Modul SMK, Akuntansi, Keislaman, Tarbiyah, Motivasi dan Inspirasi

Osteroporosis, Senyap Menggerogoti Tulang


Anda tahu fosil? Kata ini mengacu pada bagian yang tertinggal dari jasad suatu makhluk, yang mati ribuan atau ratusan tahun lampau. Biasanya berupa tulang. Kita bisa bayangkan. Betapa kuatnya tulang belulang kita, awet sampai ratusan tahun. Ya, tulang memang organ paling kuat. Dia dua kali lebih kuat dan keras daripada batu granit.

Namun, angan salah, meski kuat, tulang tidak lebih berat dibandingkan dengan granit. Organ ini sangat ringan. Tidak heran kalau kerangka manusia dengan 206 tulang yang ada hanya menyumbang berat 12 persen dari total berat tubuh. Luar biasa, bukan?

Jaringan-jaringan sel tulang menjadi kuat karena kehadiran kalsium. Inilah bahan yang paling kita butuhkan agar tulang kuat dan stabil. Bila massa tulang mengeropos, muncullah osteoporosis (keropos tulang). Wanita paling rentan mengalaminya, meski pria juga punya potensi yang sama.

Wanita menopause berisiko tinggi terkena keropos tulang akibat hormon estrogen penyokong keberadaan kalsium sudah berkurang, bahkan lenyap. Selain itu, tulang wanita memang lebih kecil dibandingkan dengan tulang pria.

Sejak di Kandungan
Coba perhatikan nenek atau kakek kita. Di usianya yang sudah uzur biasanya mereka tampak tidak gagah lagi. Postur tubuhnya kelihatan membungkuk. Atau bila tidak demikian, tinggi badannya menyusut sampai beberapa sentimeter.

Apa penyebabnya? Tidak lain akibat mengeroposnya tulang. Tenyata osteoporosis termasuk penyakit yang kurang ajar. Tanpa ba bi bu, eeh tiba-tiba muncul.
Prof. Dr. Ichramsjah A. Rachman, Sp.PD-KG, menyatakan bahwa secara klinis penyakit ini sulit dinilai karena tidak ada rasa nyeri pada tulang saat pengeroposan berlangsung, dalam tahap lanjut sekalipun.

Umumnya rasa nyeri timbul justru akibat kurangnya estrogen yang terjadi pada wanita menopause atau pasca menopause. Karena itu, tinggi badan menurun hanyalah salah satu tanda sekunder yang bisa diawasi. Jadi, memang osteoporosis menggerogoti tulang secara senyap.

Lalu, bagaimana cara menyiasati agar tulang kita tidak keropos? Pertama, kita harus tahu kalau tulang dibentuk dari berbagai macam unsur. Ada vitamin, ada juga mineral. Kalsium termasuk bahan pokok pembentuk tulang. Demikian juga vitamin D. Bersama bahan mineral lain seperti fosfor dan protein massa tulang diformasi.
Ibarat dinding, protein berfungsi sebagai semen dan kalsium-fosfor adalah batu batanya.

Sejak kita masih di kandungan, saat lahir, remaja, sampai dewasa, tulang dibentuk. Mencapai puncaknya saat usia 30. Mulai usia ini kalsium yang sudah kita tabung akan dikeluarkan. Anda perlu tahu kalau pengeluaran kalsium ini untuk membantu otot agar bisa berkontraksi, mengatur detak jantung, mengontrol tekanan darah, juga mengirimkan pesan di sepanjang saraf.

Tak jarang kalsium keluar dan terbuang percuma, terutama pada perokok, penyuka goreng-gorengan, kopi, alkohol, penggemar berat gula dan garam, atau pengguna obat-obatan golongan steroid dan antasida.
Hindari semua bahan-bahan dan kebiasaan ini, begitu yang disarankan Dr. Samuel Oetoro, MD. Bahan-bahan ini memang merangsang kalsium keluar dalam jumlah banyak.

Makan Sehat dan Hindari Stres
Sebaliknya, pola hidup sehat akan memelihara kadar kalsium dalam tubuh. Minumlah susu, makanlah ikan, dan konsumsi sayur-sayuran berwarna hijau, serta konsumsi suplemen kalsium kalau perlu. Jangan lupa pula, hindari konsumsi asam lemak jenuh.

Sementara itu, lemak baik seperti asam lemak omega-3 dari ikan laut dalam, asam lemak omega-6 dari jagung, dan asam lemak omega-9 dari kacang-kacangan dan minyak zaitun justru harus diperbanyak asupannya. Itu semua makanan yang meningkatkan kalsium.

Jangan lupa, Anda perlu mengelola stres. Ketika stres, hormon kortisol akan dikeluarkan tubuh lewat otak. Kortisol adalah hormon katabolik, penyebab hancurnya protein dalam tubuh. Hasilnya, kalsium yang dikeluarkan dari tulang pun akan lebih banyak.

Supaya tidak stres, cukupkan istirahat. Sekurangnya kita tidur sehari selama enam jam. Kurang dari itu, hormon pertumbuhan akan berkurang. Selain membuat bugar, istirahat membantu tercukupinya produksi hormon pertumbuhan. Hormon ini bertugas mengatur keseimbangan pengeluaran hormon lain, termasuk mengatur penyerapan kalsium dalam tulang. @ Abdi Susanto

No comments for "Osteroporosis, Senyap Menggerogoti Tulang"!

Artikel Populer

Akuntansi, Pajak, Accurate, Tarbiyah dan Dakwah

FB _Q

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog