Modul SMK, Akuntansi, Keislaman, Tarbiyah, Motivasi dan Inspirasi

DEFINISI

Schizophrenia adalah kelompok gangguan otak yang parah. Schizophrenia dapat disebabkan oleh beberapa kombinasi halusinasi, khayalan dan gangguan berpikir dan kebiasaan. Kemampuan mereka dengan schizophrenia untuk peduli terhadap diri sendiri dan beraktifitas normal cenderung memburuk seiring dengan waktu.

Kebalikannya pada beberapa dari mereka yang percaya, schizophrenia bukanlah keperibadian ganda. Kata “schizophrenia” tidak berarti “cara berpikir yang terbelah (split mind)”, tetapi lebih kepada gangguan keseimbangan emosi dan cara berpikir.

Schizophrenia adalah kondisi kronis yang membutuhkan waktu lama dalam perawatannya.

GEJALA

Gejala schizophrenia juga dapat dihubungkan pada penyakit mental lain, dan tidak ada satu gejala dapat dipastikan itu schizophrenia. Pada laki-laki, gejala schizophrenia biasanya dimulai dari usia belasan atau 20an. Pada wanita, gejala schizophrenia biasanya dimulai pada usia 20an atau awal 30an. Sangat tidak biasa jika anak-anak terdiagnosis schizophrenia dan sangat jarang bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas.

Tanda dan gejala schizophrenia umumnya dibagi kedalam tiga kategori –positif, negative dan kognitif.


Gejala positif

Pada schizophrenia, gejala positif adalah fungsi normal otak yang mengalami distorsi. Gejalanya antara lain:
•    Berkhayal.
•    Berhalusinasi / melihat atau mendengar sesuatu yang tidak benar-benar ada .
•    Gangguan berpikir, seperti sulit berbicara dan mengatur cara berpikir.
•    Keperibadian yang tidak teratur, seperti sifat mudah marah yang tidak dapat diprediksi.


Gejala negatif

Gejala negatif berarti berkurang atau hilangnya karakteristik dari fungsi normal. Gejala ini dapat muncul sebulan atau setahun sebelum gejala positif muncul. Gejala negatif antara lain:
•    Hilang ketertarikan terhadap aktifitas harian
•    Emosi yang lemah
•    Berkurangnya kemampuan merencanakan atau melakukan aktifitas
•    Mengabaikan kebersihan diri
•    Mengucilkan diri sendiri dari pergaulan
•    Hilang motivasi


Gejala kognitif

Gejala kognitif berkaitan dengan masalah dalam proses berpikir. Gejala ini mungkin yang paling membuat tidak berdaya karena mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktifitas harian. Mereka dengan schizophrenia dapat lahir dengan gejala ini. Antara lain:
•    Masalah dalam menyerap suatu informasi
•    Sulit memusatkan perhatian
•    Masalah dalam mengingat


Gejala afektif

Schizophrenia juga dapat berefek pada suasana hati, menyebabkan depresi atau perubahan suasana hati secara mendadak. Sebagai tambahan, mereka dengan schizophrenia sering terlihat aneh, menyebabkan orang lain menjauhinya dan membuat dirinya terisolasi dari lingkungan sosial.

Penyebab & Faktor Risiko

Penyebab

Tidak diketahui apa yang menyebabkan schizophrenia, tetapi ilmuan percaya bahwa anda kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan yang berkontribusi pada munculnya penyakit ini.

Masalah pada zat kimia tertentu di dalam otak, antara lain neurotransmitter dopamine dan glutamate, juga dapat berkontribusi pada schizophrenia. Penelitian menunjukkan adalah perbedaan pada struktur otak dan sistem syaraf pusat pada mereka dengan schizophrenia. Maka dari itu para peneliti menganggapnya sebagai penyakit pada otak.


Faktor risiko

Meskipun penyebab pasti schizophrenia tidak diketahui, para peneliti telah mengidentifikasi faktor tertentu yang mungkin dapat meningkatkan risiko schizophrenia, antara lain:
•    Memiliki sejarah keluarga dengan schizophrenia.
•    Terkena virus, racun atau malnutrisi ketika dalam kandungan, khususnya satu dan tiga bulan pertama.
•    Stress.
•    Ayah berusia tua.
•    Memakai obat psychoactive pada saat remaja dan awal masa dewasa.


Pencegahan

Tidak ada cara pasti untuk mencegah schizophrenia. Bagaimanapun perawatan secara dini dapat membantu gejala tetap terkontrol sebelum komplikasi serius terjadi dan dapat membantu aktifitas dan kehidupan mereka dengan schizophrenia. Tetap konsisten menjalani perawatan dapat membantu mencegah gejala memburuk.

Bagi mereka dengan risiko tinggi mengalami schizophrenia, mengambil langkah proaktif seperti menghindari penyalahgunaan obat, mengurangi stress, cukup tidur dan mulai menggunakan obat antipsychotic sesegera mungkin saat diperlukan dapat membantu meminimalkan gejala atau mencegahnya memburuk.

No comments for "Schizophrenia"!

Artikel Populer

Akuntansi, Pajak, Accurate, Tarbiyah dan Dakwah

FB _Q

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog