebar kebajikan, baik kata maupun perbuatan selalu memberikan kebaikan pada dirinya dan orang lain.
Bukankah Rasulullah saw mengumpamakan jati diri seorang muslim seperti seekor lebah. Makanan yang dimakan adalah baik dan yang dikeluarkan pun baik, lebah hinggap atau tinggal tidak pernah merusak yang lainnya.
Namun kadangkala kebanyakan dari kita tidak sadar memulai segala aktivitas atau kegiatan tanpa mengucapkan membaca kalimat bismillah, padahal diterima atau tidak amal perbuatan seseorang bergantung pada kalimat tersebut.
Ketika bangun tidur sudahkah kita mengucapkan alhamdulillah dan memulai aktivitas hari itu dengan bismillah? Ketika akan mandi, berpakaian, sarapan pagi sudahkah kita memulainya dengan bismillah? Ketika akan berangkat ke kantor, keluar dari rumah, naik kendaraan sudahkah kita memulainya dengan bismillah?
Ketika di kantor, sudahkah ketika kita masuk ruangan kantor, menyalakan komputer, membuka berkas atau file, membuka rapat, menulis, membaca memulainya dengan bismillah? Begitu banyak lagi aktivitas yang kita lakukan dalam keseharian kita, namun sudahkan kita memulainya dengan bismillah??
Kadang kita menganggap hal tersebut adalah sepele, padahal di sisi Allah merupakan kebaikan yang bernilai besar, diberkahi atau tidaknya perbuatan dan aktivitas seseorang tergantung pada saat memulainya.
Sebenarnya apa sih keistimewaan dari bismillah sehingga Allah dan Rasul-Nya mensyariatkan kepada kita untuk memulai segala aktivitas, perbuatan dan kegiatan dengan membaca bismillah?
Sebagian ulama salaf mengatakan bahwa “bismillah merupakan inti kandungan ajaran Islam” karena di situ ada unsur keyakinan terhadap Allah yang telah memberikan kekuatan sehingga seseorang dapat melakukan aktivitas yang diinginkan, pangakuan akan ketidakberdayaan seseorang di hadapan Allah Taala. “La haula wala quwwata illa billah (Tiada daya dan upaya kecuali atas izin Allah).
Apalagi kalau bacaannya kita sempurnakan dengan kata bismillahirrahmanirrahim maka kita telah meyakini akan kebesaran Allah yang telah memberikan nikmat dan karunia, kasih sayang dan rahimnya kepada seluruh makhluk-Nya.
Jika kita runut secara bahasa, maka akan kita dapatkan keagungan kalimat bismillahirrahmanirrahim. kata Bismillah misalnya merupakan tiga rangkaian kata yang mengandung arti yang agung yaitu Ba (bi), Ism, dan Allah.
1. Huruf ba yang dibaca bi di sini mengandung dua arti:
Pertama: huruf bi yang diterjemahkan dengan kata “dengan” menyimpan satu kata yang tidak terucapkan tetapi harus terlintas dalam benak ketika mengucapkan basmalah, yaitu memulai.
Sehingga bismillah berarti “saya atau kami memulai dengan nama Allah”. Dengan demikian kalimat tersebut menjadi semacam doa atau pernyataan dari pengucap. Atau dapat juga diartikan sebagai perintah dari Allah (walaupun kalimat tersebut tidak berbentuk perintah), “Mulailah dengan nama Allah!”.
Kedua: huruf bi yang diterjemahkan dengan kata “dengan” itu, dikaitkan dalam benak dengan kata “kekuasaan dan pertolongan”. Pengucap basmalah seakan-akan berkata, “dengan kekuasaan Allah dan pertolongan-Nya, pekerjaan yang sedang saya lakukan ini dapat terlaksana”.
Pengucapnya seharusnya sadar bahwa tanpa kekuasaan Allah dan pertolongan-Nya, apa yang sedang dikerjakannya itu tidak akan berhasil. Ia menyadari kelemahan dan keterbatasan dirinya tetapi pada saat yang sama –setelah menghayati arti basmalah ini – ia memiliki kekuatan dan rasa percaya diri karena ketika itu dia telah menyandarkan dirinya dan bermohon bantuan Allah Yang Maha Kuasa itu.
2. Kata Ism setelah huruf bi terambil dari kata as-sumuw yang berarti tinggi dan mulia atau dari kata as-simah yang berarti yang berarti tanda. Kata ini biasa diterjemahkan dengan nama. Nama disebut ism, karena ia seharusnya dijunjung tinggi atau karena ia menjadi tanda bagi sesuatu.
Syaikh Al-Maraghi dalam tafsirnya menjelaskan dengan penyebutan nama di sini berarti dirinya memulai pekerjaan dengan nama Allah dan atas perintahnya bukan atas dorongan hawa nafsu belaka.
Penyebutan nama Allah diharapkan pekerjaan itu menjadi kekal disisi Allah. Di sini bukannya Allah yang nama-Nya disebut itu yang kita harapkan menjadi kekal karena Dia justru Maha Kekal. Namun yang kita harapkan adalah agar pekerjaan yang kita lakukan itu serta ganjarannya menjadi kekal sampai hari kemudian.
Banyak pekerjaan yang dilakukan seseorang tetapi tidak mempunyai bekas apa-apa terhadap dirinya atau masyarakatnya, apalagi berbekas dan ditemui ganjarannya di hari kemudian. Demikianlah Allah mentamsilkan perbuatan orang-orang yang kafir yang tidak dibarengi dengan keikhlasan kepada Allah, “Dan Kami hadapi hasil-hasil karya mereka (yang baik-baik itu), kemudian Kami jadikan ia (bagaikan) debu yang beterbangan (sia-sia belaka). (QS 25: 23)
3. kata Allah, berakar dari kata walaha yang berarti mengherankan atau menakjubkan. Jadi Tuhan dinamai Allah karena segala perbuatan-Nya menakjubkan dan mengherankan. Karena itu terdapat petunjuk yang menyatakan, “Berfikirlah tentang makhluk-makhluk Allah dan jangan berfikir tentang Dzat-Nya”.
Sementara itu sebagian ulama mengungkapkan bahwa kata Allah terambil dari kata aliha – ya’lahu yang berarti menuju dan bermohon. Tuhan dinamai Allah karena seluruh makhluk menuju serta bermohon kepada-Nya dalam memenuhi kebutuhan mereka, atau juga berarti menyembah dan mengabdi, sehingga lafazh Allah berarti “Zat yang berhak disembah dan kepada-Nya tertuju segala pengabdian”.
Syaikh Mutawalli Sya’rawi, seorang guru besar pada universitas Al-Azhar, ulama kontemporer dan pakar bahasa menyebutkan dalam tafsirnya tentang keistimewaan lafadz Allah ; “Lafadz Allah selalu ada dalam diri manusia, walaupun ia mengingkari wujud-Nya dengan ucapan atau perbuatannya.
Kata ini selalu menunjuk kepada Dia yang diharapkan bantuan-Nya itu. Perhatikanlah kata Allah. Bila huruf pertamanya dihapus, maka ia akan terbaca Lillah yang artinya “demi/karena Allah”.
Bila satu huruf berikutnya dihapus, akan terbaca lahu, yang artinya untuk-Nya. Bila huruf berikutnya dihapus, maka ia akan tertulis huruf ha yang dapat dibaca hu (huwa) yang artinya Dia”.
Apabila anda berkata Allah maka akan terlintas atau seyogianya terlintas dalam benak Anda segala sifat kesempurnaan. Dia Mahakuat, mahabijaksana, Mahakaya, Maha Berkreasi, Mahaindah, Mahasuci dan sebagainya. Seseorang yang mempercayai Tuhan, pasti meyakini bahwa Tuhannya Mahasempurna dalam segala hal, serta Mahasuci dari segala kekurangan.
Sifat-sifat Tuhan yang diperkenalkan cukup banyak. Dalam salah satu hadits dikatakan bahwa sifat (nama-nama) Tuhan berjumlah sembilan puluh sembilan nama (sifat). Demikian banyak sifat (nama) Tuhan, namun yang terpilih dalam basmalah hanya dua sifat, yaitu Ar-Rahman dan Ar-Rahim yang keduanya terambil dari akar kata yang sama.
Agaknya sifat ini dipilih, karena sifat itulah yang paling dominan. Dalam hal ini Allah dalam Al-Quran menegaskan “Rahmat-Ku mencakup segala sesuatu”. (QS 7: 156). Sebuah hadits Qudsi menyebutkan bahwa rahmat Allah mengalahkan amarah-Nya.
Kedua kata tersebut, Ar-Rahman dan Ar-Rahim, berakar dari kata Rahm yang juga telah masuk dalam perbendaharaan bahasa Indonesia, yang berarti peranakan atau kandungan. Apabila disebut kata Rahim, maka yang terlintas di dalam benak adalah ibu dan anak, dan ketika dapat terbayang betapa besar kasih sayang yang dicurahkan sang ibu kepada anaknya. Tetapi, jangan disimpulkan bahwa sifat Rahmat Tuhan sepadan dengan sifat rahmat ibu.
Abu Hurairah meriwayatkan sabda Rasulullah saw yang mendekatkan gambaran besarnya rahmat Tuhan: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Allah SWT menjadikan rahmat itu seratus bagian, disimpan di sisi-Nya sembilan puluh sembilan dan diturunkan-Nya ke bumi itu satu bagian.
Satu bagian inilah yang dibagi pada seluruh makhluk. (begitu ratanya sampai-sampai satu bagian yang dibagikan itu diperoleh pula oleh) seekor binatang yang mengangkat kakinya karena dorongan kasih saying, khawatir jangan sampai menginjak anaknya”. (HR. Muslim)
Dalam ungkapan lainnya disebutkan bahwa kata Rahman adalah merupakan sifat kasih sayang Allah kepada seluruh makhluk-Nya yang diberikan di dunia, baik manusia beriman atau kafir, binatang dan tumbuh-tumbuhan serta makhluk lainnya.
Bukankah kita –dengan kasih sayang-Nya- telah diberikan kehidupan, diberikan kemudahan menghirup udara, kemudahan berjalan, berlari dan melakukan segala aktivitasnya, walaupun sangat sedikit dari kita mau merenungkan apalagi mensyukuri segala nikmat tersebut? Allah senantiasa memberikan kasih sayang-Nya kepada manusia sekalipun mereka ingkar kepada-Nya.
Sementara itu kara Rahim diberikan secara khusus oleh Allah kelak nanti dialam akhirat yaitu hanya bagi mereka yang beriman dan mensyukuri segala kenikmatan yang telah dianugrahkan kepada mereka. Kasih sayang-Nya secara khusus diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang
mengabdikan dirinya kepada Allah dan yakin bahwa semua kenikmatan adalah bersumber dari Allah. Bahkan yakin bahwa segala amal ibadahnya, perbuatan baiknya tidak akan menjamin akan dirinya masuk ke surga-Nya kecuali karena Rahmat-Nya.
Suatu kali Rasulullah saw berpesan kepada para sahabatnya, “Bersegeralah kalian berbuat baik dan perkuatlah hubungan kepada Allah. Dan ketahuilah bahwa amal kalian tidak menjamin kalian masuk surga. Sambil terheran para sahabat bertanya, “Termasuk Engkau wahai Rasulullah”? Rasulullah saw menjawab, “Betul, termasuk saya..kecuali jika Allah menganugrahkan rahmat-Nya dan karunia-Nya kepadaku”.
Wallahu a’lam.
Sumber : dakwatuna.com
On Label: MATERI TARBIYAH | 0 Comment
Rasulullah saw pernah bersabda kepada Abu Dzar : „Perkokohlah bahteramu karena samudra ini amat dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan ini amat panjang. Ikhlaskanlah amalmu karena pencatatmu sungguh amat jeli"
Amal ibadah mempunyai 3 syarat yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Lillah : hanya karena Allah swt 2. Billah : bersama Allah swt, artinya mengikuti apa yang perintah Allah swt 3. Illallaah : tujuan akhir hanya mencari keridhaan Allah swt
Membangun sebuah rumah tangga muslim juga merupakan ibadah yang harus memenuhi ketiga syarat tersebut. Dasar membangun rumah tangga adalah keikhlasan karena perintah Allah swt dan mengikuti sunnah Rasulullah saw, bukan hanya ingin mendapatkan pasangan hidup. Dalam pelaksanaannya pun seperti apa yang dicontohkan Rasulullah saw, bukan dengan cara-cara lain yang dilarang. Sedangkan tujuan akhir dari pembentukannya adalah hanya untuk mencari keridhaan Allah swt, bukan kedudukan, harta atau keridhaan manusia.
Hadits Rasulullah saw diatas telah mensinyalir, bahwa samudra yang akan diarungi oleh bahtera rumah tangga amatlah dalam dan perjalanannya pun amat panjang. Karena itulah perlu adanya usaha ekstra, baik dalam mempersiapkan, memasuki gerbangnya dan berjalan diatas keagungan nilainya.
Bagaimana Memperkokoh Bahtera ?
Kehidupan sebuah rumah tangga dapat diumpamakan sebagai sebuah bahtera. Keselamatan bahtera itu sangat tergantung dari kewaspadaan para penumpang diatasnya. Rasulullah saw memberikan gambaran bagaimana seharusnya hidup bersama dalam berrumah tangga.
Rasulullah saw bersabda : „Perumpamaan orang-orang yang menjaga batas-batas Allah swt dengan mereka yang melanggarnya, bagaikan satu kaum yang menaiki sebuah bahtera. Sebagian mendapat tempat di atas dan sebagian lagi di bawah. Mereka yang di bawah jika ingin air (terpaksa) melewati orang-orang yang di atas, lalu berkata, „Seandainya kita lubangi (bahtera ini) untuk mendapatkan air, tentu kita tidak lagi mengganggu orang-orang yang di atas." Jika orang yang diatas membiarkan keinginan mereka yang di bawah, tentu semua akan binasa. Jika mereka menghalanginya, mereka akan selamat dan selamatlah semuanya." (HR Bukhari dan Tarmidzi)
Dalam mengarungi samudra kehidupan kadang bahtera itu miring ke kiri dan ke kanan. Satu saat tenang, dan di saat lain dihempas gelombang. Untuk itulah sejak awal bahtera harus dipersiapkan dan diperkuat di segala sisinya. Caranya ialah dengan selalu menjaga langkah agar tidak keluar dari tujuan asasinya serta selalu menjaga keutuhan dan kesejahteraan keluarga.
Musthafa Masyur mengungkapkan bahwa kesejahteraan keluarga bukanlah terletak pada aspek fisik materi, tapi keterikatan anggota keluarga dengan aqidah, ibadah, akhlaq dan pergaulan Islam, hingga seluruh kehidupan terwarnai dengan identitas Islam secara utuh. Bagaimana kehidupan yang islami, dapat kita lihat dari suri tauladan kita Rasulullah saw. Karena Allah swt sendiri telah menyatakan dalam Al-Qur'an : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS.33:21)
Kita mencontoh bagaimana Beliau shalat dan beribadah, makan, minum, tidur, menjalin sillaturrahmi dengan para shahabatnya, dsb. Selain itu ada 3 hal penting yang harus diperhatikan dan dipersiapkan oleh pasangan baru, yaitu :
1. Rumahku surgaku
Yaitu keluarga sakinah yang didalamnya terdapat ketentraman dan ketenangan, baik bagi suami, istri ataupun anak-anak. Dimana masing-masing berusaha melakukan perannya dengan sebaik mungkin dan saling meringankan beban satu sama lain (bukan membebani).
2. Rumah adalah madrasah kecil
Yaitu adanya proses belajar mengajar. Semua anggota keluarga saling mengisi dan memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang ada, bukan hanya sekedar memaklumi. Faktor penunjang yang penting demi lancarnya proses belajar mengajar ini adalah komunikasi dan sikap keterbukaan sesama anggota keluarga, saling menasehati dan rela untuk dinasehati serta berjalannya fungsi saling membantu antara suami istri.
3. Hiasi rumah dengan shalat, salam, doa dan tilawah Al-Qur’an
Ibadah-ibadah tersebut akan lebih terasa indah dan nikmat jika dilakukan secara berjamaah. Hal inilah yang akan memberikan suasana islami yang segar di dalam rumah.
Bagaimana Memperbanyak Bekal ?
Ilmu dan harta adalah dua bekal yang harus dipersiapkan sebelum seseorang memasuki gerbang pernikahan. Bekal ilmu untuk persiapan mental dan bekal harta untuk persiapan fisik. Mengapa harus dipersiapkan sebelumnya ? Jodoh adalah ketentuan Allah swt yang kita tidak tahu kapan datangnya. Jika kedua bekal tersebut sudah dipersiapkan dengan baik sebelumnya, maka seseorang tidak akan menjadi „kelabakan" ketika jodoh tiba di depan mata. Tanpa persiapan yang baik atau bahkan tanpa bekal sama sekali hanya akan menimbulkan kesulitan kelak dalam kehidupan rumah tangga. Namun dalam hal harta, bukan sedikit atau banyaknya penghasilan yang didapatkan, tetapi nilai usaha dan barokah (kebaikan) yang ada di dalamnya. Dalam hal ini Allah swt berfirman : Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. 24:32)
Hindarilah rasa ketakutan yang berlebihan (takut akan kemiskinan dan kekurangan), karena itu adalah godaan syetan yang hanya akan menimbulkan keputusasaan.
Dan sebagai muslimah, sebaiknya membekali diri dengan pendidikan ketrampilan untuk dapat menyempurnakan kewajibannya dalam rumah tangga. Misalnya ilmu tentang berrumah tangga, mengurus anak, tata boga, tata busana, bagaimana mengelola ekonomi rumah tangga, perpustakaan rumah dsb. Tujuan dari pembekalan ilmu tersebut adalah agar kelak ia tidak canggung dalam menjalankan fungsinya sebagai istri bagi suaminya dan sebagai ibu bagi anak-anaknya.
Bagaimana Mengihklaskan Amal ?
Dengan selalu mengingat,menjaga dan memelihara tujuan pembentukan rumah tangga, yaitu mencari ridho Allah swt, akan menghasilkan keikhlasan dalam beramal.
Dasar dalam membangun rumah tangga adalah karena takwa kepada Allah swt, yaitu adanya muroqobatullah (kesertaan Allah swt dalam setiap gerak langkah), mengutamakan keridhaan Allah swt, menjauhi kebencianNya serta komitmen terhadap pengarahan Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah saw serta adanya keyakinan bahwa berrumah tangga adalah ibadah guna mendekatkan diri kepada Allah swt. Takwa inilah yang akan menghasilkan kebahagiaan dalam keluarga dimana masing-masing anggota dalam keluarga berusaha menjalankan tugas dan kewajibannya untuk menggapai ridha Allah swt.
Dan yang terakhir, kebahagiaan keluarga hanyalah bagi mereka yang mendasarkan kehidupan keluarganya pada ibadah karena Allah swt. )|(
On Label: KEISLAMAN, Keluarga Sakinah | 1 Comments
Istighfar selalu terucap dalam hatinya, ia lantunkan bersama lelehan airmata di sepertiga akhir malam. Mohon ampun ia pada Sang Pencipta hati. Rintihan hati ia adukan pada Sang Kekasih hati yang hakiki. Allah robbul izzati. Pertemuan tanpa kesengajaan, itu saat ia pertama bertatap langsung dengan pemuda itu. Meskipun sesekali ia bertemu dengan pemuda bermata sipit itu di kampus, tapi ia tak memperdulikan karna memang belum saling kenal.
Sampai akhirnya ia diajak oleh seorang teman dan ia berkenalan langsung dengan pemuda itu di sebuah pertemuan bisnis bersama kelima orang yang belum ia kenal. Ia sudah merasa bahwa pemuda itu bukan pemuda biasa layaknya teman-teman cowok sekelasnya ataupun dengan kelima orang yang belum ia kenal itu. Ikhwan, mungkin itu cocok untuk pemuda itu. Tapi pertemuan itu belum berdampak apa-apa. Hanya sedikit rasa kagum, mungkin bisa dikata juga dengan salut. Itu pun hanya karna pemuda itu berbeda dengan teman-temannya yang berpenampilan yang di kata style anak muda sekarang.
Gadis itu aktif di sebuah organisasi keagamaan di kampusnya. Suatu ketika organisasinya bekerjasama dengan beberapa organisasi kampus. Pertemuan ketiga pun terjadi, setelah pertemuan kedua mereka di kelas yang kebetulan mereka sama-sama mengambil mata kuliah dan jam yang sama. Pertemuan kedua itu tak ada saling sapa, begitulah cara kebanyakan para aktivis untuk saling menghormati antara seorang akhwat dan ikhwan. Mereka sudah sama-sama tahu keaktifan masing-masing di dunia dakwah, ikhwan itu aktif di organisasi keagamaan tingkat fakultas, sedang gadis itu aktif di tingkat universitas. Dari pertemuan ketiga mereka inilah gadis yang biasa di kenal supel dan akhwat rada tomboy ini merasa ada getaran dalam hatinya. Awalnya dia menyimpulkan bahwa hanya sekedar rasa salut akan semangat pemuda itu. Ketika kebanyakan panitia merasa loyo dengan pikiran yang berkecamuk perihal agenda itu, ia sebagai senior selalu menyemangati juniornya. Ketika senior yang lain sibuk dengan urusan masing-masing, dia dengan sabar dan semangat memberi vitamin-vitamin penuh energi. Kontribusinya dalam dakwah tak diragukan lagi.
Entah sejak saat itu mereka sering berpapasan di kampus, meskipun tak ada saling sapa. Gadis itu memang berusaha menjaga pandangannya, ia tak ingin menodai hatinya lagi. Cukup untuk kisahnya dengan seorang pemuda yang pernah mengisi hatinya, yang kemudian menyisakan rasa kecewa, sakit dan penyesalan yang luar biasa di lubuk hatinya. Dan sejak saat itu dia tak ingin lagi melabuhkan rasa cintanya pada orang yang tidak halal baginya. Suatu kebodohan yang luar biasa menurutnya. Tapi kerisauan kini menghampirinya lagi. Perasaan yang tak ia mengerti pada ikhwan itu membuatnya merasa takut setiap hari. Dia tak punya nyali untuk mengartikannya.
Siang itu ia berkumpul dengan teman-temannya. Mereka ngobrol sembari menunggu giliran persentasi video yang mereka buat. Teman gadis itu, Deka, menghampirinya dan memberikan undangan pernikahannya. Gadis itu terkejut luar biasa dibuatnya. Deka yang ia kenal sebagai teman yang masih suka bermain layaknya anak SMP, Deka yang ia kenal sebagai teman yang masih kekanakan akan melangsungkan pernikahan dengan seorang pemuda yang tegap dan gagah, nampak dari foto pre-wedding mereka. Sempat ia merasa iri, lalu cepat-cepat ia beristigfar mohon ampun. Dia memang pernah berniat untuk segera menikah untuk menjaga hati dan dirinya. Tapi ia urungkan karna ditentang oleh kedua orangtuanya.
Lama ia memandangi undangan itu, ia membaca do’a kedua calon mempelai
Ya Allah Ya Malik Al-Quddus
Sempurnakanlah kebahagiaan kami dengan menjadikan perkawinan kami ini
Sebagai ibadah kami kepada-Mu dan bukti pengikut serta cinta kami kepada sunnah Rasul-Mu,
Kuatkanlah kami dalam ikatan penuh iman, sempurnakanlah kami dalam tautan tawakal berbingkai Rahmad dan Ridho-Mu
Anugerahilah kami dengan keturunan yang saleh yang berbakti kepada-Mu dan taat kepada kedua orangtua
Rahmatilah kami semua dalam kehidupan yang barokah bahagia di dunia sampai di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka. Amiin…
Hati gadis itu bergetar, jantungnya berdegup cepat. Dalam hati ia berkata “Ya Rabb…kapan aku bertemu dengan hamba-Mu yang Engkau takdirkan dia untukku? Kapan aku bisa menyempurnakan ibadahku pada-Mu itu? Kapan aku bisa menjalankan sunnah Rasul-Mu?” Rasa rindu pada hamba Allah itu menelusup ke relung jiwanya. Meski ia tak tahu siapa dia. Jauh di dalam sana dia berharap hamba Allah itu bisa membantunya untuk menjaga diri dan hati. Gadis itu mencoba untuk sadar dari lamunan yang menyibukkannya. Dan. Ketika ia sadar dari lamunannya, hanya berselang beberapa detik saja, ikhwan itu melintas di hadapannya seraya mengembangkan senyum di bibirnya. Bulan sabit yang sempurna. Gadis ini berusaha mengembangkan senyumnya, dengan sangat ringan bulan sabit pun terkembang di bibir merah jambu gadis itu. Tapi entah hanya untuk menghargai atau memang itu yang diinginkan gadis itu. Dia tak mau lama memikirkan apa alasannya. Dia sudah terlalu sibuk bertanya dalam hati. Kenapa tiba-tiba dia di hadapanku ketika aku memikirkan semua itu? Itu inti dari beribu tanda tanya dalam hatinya.
Hari-hari begitu meresahkan gadis berparas manis itu. Menangis dalam setiap sujudnya menjadi penawar untuk hatinya yang resah. Sekali lagi dia tak mau mengartikan rasa dan resah itu. Terlalu takut atau tak punya nyali?! Hampir sama. Ia pasrahkan semua pada Sang Penciptanya. Cukup Allah saja yang mengetahuinya, ia sendiri pun tak ingin tahu sebelum waktunya. Meskipun gadis itu sudah merasakan keanehan yang ia sendiri tak berani menerjemahkan, tapi ia tetap pada pendirian. Cukup Allah yang tahu. “Ya Rabb…genggamlah hatiku, pegangi aku Ya Rabb, jika Engkau takdirkan dia untukku, mungkin itu penawar segala keresahanku, namun jika tak Engkau takdirkan dia untukku, ku yakin itu terbaik untukku, karna semua akan indah pada waktunya”
On Label: KEISLAMAN | 0 Comment
Imam Ibnu Katsir memahami qurratu a’yun dalam ayat ini sebagai anak keturunan yang taat dan patuh mengabdi kepada Allah. Ibnu Abbas menjelaskan bahwa keluarga yang dikategorikan qurratu a’yun adalah mereka yang menyenangkan pandangan mata di dunia dan di akhirat karena mereka menjalankan ketaatan kepada Allah, dan memang kata Hasan Al-Bashri tidak ada yang lebih menyejukkan mata selain dari keberadaan anak keturunan yang taat kepada Allah swt.
Secara bahasa, anak dalam bahasa Arab lebih tepat disebut dengan istilah At-Thifl Pengarang Al-Mu’jam al-Wasith mengartikan kata At-Thifl sebagai anak kecil hingga usia baligh. Kata ini dapat dipergunakan untuk menyebut hewan atau manusia yang masih kecil dan setiap bagian kecil dari suatu benda, baik itu tunggal.
Kamus besar bahasa Indonesia mengartikan anak sebagai keturunan kedua. Disamping itu anak juga berarti manusia yang masih kecil. Anak juga pada hakekatnya adalah seorang yang berada pada suatu masa perkembangan tertentu dan mempunyai potensi untuk menjadi dewasa seiring dengan pertambahan usia. Dalam kontek ini, maka anak memerlukan bantuan, bimbingan dan pengarahan dari orang dewasa (orang tua dan para pendidik).
Berdasarkan pembacaan terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang menyebut kata Ath-Thifl yang berarti anak yang masih kecil sebelum usia baligh, maka terdapat empat ayat yang menyebut kata ini secara tekstual. Dua ayat berbicara tentang proses kejadian manusia yang berawal dari air mani, yaitu surah Al-Hajj: 5 dan surah Ghafir: 67. Sedangkan kedua ayat lainnya yang menyebut kata At-Thifl terdapat dalam surah An-Nur : 31 dan 59 yang menjelaskan tentang adab seorang anak di dalam rumah terhadap kedua orang tuanya.
Yang paling mendasar dalam pembahasan seputar anak tentu tentang kedudukan anak dalam perspektif Al-Qur’an agar dapat dijadikan acuan oleh orang tua dan para pendidik untuk menghantarkan mereka menuju kebaikan dan memelihara serta meningkatkan potensi mereka. Al-Qur’an menggariskan bahwa anak merupakan karunia sekaligus amanah Allah swt, sumber kebahagiaan keluarga dan penerus garis keturunan orang tuanya. Keberadaan anak dapat menjadi: 1) Penguat iman bagi orang tuanya [QS: 37: 102] seperti yang tergambar dalam kisah Ibrahim ketika merasa kesulitan melakukan titah Allah untuk menyembelih Ismail, justru Ismail membantu agar ayahnya mematuhi perintah Allah swt untuk menyembelihnya, 2) Anak bisa menjadi do’a untuk kedua orang tuanya. [QS: 17: 24], 3) Anak juga dapat menjadi penyejuk hati (Qurratu A’ayun), [QS: 26: 74], 4) menjadi pendorong untuk perbuatan yang baik [QS: 19: 44]. Akan tetapi, pada masa yang sama, anak juga dapat menjadi 5) fitnah, [QS: 8; 28] 6), bahkan anak dapat menjelma menjadi musuh bagi orang tuanya. [QS: 65: 14]
Maka dari itu, para ulama sepakat akan pentingnya masa kanak-kanak dalam periode kehidupan manusia. Beberapa tahun pertama pada masa kanak-kanak merupakan kesempatan yang paling tepat untuk membentuk kepribadian dan mengarahkan berbagai kecenderungan ke arah yang positif. Karena pada periode tersebut kepribadian anak mulai terbentuk dan kecenderungan-kecenderunganya semakin tampak. Menurut Syekh Fuhaim Musthafa dalam karyanya Manhaj al-Thifl al-Muslim: Dalilul Mu’allimin wal Aba’ Ilat-Tarbiyati Abna masa kanak-kanak ini juga merupakan kesempatan yang sangat tepat untuk membentuk pengendalian agama, sehingga sang anak dapat mengetahui, mana yang diharamkan oleh agama dan mana yang diperbolehkan.
Dalam hal ini, keluarga merupakan tempat pertama dan alami untuk memelihara dan menjaga hak-hak anak. Anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang secara fisik, akal dan jiwanya, perlu mendapatkan bimbingan yang memadai. Di bawah bimbingan dan motifasi keluarga yang continue akan melahirkan anak-anak yang dikategorikan ‘qurratu a’yun’.
Untuk mewujudkan semua itu, maka sejak awal Islam telah menyoroti berbagai hal di antaranya penegasan bahwa awal pendidikan seorang anak dimulai sejak sebelum kelahirannya, yaitu sejak kedua orang tuanya memilih pasangan hidupnya. Karena pada dasarnya anak akan tumbuh dan berkembang banyak tergantung dan terwarnai oleh karakter yang dimiliki dan ditularkan oleh kedua orang tuanya. Di antara tujuan disyariatkan pernikahan adalah terselamatkannya keturunan dan terciptanya sebuah keluarga yang hidup secara harmonis yang dapat menumbuhkan nilai-nailai luhur dan bermartabat.
Dalam konteks ini, Al-Ghazali yang kemudian dikuatkan prinsip-prinsipnya oleh Ibn Qayyim al-Jauzyyah menegaskan bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangatlah penting, oleh kerena itu pelaksanaannya harus dilakukan dengan baik, dengan pembiasaan dan contoh-contoh teladan, memberikan permainan yang wajar dan mendidik, jangan sampai memberikan permainan yang mematikan hati, merusak kecerdasan, menghindarkannya dari pergaulan yang buruk. Pengaruh yang positif diharapkan akan menjadi kerangkan dasar bagi anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Membangun kerangka dasar pada anak usia dini dapat diibaratkan membangun sebuah bangunan bertingkat. Bangunan seperti itu tentu saja akan dimulai dengan membuat kerangka pondasi yang sangat kokoh yang mampu menopang bagian bangunan yang ada di atasnya. Demikian pula anak-anak yang memiliki pondasi yang kuat dan kokoh ketika usia dini maka akan menjadi dasar dan penopang bagi perkembangan anak memasuki pendidikan selanjutnya, termasuk mempersiapkan hidupnya di tengah masyarakat.
Menurut pandangan Syekh Mansur Ali Rajab dalam karyanya Ta’ammulat fi falsafah al-Akhlaq terdapat paling tidak lima aspek yang dapat diturunkan dari seseorang kepada anaknya, yaitu: 1). Jasmaniyah, seperti warna kulit, bentuk tubuh, sifat rambut dan sebagainya. 2). Intelektualnya, seperti, kecerdasan dan atau kebodohan. 3) tingkah laku, seperti tingkah laku terpuji, tercela, lemah lembuat, keras kepala, taat, durhaka. 4) alamiyah, yaitu pewarisan internal yang dibawa sejak kelahiran tanpa pengaruh dari faktor eksternal. 5) sosiologis, yaitu pewarisan yang dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Ibn Qayyim Al-Jauzyyah dalam salah satu karyanya yang monumental tentang pendidikan anak ’Tuhfatul Maudud bi Ahkamil Maulud’ menegaskan bahwa setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah, suci dan selamat dari penyimpangan dan menolak hal-hal buruk yang membahayakan dirinya. Namun lingkungan yang rusak dan pergaulan yang tidak baik akan menodai kefitrahan anak dan dapat mengakibatkan berbagai penyimpangan dan pada gilirannya akan menghambat perkembangan akal fikirannya. Sehingga tujuan akhir dari dari pendidikan anak prasekolah adalah memberikan landasan iman dan mental yang kokoh dan kuat pada anak, sehingga akan hidup bahagia bukan saja di saat ia dewasa dalam kehidupannya di dunia, tetapi juga bahagia di akherat, bahkan diharapkan dapat mengikut sertakan kebahagiaan itu untuk kedua orang tua, guru dan mereka yang mendidiknya.
Sehingga pendidikan anak usia dini pada hakekatnya juga merupakan intervensi dini dengan memberikan rangsangan edukasi sehingga dapat menumbuhkan potensi-potensi tersembunyi (hidden potency) serta mengembangkan potensi tampak (actual potency) yang terdapat pada diri anak. Upaya mengenal dan memahami barbagai ragam potensi anak usia dini merupakan persyaratan mutlak untuk dapat memberikan rangsangan edukasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan perkembangan potensi tertentu dalam diri anak. Upaya ini dapat dilalukan dengan memahami berbagai dimensi perkembangan anak seperti bahasa, intelektual, emosi, social, motorik konsep diri, minat dan bakat.
Tujuan lain dari pemberian program simulasi edukasi adalah melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan potensi-potensi yang dimiliki anak. Gangguan ini dapat muncul dari dua faktor, yakni faktor internal yang terdapat dalam diri anak dan dan faktor ekternal yang berwujud lingkungan di sekitar anak, baik yang berwujud lingkungan fisik seperti tempat tinggal, makanan dan alat-alat permainan ataupun lingkungan sosial seperti jumlah anak, peran ayah/ ibu, peran nenek/ kakek, peran pembantu, serta nilai dan norma sosial yang berlaku.
Ayat di atas yang menjadi doa sehari-hari setiap orang tua yang mendambakan hadirnya keturunan yang qurratu a’yun, hendaknya dijadikan acuan dalam pembinaan anak, sehingga tidak lengah sesaatpun dalam upaya melakukan pengawasan, pendidikan dan pembinaan anak-anak mereka. Itulah diantara ciri Ibadurrahman yang disebutkan pada ayat-ayat sebelumnya yang memilki kepedulian besar terhadap nasib anak-anak mereka di masa yang akan datang. Semoga akan senantiasa lahir dari rahim bangsa ini generasi yang qurratu a’yun, bukan hanya untuk kedua orang tuanya, tetapi juga masyarakatnya dan bangsanya. Amin.
On Label: KEISLAMAN, Keluarga Sakinah | 0 Comment
Begitu juga kemesraan wajahnya
Bunga melati ganti dirimu
Yang kini jauh dariku...
Bunga melati kau pujaan hatiku
Terjalin indah menemani hidupku
Tak ingin lagi aku berpisah
Walau hanya sekejap saja
Bila kau datang
Tak jua aku melepaskan
Bunga melati yang tumbuh dihatiku
Terjalin indah menemani hidupku
Biarpun layu kau kusayangi
Seperti cintaku padamu
On Label: MOTIVASI DAN IMPROVISASI HIDUP | 0 Comment
Artikel Populer
Akuntansi, Pajak, Accurate, Tarbiyah dan Dakwah
FB _Q
Arsip Blog
-
▼
2011
(335)
-
▼
Januari
(45)
- Kesempurnaan Seorang Wanita (1)
- Problematika Dakwah Thulabiyah (Pelajar dan Mahasi...
- Mulai Dari Diri Sendiri
- Islam Isi Kevakuman Spiritual Inggris
- Pembelajaran Metode Group Investigation
- Model Pembelajaran Inovatif (1)
- Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
- Cooperative Learning-Teknik Jigsaw
- Usia DUNIA Tertulis Dalam Qur'an
- TERNYATA ORGAN TUBUH JUGA PUNYA JAM KERJA
- Ternyata Gunung pun Bisa Berjalan, Bukti Kebenaran...
- Fakta Penting Di Balik Pelarangan Daging Babi Dan ...
- 5 Fakta Mengagumkan Tentang ADZAN
- Inilah Sebabnya Jika Terkena Liur Anjing Harus Dib...
- Temuan Mengejutkan...Bukti Ilmiah Mukjizat Nabi Me...
- Di Sinilah Nabi Ibrahim AS Dahulu Dibakar Raja Namrud
- Misteri Ka'bah menggegerkan NASA
- Tebar Benih, Berdoa, Dan Terimalah Taqdir
- Identifikasi dan Pengukuran Transaksi Keuangan (Po...
- Perlunya Pengetahuan Hidup bagi Wanita
- Agar Pesan Sampai Ke Hati
- Bicara dari hati akan kena ke hati
- PEREMPUAN (khususnya untuk para lelaki)
- Kekuatan Cinta
- I am The Winner (motifasi menghadapi ujian atau UAN)
- Tidak Cukup Sekedar Baik, Jadilah Orang Shiddiq!
- Kenapa Wanita Harus Shalihah
- Aishah bint Abi Bakr
- 10 Trik bisa Bangun Pagi
- 7 Alasan Anda Perlu Bangun Pagi
- Mata Kering Pertanda Apa?
- 10 Makanan Paling Sehat
- Pola Asuh Tepat Cegah Anak Kleptomania
- Cara Menyenangkan Kelola Keuangan
- Tindakan-Tindakan Pasutri Ini Picu Pertengkaran
- Ternyata, Berbohong Juga Sakiti Tubuh
- 10 Makanan Hilangkan Stres
- Mendengkur Bisa Diatasi dengan Cara Ini!
- Mengenali Keguguran Pada Janin
- Tata Cara Pernikahan dalam Islam
- Rahasia Keagungan Basmallah
- Bahtera Keluarga Muslim
- Di Sudut Hati Akhwat
- Menyiapkan Anak yang Menyejukkan Mata dan Hati
- Melati Hatiku
-
▼
Januari
(45)